Kesulitan Mendapatkan Air Bersih Warga Kalampa Blokir Jalan

Headline408 Dilihat

BIMA,OBORbima – Bencana kekeringan air bersih di Kecamatan Woha Kabupaten Bima mengakibatkan ribuan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seperti yang dialami warga Desa Kalampa Kecamatan woha. Janji Pemerintah Kabupaten Bima untuk mengadakan mesin bor baru dalam waktu 30 hari tidak di realisasikan juga, sehingga membuat ribuan warga desa kalampa melampiaskan amarahnya dengan melakukan pemblokiran jalan Rabu, 05/2021, sekitar pukul 09.50 membuat jalan tente – godo lumpuh total.

Pada aksinya, warga meminta Bupati Bima dan Ketua DPRD, SEKDA Kabupaten Bima untuk hadir dan bertanggung jawab atas janjinya, karena kekeringan air bersih yang terjadi selama ini di Desa setempat.

Warga Desa Kalampa Kule mengatakan, masalah air bersih di Desa kami sudah lama dikeluhkan oleh warga, jangankan untuk mandi dan kebutuhan dapur, untuk mengambil air wudhu susah.

Kata dia, pada bulan Juli kemarin, krisis air bersih ini sebelumnya pihak pemerintah Desa dan lembaga BPD bersama warganya sudah melakukan kordinasi, bahkan audensi dengan Taufik selaku SEKDA Kabupaten Bima di aula kantornya dengan menghasilkan perjanjian dalam waktu 30 hari.

“Janji SEKDA akan mengadakan mesin BOR baru untuk di pasangkan ke PDAM yang berlokasi di Desa Kalampa, agar air bersih segera di salurkan ke ribuan warga desa kalampa, namun sampai bulan September ini belum ada solusi diberikan oleh pemerintah daerah, padahal persoalan ini sangat vital karna menyangkut kebutuhan untuk kehidupan ribuan warga,” katanya.

Ia menjelaskan, Pemkab Bima di nilai belum mampu mewujudkan janji manis dan hanya pepesan kosong untuk menyediakan mesin bor baru, sehingga air bersih menjadi masalah yang tidak kunjung berakhir.

Sementara Warga lain Irwan mengatakan, penghadangan jalan sebagai rasa kekecewaan kami terhadap Bupati Bima dan Ketua DPRD, SEKDA Kabupaten Bima.yang dianggap tidak peduli terhadap nasib warga kalampa yang mengalami kekeringan air bersih.

“Bantuan dari BPBD saat ini juga tidak mampu memenuhi kebutuhan warga, sehingga warga harus mengeluarkan uang Rp. 50 ribu rupaih setiap harinya untuk membeli air. Dimana letak keadilan seorang pemimpin terhadap warganya, dan jika pemimpin daerah tidak menanggapi apa menjadi tuntutan warga, maka sudah menjadi hak warga memblokir jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemimpinnya,” katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Kalampa Burhanudin mengungkapkan di hadapan ribuan warganya, sebelumnya Pemdes sudah ada upaya dan melakukan lobi sejak tahun 2020 mendapatan bantuan bor sumur 2 titik, namun tidak dapat berfungsi secara baik, dan bahkan kami dan lembaga BPD sudah melakukan audensi dengan SEKDA bersama DPRD komisi ll atas krisis air bersih ini.

“Akan tetapi, sampai hari ini belum ada titik terang dalam pengadaan mesin baru pada PDAM wilayah Desa Kalampa. Kami Pemerintah Desa dan seluruh lembaga Desa dan bersama warga mengharapkan kepada Bupati Bima agar bisa menyelesaikan krisis air bersih yang di alami oleh ribuan warganya,” harapnya.

Sampai beritakan diturunkan, belum ada pejabat terkait atas pemblokiran jalan dengan persoalan krisis air bersih di Desa Kalampa.

*OB.005*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *