Kategori: Kesehatan

  • Diseminasi Audit Kasus Stunting Di Kota Bima, Hj. Suharni : Hasil EPPGRM Stunting 9,35 Persen

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima Hj, Suharni, SE mengatakan, bahwa berdasarkan hasil EPPGRM stunting kota bima sampai saat ini sebesar 9,35%.

    Kata mantan Lurah Pane ini, kegiatan Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Pasca Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I tingkat Kota Bima ini juga berfokus pada analisis risiko stunting yang terkait dengan pernikahan dini, ibu hamil, dan bayi yang mengalami stunting (baduta) sebagai langkah untuk mencegah dan menangani kasus serta meningkatkan kualitas tata laksana.

    “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi dari semua pihak yang terlibat dalam upaya menurunkan angka stunting. Dengan data yang akurat dan valid, intervensi dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan upaya konvergensi untuk mencegah permasalahan stunting yang lebih besar di masa mendatang.Tahun 2024 menjadi tahun terakhir bagi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, yang menargetkan angka stunting secara nasional sebesar 14%. Pencapaian ini memerlukan dukungan penuh dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

    “Oleh karena itu, penting untuk memastikan penanganan stunting tepat sasaran, di mana keberhasilan penanganan sangat bergantung pada data yang valid dan akurat,” ujarnya.

    Ia pun berharap dukungan serius dari seluruh jajaran terkait dalam memastikan tindak lanjut rencana yang telah ditetapkan.

    “Komitmen ini menjadi langkah kunci dalam upaya mengatasi permasalahan stunting secara efektif di daerah kita,” tutupnya.

    Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan yang kuat untuk keberhasilan penanganan stunting di Kota Bima, serta mendukung program nasional dalam upaya menekan angka stunting di Indonesia.

    *Red*

  • Pemkot Bima Gelar Rapat Fleksibilitas Pembentukan BLUD Puskesmas

    BIMA.OBORBIMA.ID – Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Bima, Drs. Supratman M.AP, memimpin rapat mengenai fleksibilitas pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bagi seluruh Puskesmas di Kota Bima.

    Rapat ini dilaksanakan di Ruang Rapat Sekda Kota Bima dengan dihadiri oleh Kepala OPD terkait dan sejumlah pejabat teknis lainnya. Kamis, 7 November 2024.

    Dalam sambutannya, Drs. Supratman M.AP menyampaikan pentingnya transformasi Puskesmas di Kota Bima menjadi BLUD untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

    Dengan status BLUD, kata dia, Puskesmas diharapkan dapat lebih fleksibel dalam pengelolaan anggaran dan sumber daya, serta memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi demi peningkatan pelayanan kesehatan.

    “Pembentukan BLUD pada Puskesmas akan memberikan ruang lebih bagi masing-masing unit untuk mengoptimalkan layanan tanpa harus terikat sepenuhnya pada prosedur administratif pemerintah. Hal ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bima,” ujar Drs. Supratman M.AP.

    Selain membahas mekanisme dan keuntungan pembentukan BLUD, rapat ini juga mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses transformasi tersebut. Langkah-langkah persiapan yang meliputi penyusunan regulasi, penguatan sistem keuangan, dan pelatihan sumber daya manusia menjadi poin utama dalam pembahasan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad, S. Sos.,M. Kes yang turut hadir dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh inisiatif ini.

    “Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan setiap Puskesmas dapat melakukan transisi ke BLUD dengan lancar, demi pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat,” ucapnya.

    Rapat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam upaya mendorong Puskesmas di Kota Bima agar mampu beradaptasi dan memberikan pelayanan yang optimal melalui penerapan sistem BLUD.

    *Red*

  • Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting di Kota Bima

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID –  Asisten 1 Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP, menghadiri sekaligus membuka acara Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Pasca Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I Tingkat Kota Bima tahun 2024 yang berlangsung di Aula Balai Penyusunan KB Kecamatan Raba, Selasa, 5 November 2024.

    Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Penyusunan KB, kepala OPD, camat, serta lurah yang diundang untuk membahas penanggulangan stunting.

    Dalam laporannya, Kepala Balai Penyusunan KB, Nurjanah, S.Sos., memaparkan bahwa angka stunting di Kota Bima saat ini mencapai 9,35%. Untuk menanggulangi kondisi tersebut, ia menjelaskan bahwa upaya meningkatkan rencana aksi gizi akan terus diperkuat, serta program pengelolaan air limbah akan diperluas sebagai langkah mendasar dalam meningkatkan kesehatan lingkungan.

    Asisten 1, Drs. Alwi Yasin, M.AP, dalam sambutannya mengingatkan bahwa stunting adalah salah satu masalah serius yang dihadapi bangsa ini.

