Kategori: Kesehatan

  • Helat Sosialisasi PIN 2024, Ini Harapan Kepala Dinkes Kabupaten Bima

    Helat Sosialisasi PIN 2024, Ini Harapan Kepala Dinkes Kabupaten Bima

    BIMA.OBORBIMA.ID – Sosialisasi pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat kabupaten Bima tahun 2024 yang diikuti para pimpinan OPD terkait, Camat dan Kepala Puskesmas Se- Kabupaten Bima yang berlangsung Selasa (9/07) di Ruang Rapat utama Kantor Bupati Bima dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Fatahullah, S.Pd.

    Kadis Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurrahman, SE.,M.Si yang hadir bersama Sekretaris Dikes Nurul Wahyuti SE., MM dan para Kabid Lingkup Dikes dalam pengantarnya mengungkapkan, Pekan Imunisasi Nasional secara serentak akan dilaksanakan pada minggu IV bulan Juli 2024.

    “Secara nasional ini merupakan tahap imunisasi Tahap II pada 27 Provinsi setelah didahului pada tahap I khusus untuk wilayah Papua,”terangnya.

    Kegiatan ini juga untuk mendukung bebas Polio (Eradikasi Polio) tahun 2026, dimana PIN ini adalah upaya untuk mencegah hal tersebut. Oleh karena itu peran dan fungsi pemerintah terutama di tingkat kecamatan untuk menyampaikan informasi sangat penting.

    “Kami berharap UPT Dinas dan Camat untuk terus menggerakkan pola hidup sehat terutama stop buang air besar di sembarang tempat. Juga pada saat yang sama meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya penyakit dan memastikan masyarakat tetap mengunjungi fasilitas kesehatan,” Tutup mantan Kadis Kominfostik Kabupaten Bima ini.

    *Red*

  • Dinkes Kabupaten Bima Gelar Sosialisasi Pelaksanaan PIN Polio 2024

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima menggelar sosialisasi deteksi dini dan respon penyakit tingkat Kabupaten dalam rangka  pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Aula Kantor Bupati Bima.l Selasa, 9/7/24

    Kegiatan yang dibuka Fatahullah S.Pd Asisten I Setda Kabupaten Bima dihadiri beberapa perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Puskesmas dan undangan lainnya.

    Tujuan kegiatan tersebut untuk melaksanakan sosialisasi persiapan pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Bima kepada pemangku kepentingan, lintas sektor dan mitra faskes.

    Fatahullah dalam sambutannya mengatakan, penyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya, terutamabagi anak-anak. Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian.

    Oleh karena itu, kata dia, upaya pencegahan melalui imunisasi sangatlah penting untuk melindungi generasi penerus kita dari ancaman penyakit Polio.

    Menurutnya, PIN Polio tahun ini bertujuan untuk memberikan imunisasi tambahan kepada anak-anak berusia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

    “Program ini adalah upaya kita bersama untuk mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, sehingga dapat mencegah penyebaran virus polio di masyarakat Papua pada umumnya dan secara khusus masyarakat Kabupaten Bima,”ungkapnya

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kabupaten Bima Fahrurrahman menyampaikan, pelaksanaan PIN Polio 2024 dilakukan dalam dua tahap.

    “Setelah ini kami akan mensosialisasikan PIN Polio ke seluruh Faskes di Kabupaten Bima, barulah nanti akan dilakukan ke seluruh Kepala Sekolah PAUD dan SD/MI sebelum pelaksanaan PIN Polio 2024,” ujarnya.

    *Red*

  • Ini Harapan Kepala Dinkes Untuk Tim Pokjanal Posyandu Kabupaten Bima

    BIMA.OBORBIMA.ID – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima (Dinkes) Fahrurahman SE,M.Si mengharapkan seluruh pengurus Kelompok Kerja Operasional Pos Terpadu (Pokjanal Posyandu) agar bersama-sama berkomitmen dalam mengembangkan Posyandu di Kabupaten Bima.

