Kategori: Kesehatan

  • Tingkat Kesembuhan DBD Kabupaten Bima 76 Persen

    BIMA,OBORBIMA.ID – Meski belum sepenuhnya tuntas, namun penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bima menunjukkan perkembangan yang baik

    Berdasarkan data terkini yang dipaparkan oleh Satuan Tugas (Satgas) penanganan DBD kabupaten Bima, pada periode awal bulan Januari hingga Selasa 7 Februari 2023, total warga yang positif DBD di Kabupaten Bima adalah 248 orang, sebanyak 189 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan 10 orang.

    “Sehingga persentase jumlah orang yang meninggal/Case Fatality Rate (CFR) akibat DBD di kabupaten Bima mencapai 4,44 persen,” ungkap Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Suryadin S.S, M.Si dalam siaran persnya

    Dalam empat hari terakhir, kata Kak Yan sapaanya, jumlah pasien yang sembuh tanggal 3 Februari 2023 sebanyak 155 orang, tanggal 4 Februari menjadi 157 orang, 5 Februari meningkat menjadi 163 orang dan menjadi 175 orang pada tanggal 6 Februari 2023.

    “Perkembangan terkini penanganan DBD per 7 Februari 2023, terdapat 14 kasus penambahan positif baru, 14 sembuh dan 0 kematian,”bebernya.

    Melihat trend penanganan yang semakin baik, sambung kak Yan, Bupati Bima memberikan apresiasi atas kerja keras para petugas baik dari Dinas Kesehatan maupun OPD lain yang berkoordinasi dengan para Camat dan Muspika serta para kepala desa di semua kecamatan.

    “Yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya partisipasi masyarakat yang secara proaktif melakukan tindakan pencegahan dan menangani kasus yang muncul di masing-masing wilayah,” Imbuhmya melansir pernyataan Bupati Bima.

    *OB.003*

  • Waspada DBD, Bupati Bima Keluarkan Instruksi

    BIMA,OBORBIMA.ID – Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Puteri SE mengeluarkan Instruksi tentang Aksi Gerakan Masyarakat Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Dalam Instruksi tersebut semua OPD, Camat, Kepala Desa segera diambil langkah-langkah antisipasi dan penanganan yang cepat, tepat dan akurat dan berkesinambungan untuk sinergitas pemerintahan kabupaten, kecamatan desa/serta melibatkan seluruh komponen masyarakat.

    “Instruksi tersebut dengan tujuan sebagai antisipasi dan kewaspadaan dini DBD,”ungkap Kabag Humas pro Setda Kabupaten Bima Suryadin pada media ini Kamis, 2/2/23.

    Pertama, kata dia, Camat diminta meningkatkan koordinasi dan komunikasi kegiatan Gerakkan Lingkungan Bersih Berbasis Masyarakat tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dengan sektor terkait diwilayah kecamatan dan desa.

    Kedua, melakukan kegiatan gerakan gotong-royong kebersihan lingkungan di Kecamatan dan Desa/Kelurahan, RW dan RT untuk melakukan kegiatan 4 M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, Memantau dan Upaya pencegahan lainnya) secara insentif, dan berkesinambungan yang dilaksanakan seminggu sekali sebagai upaya untuk memutus siklus hidup nyamuk penularan DBD. Kalau nasional dikenal dengan 3M yakni mengubur menguras, menutup.

    Ketiga, untuk masyarakat, segera memeriksakan diri di sarana pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Pembantu Polindes apabila merasakan gejala: demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, kepala pusing, lemah, nyeri persendian, bias disertai tanda pendarahan berupa bintik-bintik atau bercak merah dikulit, mimisan, gusi berdarah.

    Keempat, membentuk 1 rumah 1 jumantik dan pro aktif terhadap upaya pencegahan penyakit DBD dengan 4M Plus (Menguras seperti menguras bak mandi, tempayean, ember, vas bunga, tempat minum burung penampungan air kulkas agar telur dan jentik aedes mati, Menutup, menutup rapat semua tempat air agar nyamuk aedses tidak dapat masuk dan bertelur, Mengubur, seperti memusnahkan semua barang bekas, yang dapat menampung air hujan seprti ban bekas, kaleng bekas, pecahan botol, plastik agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur nyamuk.