    “Stunting ini memiliki efek domino, yang berdampak besar pada kualitas sumber daya manusia di masa depan,” ungkapnya.

    Ia menekankan bahwa stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, termasuk perilaku keluarga, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), lingkungan, serta kondisi ekonomi.

    Beliau juga menyoroti pentingnya memperkuat birokrasi dalam menangani stunting, karena dampak jangka panjang stunting akan mempengaruhi kemampuan anak dalam tumbuh dan berkembang, termasuk dalam mengikuti perkembangan teknologi.

    “Jika anak-anak kita dapat tumbuh sehat, mereka akan menjadi generasi yang cerdas dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

    Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan solusi konkret yang membantu mempercepat penanganan stunting di Kota Bima dan menciptakan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.

    “Semoga dengan evaluasi ini, langkah-langkah yang diambil ke depan bisa lebih efektif dari sebelumnya,” pungkasnya.

    *RED*

  • Pj Wali Kota Bima Buka Penilaian Lomba Posyandu Keluarga Tingkat Provinsi NTB 2024

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Penilaian lomba Posyandu Keluarga tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024 resmi dibuka hari ini di Posyandu Anyelir, Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima.

    Acara ini dibuka secara langsung oleh Pj Wali Kota Bima, Drs. H. Mukhtar MH. Senin, 4 November 2024.

    Lomba Posyandu Keluarga tingkat provinsi ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya ibu dan anak. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Posyandu di seluruh NTB, termasuk Kota Bima, semakin meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga.

    Dalam sambutannya, Drs. H. Mukhtar MH menekankan pentingnya peran posyandu dalam mendukung kesehatan keluarga.

    “Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tengah masyarakat. Kami sangat bangga karena Posyandu Anyelir dapat mewakili Kota Bima dalam ajang ini. Kami berharap posyandu di Kota Bima terus berinovasi dan memberikan layanan yang semakin baik,” ujar Pj Wali Kota Bima.

    Acara penilaian di Posyandu Anyelir dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk jajaran pemerintahan, kelurahan, petugas kesehatan, dan kader posyandu. Selain melakukan penilaian, tim juri dari Provinsi NTB juga memberikan masukan dan evaluasi untuk lebih meningkatkan pelayanan posyandu keluarga di Kota Bima.

    Posyandu Anyelir yang terletak di Asrama Kodim 1608/Bima, Kelurahan Rabangodu Selatan, dinilai telah memenuhi berbagai aspek pelayanan yang diharapkan oleh tim penilai. Di antaranya, keberadaan fasilitas kesehatan yang lengkap, aktivitas yang inovatif, serta tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi.

    “Penilaian lomba ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi posyandu lain di Kota Bima untuk terus berbenah dan memperbaiki kualitas layanan. Melalui ajang lomba ini, diharapkan posyandu di NTB, khususnya di Kota Bima, semakin berperan aktif dalam mendukung tercapainya keluarga sehat, mandiri, dan sejahtera,”harapnya.

    *Red*

  • Dikes Kabupaten Bima Bersama Dikes Provinsi NTB Gelar Bimtek Implementasi Germas

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima bersama Dinas Kesehatan Provinsi NTB gelar Bimbingan Teknis Implementasi Kebijaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Jumat, 1 November 2024.

    Dalam sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman mengatakan, bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat yang merupakan langkah awal dalam membumikan paradigma sehat disetiap elemen masyarakat.

    “Germas merupakan terobosan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,”katanya.

    Kata mantan Kadis Kominfo ini, Germas memiliki tujuan antara lain, menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan, menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

    “Dalam rangka menerapkan GERMAS dalam kehidupan kita, maka diselenggarakanlah kegiatan aktifitas fisik, pengukuran kebugaran jasmani dan skrining kesehatan jiwa dengan tujuan agar kita dapat mengetahui permasalahan kesehatan yang terdapat dalam diri kita sehingga akan mudah bagi kita untuk melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin,”tutupnya.

    *Red*

  • Percepat Penurunan Stunting di Kota Bima, Pemerintah Kota Bima lakukan Evaluasi Intervensi Spesifik “Stunting” Tahun 2024

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Pj. Sekretaris Daerah Kota Bima menghadiri pertemuan evaluasi intervensi spesifik stunting tingkat Kota Bima tahun 2024 yang digelar di Ruma Dining. Rabu, 23 Oktober 2024.

    Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Kepala Dinas Ketahanan Pangan, serta camat, lurah, dan kepala puskesmas se-Kota Bima.

    Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Dalam laporannya, menyampaikan bahwa, penurunan angka stunting merupakan proses yang panjang dan membutuhkan upaya berkelanjutan.