    “Dalam Rakor ini, diharapkan komitmen seluruh pengurus Pokjanal Posyandu, bagaimana caranya agar dapat mengembangkan Posyandu kita,”ungkapnya saat membuka Rakor Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten Bima Kamis, 27/6/24.

    Kata dia, dilaksanakannya Rakor ini mantan Kadis Kominfo mengharapkan agar semua perangkat mulai dari tingkat kecamatan dan desa, termasuk juga OPD-OPD terkait, dapat saling membantu dan bersinergi.

    Karena menurutnya, pihak yang akan terlibat langsung dengan masyarakat adalah, kelompok kerja yang ada di desa.

    “Jadi, perlu dukungan semua pihak untuk membantu, dengan tidak membiarkan kader Posyandu di desa bekerja sendiri. Misalnya pada tingkat desa, dibantu oleh kepala desa dan ibu kades, di tingkat kecamatan dibantu oleh camatnya, dan juga ibu camat melalui TP PKK kecamatan,” jelasnya.

    Sehingga, hal ini perlu untuk difasilitasi oleh semua pihak terkait, terutama dalam upaya meng upgrade skill atau kemampuan kader-kader Posyandu dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan yang penting.

    *Red*

  • Kepala Dinkes Instruksikan Puskesmas Dampingi Posyandu Tangani Stunting

    Kepala Dinkes Instruksikan Puskesmas Dampingi Posyandu Tangani Stunting

    BIMA.OBORBIMA.ID – Sebagai upaya serius menangani kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di Kabupaten Bima. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menginstruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan pendampingan dan intervensi ke Posyandu

    Langkah tersebut dalam upaya untuk mendapatkan data cakupan layanan Posyandu yang terbaru dan mendeteksi dini masalah gizi, serta meningkatkan cakupan sasaran di seluruh Posyandu.

    Kepala Dinkes Kabupaten Bima Fahrurrahman menegaskan, bahwa langkah tersebut untuk menindaklanjuti arahan Bupati Bima Kepada seluruh Puskesmas agar berkoordinasi dengan pihak kecamatan, desa untuk memastikan data seluruh calon pengantin (Catin), ibu hamil (Bumil), anak di bawah lima tahun (Balita) di wilayah kerjanya masing-masing.

    Menurut, Puskesmas agar memastikan seluruh catin memperoleh pendampingan serta bumil dan balita mendatangi posyandu.

    “Seluruh puskesmas agar memasang spanduk atau baliho sehingga kegiatan tersebut tersosialisasi maksimal. Dan juga memastikan ketersediaan alat antropometri standar di seluruh posyandu pada saat gerakan penimbangan,” ujarnya.

    Mantan Kadis Kominfo ini juga mengingatkan, agar tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas untuk mendampingi kader posyandu guna memastikan melakukan intervensi bumil dan balita

    “Seluruh rangkaian ini dalam rangka untuk menyukseskan Gerakan Penimbangan Serentak di Posyandu sebagai upaya deteksi dini menangani stunting,” tutupnya.

    *Red*

  • Dinkes Gelar Rakor Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten Bima

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten Bima yang dilaksanakan di Aula Hotel Lila Graha Kamis, 27/6/24.

    Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Tim Pokjanal Posyandu dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Bima. Selain itu rapat ini juga dihadiri secara langsung oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima sekaligus membuka acara secara resmi.

    Dalam sambutannya Fahrurrahman SE, M.Si menegaskan, bahwa kader Posyandu yang wilayahnya banyak terdapat anak stunting harus lebih aktif berkoordinasi dengan Puskesmas sehingga dapat segera dilakukan intervensi.

    Dikatakan, dalam perkembangannya atau bertransformasi, posyandu tidak hanya dilaksanakn dalam rangka menekan angka kematian Ibu dan Bayi secara langsung, tetapi juga dalam rangka menangani penyebab tidak langsung, yang diantaranya berkenaan dengan pendidikan dan ekonomi.