    Selanjutnya, memantau seperti semua tempat/wadah air yang menjadi tempat nyamuk aedes berkembang dan Plus seperti jangan mengantung baju, memelihara ikan, hindari gigitan nyamuk, membubuhkan abate.

    “Bupati Bima meminta masyarakat untuk menjaga prilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari lingkungan masing-masing. Dan masyarakat tetap waspada terhadap wabah DBD,”pungkasnya.

    *OB.RED*

  • Bupati Bima Gelorakan Hidup Sehat di Monta

    BIMA,OBORBIMA.ID – Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) tingkat kecamatan Monta yang dipusatkan di Halaman Puskesmas Monta, Kamis (2/2) selain ditandai dengan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara gratis juga dilakukan makan buah bersama.

    Melalui GERMAS, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, mengajak seluruh elemen masyarakat kecamatan Monta untuk menciptakan pola hidup bersih dan sehat serta mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi serta melakukan olahraga secara teratur.

    “Selain menerapkan pola hidup sehat, juga penting menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hal ini penting dilakukan agar kita bisa tetap menjaga kesehatan, ” jelas Bupati Bima.

    Kata Umi Dinda sapaanya, terkait wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), masyarakat diminta untuk rutin membersihkan lingkungan, melakukan aktifitas fisik, memeriksa kesehatan secara fisik, meningkatkan edukasi hidup sehat, serta meningkatkan pencegahan dan deteksi dini penyakit.

    *OB.002*

  • Kasus DBD di Kabupaten Bima Mengalami Penurunan

    BIMA,OBORBIMA.ID – Setelah sebelumnya sempat mengalami peningkatan kasus positif, hingga Senin (30/1), jumlah warga yang terpapar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bima mengalami penurunan.

    Berdasarkan data yang dihimpun Tim Satgas Penanganan DBD kabupaten Bima, jumlah kasus positif, sempat mengalami peningkatan 11 kasus dari 132 orang menjadi 143 orang pada Minggu (29/1) dan kemudian hanya mengalami penambahan 4 kasus menjadi 147 kasus pada Senin (30/1).

    “Demikian halnya tingkat kesembuhan pasien yang sebanyak 83 orang pada Minggu (29/1) bertambah 9 menjadi 92 orang dinyatakan sembuh pada Senin 30 Januari 2023,”ungkap Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Suryadin S.S, M.Si dalam siaran persnya

    Di samping itu, kata dia, jika pada Minggu (29/1) jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 51 orang, namun memasuki Senin (30/1) berkurang 4 dari 51 pasien menjadi 47 orang yang dirawat.

    “Dengan adanya penurunan kasus positif dan bertambahnya tingkat kesembuhan warga, dengan sendirinya persentase jumlah orang yang meninggal/Case Fatality Rate (CFR) akibat DBD di kabupaten Bima turut mengalami penurunan dari angka 6,06 persen pada Minggu (29/1) menjadi 5,59 persen pada Senin (30/1),”bebernya.

    Namun demikian, sambung dia, Bupati Bima tetap meminta kepada para Camat dan kepala Puskesmas untuk tetap mewaspadai dan tidak lengah terhadap kemungkinan peningkatan jumlah kasus DBD yang setiap saat bisa saja terjadi, dengan meningkatkan langkah deteksi dini dan berkolaborasi dengan Muspika, jajaran pendidikan dan semua elemen di masing-masing kecamatan.

    “Bupati juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras jajaran Dinas Kesehatan, OPD terkait yang bersinergi dengan para camat, kepala Puskesmas dan kepala desa di masing-masing wilayah sehingga penanganan wabah DBD dapat dilaksanakan dengan baik,”pungkasnya.

    *OB.008*

  • Hingga Hari Ini, DBD Kabupaten Bima 81 Warga Dinyatakan Sembuh

    BIMA,OBORBIMA.ID – Hingga Sabtu (28/1) Jam 14.00 WITA, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Bima mencatat adanya tren positif penanganan penyakit yang telah merenggut 8 orang meninggal tersebut.