    Kata dia, berdasarkan data bulan September 2024, angka stunting di Kota Bima telah menurun menjadi 9,74% atau angka ini sudah berada di bawah target nasional. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal partisipasi masyarakat di posyandu yang masih rendah.

    “Pertemuan ini bertujuan untuk mengukur kinerja Pemerintah Kota Bima dalam upaya percepatan penurunan stunting, serta memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dalam menangani masalah ini,”terangnya.

    Pj. Sekretaris Daerah Kota Bima menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan kebijakan nasional yang sangat penting, terutama dalam menghadapi visi Indonesia menuju generasi emas 2025.

    “Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas nasional karena berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Anak usia 0-8 tahun sangat rentan, karena di usia inilah otak mereka menyerap banyak informasi,” ujarnya.

    Beliau menambahkan bahwa evaluasi kebijakan ini harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dengan laporan yang disampaikan setiap tiga bulan. Pemerintah daerah perlu memastikan adanya langkah-langkah nyata untuk menurunkan angka stunting, termasuk meningkatkan kecakapan SDM di lapangan dan melakukan pengawasan ketat.

    “Selain itu, upaya pencegahan stunting harus menjadi fokus utama, dengan memperhatikan gizi anak-anak yang berisiko stunting,”imbuhnya.

    Di akhir arahannya, Pj. Sekda mengajak seluruh perangkat daerah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menyukseskan program ini.

    “Dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi stunting, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Ini adalah pekerjaan prioritas bagi kita semua karena menyangkut masa depan SDM Indonesia,” tutupnya.

    Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bima, demi mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas

    *Red*

  • Dikes Kabupaten Bima Helat Evaluasi Capaian Indikator Prioritas Nasional dan SPM Kesehatan

    BIMA.OBORBIMA.ID + Sebanyak 75 orang yang merupakan pejabat terkait dari unit kerja Inspektorat, Bappeda, BPKAD dan Bagian Tata Pemerintahan Setda Selasa (22/10) mengikuti Evaluasi Capaian Indikator Prioritas Nasional dan Capaian Indikator 12 Layanan SPM Bidang Kesehatan di Rumah Dinning Penatoi Kota Bima.

    Kadis Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman, SE, M. Si dalam sambutannya menekankan, pentingnya evaluasi ini sebagai bagian integral dari siklus perencanaan dan penganggaran.

    Mantan Kadis Komunikasi, Informatika dan Statistik ini menegaskan, evaluasi bukan sekadar formalitas, melainkan instrumen penting untuk mengukur efektivitas program dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan.

    Fahrurahman juga memaparkan, kegiatan evaluasi ini merupakan wujud komitmen instansi yang dipimpinnya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

    “Tentu saja melalui evaluasi komprehensif, partisipatif sehingga terwujud peningkatan kinerja program kesehatan yang lebih baik, tepat sasaran dan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Kabupaten Bima”. Jelasnya.

    Menutup arahannya, Kadis Kesehatan berharap, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan serius. Hal ini penting untuk memastikan bahwa evaluasi dapat menghasilkan rencana tindak lanjut yang konkret dalam menghadapi berbagai tantangan pencapaian target program dan kegiatan kesehatan di Kabupaten Bima.

    Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan yang juga Sekretaris Dikes Nurul Wahyuti, SE, ME, menyampaikan bahwa evaluasi ini mencakup pembahasan mendalam tentang capaian indikator prioritas nasional dan 12 layanan SPM bidang kesehatan.

    “Melalui forum ini, diharapkan dapat teridentifikasi berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi program kesehatan, sekaligus merumuskan solusi strategis untuk mengatasinya,”Terang Nurul.

    Evaluasi Capaian Indikator ini, dihadiri pula oleh Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian, Tim Kerja, Wakil Supervisor penanggung jawab program lingkup Dikes dan para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bima.

    *Red*

  • Pimpin Apel, Plt. Bupati Minta Dikes Tingkatkan Pelayanan

    BIMA.OBORBIMA.ID – Plt. Bupati Bima H. Dahlan M.Noer didampingi Sekda Adel Linggi Ardi, SE, Asisten Pemerintahan dan Kesra Fatahullah S.Pd, Kadis Kesehatan Fahrurrahman SE., M.Si bertindak selaku Pembina apel pagi jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Senin, 7 Oktober 2024 di halaman kantor instansi tersebut.

    Dahlan dalam arahannya dihadapan para pejabat Eselon III, Eselon IV, Pejabat Fungsional dan staf mengharapkan kepada jajaran Dikes untuk lebih cepat, tanggap dan menekankan konsep pelayanan yang profesional.