    Lebih lanjut, pada cakupan pelayanan dalam upaya peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, diharapkan Posyandu juga dapat menjadi fasilitator terhadap peningkatan kesadaran dan perlindungan hak-hak wanita dan anak.

    “Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan menjadi wadah untuk menyatukan persepsi dalam pembinaan posyandu yang ada di Kabupaten Bima,” tutupnya

    *Red*

  • Kepala Dinkes Instruksikan Puskesmas Dampingi Posyandu Tangani Stunting

    Kepala Dinkes Instruksikan Puskesmas Dampingi Posyandu Tangani Stunting

    BIMA.OBORBIMA.ID – Sebagai upaya serius menangani kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di Kabupaten Bima. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menginstruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan pendampingan dan intervensi ke Posyandu

    Langkah tersebut dalam upaya untuk mendapatkan data cakupan layanan Posyandu yang terbaru dan mendeteksi dini masalah gizi, serta meningkatkan cakupan sasaran di seluruh Posyandu.

    Kepala Dinkes Kabupaten Bima Fahrurrahman menegaskan, bahwa langkah tersebut untuk menindaklanjuti arahan Bupati Bima Kepada seluruh Puskesmas agar berkoordinasi dengan pihak kecamatan, desa untuk memastikan data seluruh calon pengantin (Catin), ibu hamil (Bumil), anak di bawah lima tahun (Balita) di wilayah kerjanya masing-masing.

    Menurut, Puskesmas agar memastikan seluruh catin memperoleh pendampingan serta bumil dan balita mendatangi posyandu.

    “Seluruh puskesmas agar memasang spanduk atau baliho sehingga kegiatan tersebut tersosialisasi maksimal. Dan juga memastikan ketersediaan alat antropometri standar di seluruh posyandu pada saat gerakan penimbangan,” ujarnya.

    Mantan Kadis Kominfo ini juga mengingatkan, agar tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas untuk mendampingi kader posyandu guna memastikan melakukan intervensi bumil dan balita

    “Seluruh rangkaian ini dalam rangka untuk menyukseskan Gerakan Penimbangan Serentak di Posyandu sebagai upaya deteksi dini menangani stunting,” tutupnya.

    *Red*

  • Kepala Puskesmas Wera Bangga, Kader Posyandu Bogenvil Desa Tawali Raih Juara Dua Lomba Posyandu Tingkat Kabupaten Bima

    Kepala Puskesmas Wera Bangga, Kader Posyandu Bogenvil Desa Tawali Raih Juara Dua Lomba Posyandu Tingkat Kabupaten Bima

    BIMA.OBORBIMA.ID – Kader Posyandu Bogenvil Desa Tawali berhasil keluar sebagai juara kedua pada Lomba Posyandu Juara Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2024.

    “Saya berterima kasih kepada semua elemen yang terlibat serta merasa bangga Posyandu Bogenvil Desa Tawali bisa mendapat juara kedua di Kabupaten Bima,” tutur Kepala Puskesmas Wera Hj. Evy Rosdianti SKM

    Sebagai Kepala Puskesmas dirinya berharap, penghargaan yang didapat mampu menjadi motivasi bagi seluruh kader dan elemen terkait untuk terus meningkatkan kinerja. Tentunya sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Semoga dengan penghargaan ini menjadikan semangat dan motivasi kedepannya untuk terus bekerja, sehingga semakin menarik minat warga untuk datang ke Posyandu,”harapnya.

    *Red*

  • Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima Tri Wulan I Tahun 2024 Digelar

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima selaku sekretariat Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima menggelar rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) triwulan I yang bertempat di aula Kecamatan Mpunda Senin, 24 Juni 2024.

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh Plt. Asisten III Drs.M.Nor A.Majid.MH, kepala Dinas PPKB Hj. Suharni, SE, perwakilan kepala OPD, Camat, Lurah serta perwakilan organisasi dan lembaga.

    Kepala Dinas PPKB Hj. Suharni, SE dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan rakor ini dalam rangka membangun komitmen bersama dan meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan penurunan stunting di kota bima.

    Hal ini, kata dia, berdasarkan Perpres No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan peraturan kepala BKKBN No 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting (Ran Pasti).

    “Berdasarkan Data EPPGRM tahun 2023 bahwa angka stunting di kota bima pada bulan desember 11,32 porsen. Sedangkan sekarang sampai dengan bulan juni mengalami penurunan 10,64 porsen. Target kota bima tahun 2024 angka stunting diupayakan turun sebesar 9 porsen.

    Lebih lanjut mantan Camat Rasbar ini menyampaikan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk penguatan dan menjalin komitmen bersama OPD terkait dan mitra kerja dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di kota bima.

    “Dengan adanya pertemuan ini para pemangku kebijakan dapat merumuskan rencana kerja dan tindak lanjut dalam percepatan penurunan stunting di kota bima,”harapnya.

    Sementara itu, Plt. Asisten III Bapak M.Nor A.Majid,MH berharap bahwa stakeholder terkait agar bersinergi dan saling koordinasi dalam program percepatan penurunan stunting di kota bima.

    “Pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga karena stunting terjadi sejak dalam kandungan yang di akibatkan oleh kurangnya asupan gizi, serta pemeriksaan secara berkala pada pusat kesehatan,”pungkasnya.

    *Red*

  • Dinkes Kabupaten Bima Laksanakan Evaluasi Intervensi Spesifik Untuk Percepatan Penurunan Stunting

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima melaksanakan pertemuan evaluasi intervensi spesifik stunting di Hotel Lilagraha Senin, 24/6/24.

    Pertemuan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman SE,MM dalam sambutannya menyebutkan, bahwa optimalisasi pencapaian intervensi spesifik pada tahun 2024, diperlukan untuk peningkatan kualitas program yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi secara komprehensif dan terarah yang tertuang dalam pedoman rencana aksi intervensi spesifik percepatan penurunan stunting,

    Sehingga, kata dia, dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan program baik di pusat maupun daerah dan dapat ditindaklanjuti untuk percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Bima.

    ”Intervensi Spesifik dan sensitif merupakan Program rutin di puskesmas yang diharapkan puskemas mampu dalam penanganan masalah kesehatan khususnya masalah status gizi pada balita dan ibu hamil, karena intervensi ini merupakan Upaya percepatan dan penurunan stunting khususnya di kabupaten Bima,”terangnya.

    Di akhir arahanya juga berharap tidak ada lagi kasus baru stunting pada bayi baru lahir.

    *Red*

  • Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana DPPKB Kota Bima melaksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Bima dilaksanakan di masing-masing posyandu.

    Kepala Dinas DPPKB Hj. Suharni SE menjelaskan, pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting merupakan salah satu langkah strategis dalam menurunkan angka stunting.

    “Pencegahan ini melalui kegiatan pemeriksaan, pengukuran dan penimbangan di seluruh posyandu secara serentak, dengan sasaran meliputi ibu hamil, calon pengantin, balita, baduta, serta batita,”terangnya.

    Mantan Camat Rasbar ini mengajak seluruh ibu-ibu  untuk rutin membawa anak-anaknya ke Posyandu sampai usia 5 tahun.

    “Tolong diperhatikan ya ibu-ibu, imunisasikan anaknya. Selesaikan semua pemeriksaan kepada anak sampai usia 5 tahun ya ibu-ibu. agar pelaksanaan intervensi serentak maksimal harus  bersinergi, kolaborasi dan gotong royong termasuk sasaran posyandu yang harus diperhatikan,”ajaknya.

    Melalui intervensi ini diharapkan dapat lebih maksimal upayanya dalam mencegah stunting di kota bima. Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang merupakan program nasional dan dilaksanakan serentak secara nasional di 38 provinsi.

    “Pemerintah juga mengharapkan peran aktif keluarga dalam penanggulangan stunting. Upaya pencegahan stunting perlu diutamakan, dan penanganan terhadap anak-anak yang menderita stunting tidak boleh dikesampingkan,”ujarnya.

    *Red*