    “Jajaran Dikes harus mampu mencermati dan mendukung upaya mewujudkan pelayanan yang profesional pada semua unit pelayanan di seluruh kecamatan dan desa,”Harap Plt. Bupati.

    Selain pentingnya profesionalisme dalam pelayanan Plt. Bupati juga kembali menekankan pentingnya disiplin dalam bekerja.

    “Disiplin bukan hanya datang tepat waktu tetapi sikap dan perilaku juga harus baik,”Tandasnya.

    Usai apel, dilanjutkan dengan penyerahan 4 unit untuk pelayanan Puskesmas total senilai Rp 1,5 milyar yang bersumber dari dana DAK dan Pokir anggota DPRD Kabupaten Bima.

    Kepada para Kepala Puskesmas penerima bantuan, Dahlan meminta agar sarana ambulans tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pelayanan kepada masyarakat. Agar mobil dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, harus memperhatikan perawatan suku cadang (onderdil) secara teratur agar setiap saat dapat digunakan untuk pelayanan medis.

    “Perawatan mobil secara teratur akan dapat memberikan kenyamanan dalam pelayanan. Sehingga pelayanan prima bisa diakses oleh seluruh penerima layanan di semua kecamatan dan desa,” Tutup Dahlan.

    *RED*

  • Dinkes Kerjasama Bapelkes Mataram, Adakan Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, PNC dan Skrining Hipotiroid Kongenital 

    BIMA.OBORBIMA.ID – Kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari MOU Pelatihan yang antara Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dengan Bapelkes Mataram, diinisiasi oleh Bidang SDK kemudian ditindaklanjuti oleh Bidang Kesmas program kesga dalam pelatihan

    Pelatihan yang diikuti oleh satu orang bidan pelaksana klaster 2 di masing-masing Puskesmas dilaksanakan di Hotel Same, Kota Mataram. Kegiatan mulai dilaksanakan pada tanggal 6 – 12 Oktober 2024 dengan metode klasikal dan praktek yang terdiri dari 27 JPL.

    Tujuan pelatihan ini bukan hanya agar para peserta pelatihan mampu melaksanakan ANC, persalinan, PNC dan SHK sesuai standar tapi juga berkewajiban mensosialisasikan hasil pelatihan kepada seluruh bidan di puskesmas masing-masing sehingga target SPM yang menjadi tujuan program kerja dapat terpenuhi/tercapai.

    Pelatihan dibuka oleh Kabid Kesmas. Dalam sambutannya beliau menyampaikan antara lain bahwa 4 pilar utama intervensi penurunan kematian ibu secara global yaitu :
    1. Keluarga berencana
    2. Asuhan Antenatal
    3. Persalinan bersih dan aman
    4. Pelayanan obstetri esensial.

    “Upaya-upaya tersebut dalam rangka menjamin agar setiap ibu dapat mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas di masa hamil, bersalin dan nifas serta program pelayanan SHK termasuk pelayanan KB,”pungkasnya.

    *Red*

  • Bappeda NTB Gelar Penguatan Kapasitas Perencanaan Dinas Kesehatan untuk Program ATM

    Bappeda NTB Gelar Penguatan Kapasitas Perencanaan Dinas Kesehatan untuk Program ATM

    MATARAM,OBORBIMA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan kegiatan penguatan kapasitas perencanaan bagi Dinas Kesehatan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) untuk program AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM).

    Acara yang berlangsung di Hotel Puri Indah Mataram ini merupakan hasil kolaborasi antara Bappeda Provinsi NTB dengan Asosiasi Dinas Kesehatan, serta didukung penuh oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Resilient and Sustainable System for Health (RSSH) yang bertujuan untuk memperkuat sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan. Program ATM dipilih sebagai fokus utama mengingat pentingnya penanganan ketiga penyakit tersebut dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Provinsi NTB.

    “Penguatan kapasitas perencanaan ini sangat penting untuk memastikan program ATM dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien,” ujar perwakilan Bappeda Provinsi NTB dalam sambutannya.

    Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait, termasuk:

    Bappeda Provinsi NTB
    Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota se NTB
    Asosiasi Dinas Kesehatan se Indonesia,Perwakilan Kementerian Dalam Negeri
    Perwakilan Kementerian Kesehatan.

    Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pembekalan mengenai:

    Teknik penyusunan Renja yang efektif,Strategi penanganan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria
    Integrasi program ATM dalam sistem kesehatan daerah, Monitoring dan evaluasi program kesehatan

    Diharapkan melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan di seluruh Provinsi NTB dapat meningkatkan kualitas perencanaan program ATM, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

    *Red*