    “Terdapat 218 warga yang dicurigai (suspect) DBD, sebanyak 131 orang dinyatakan positif DBD. Dari jumlah tersebut, sebanyak 81 penderita dinyatakan sembuh dan 42 orang masih dirawat di rumah sakit dan beberapa Puskesmas di wilayah terdampak,”ungkap Kabag Prokopimda Setda Kabupaten Bima Suryadin S.S. MSI dalam siaran persnya.

    Dalam tiga hari terakhir, kata kak Yan sapaanya, tidak ada penambahan korban yang meninggal, dari angka delapan orang meninggal yang dilaporkan sebelumnya.

    “Merilis laporan Satgas Penanganan DBD Kabupaten Bima, dari lima besar jumlah warga yang terjangkit DBD, Kecamatan Bolo menempati posisi teratas dengan 49 kasus positif, 29 orang sembuh dan 17 orang masih dirawat serta 3 meninggal, disusul Kecamatan Monta pada posisi kedua dengan 24 positif DBD, 23 sembuh dan 1 meninggal,”bebernya.

    Pada posisi ketiga, sambung kak Yan, kecamatan Sape dengan 13 positif DBD, 7 sembuh, 3 masih dirawat dan 3 orang meninggal. Posisi keempat kecamatan Woha dengan 10 warga positif DBD, 7 orang sembuh dan 3 orang masih dirawat serta posisi kelima kecamatan Wera dengan 8 warga positif DBD, 2 orang sembuh dan 6 masih dirawat.

    “Sementara 13 kecamatan lainnya terdapat kisaran 1 hingga 6 warga yang dinyatakan positif DBD dan tengah dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada,”imbuhnya.

    Ia menjelaskan, Tren penurunan ini sejalan dengan upaya pemberantasan secara masif yang dikoordinasikan oleh para Camat dan Kepala Puskesmas beserta seluruh elemen di 18 Kecamatan Se-Kabupaten Bima pasca mendapatkan instruksi Bupati Bima.

    *OB.009*

  • Waspada Demam Berdarah, Ini Imbauan Dinkes Kabupaten Bima

    BIMA,OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima mengimbau warga untuk mewaspadai serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mulai marak di kabupaten tersebut.

    “Kasus DBD terus meningkat selama beberapa bulan terakhir, karena itu warga diimbau untuk selalu waspada,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Afifuddin, SE MM pada media ini Rabu, 25/1/23.

    Berdasarkan data Januari 2023 ini, kasus DBD yang terjadi di seluruh wilayah Kecamatan Monta sebanyak 23 kasus dan sebagian besar kasus itu terjadi di Kecamatan Bolo sebanyak 40 kasus.

    “Setelah terjadinya peningkatan kasus DBD, pihak Dikes telah melakukan berbagai upaya penanggulangan seperti menggalakkan penyuluhan dan pertemuan lintas sektor dan membentuk tim cepat tanggap dengan melibatkan semua pihak,”terangnya.

    Papi Afif sapaanya menjelaskan, selain itu fogging atau pengasapan juga gencar kita lakukan untuk wilayah tertentu yang dari pengamatan memang sangat rentan terhadap penyebaran DBD.

    “Saya menghimbau kepada masyarakat harus terus waspada DBD, karena penderita penyakit tersebut diprediksi meningkat. Apalagi dari kasus DBD yang telah terjadi, pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD masih rendah,”pungkasnya.

    Masyarakat juga diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan gerakan 3M Plus yakni Menguras, Mengubur dan Menutup barang-barang yang dapat menampung air serta berpotensi jadi sarang nyamuk, sedang plusnya memakai obat nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

    *OB.002*

  • Dinkes Kabupaten Bima Lakukan Fogging di Daerah Endemis DBD

    BIMA,OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima gencar melakukan fogging atau pengasapan di daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Sekretaris Dinkes Kabupaten Bima pada media ini Afifuddin, SE MM mengatakan, pengasapan difokuskan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Monta, Bolo, Sape, Palibelo dan Woha. Karena di kecamatan Monta tersebut 23 orang warga ditemukan terjangkit DBD. Lalu untuk Kecamatan Bolo ada 40 orang, Sape 9 orang, Palibelo 2 orang dan Woha 9 orang

    “Ada puluhan warga yang sudah terjangkit DBD, namun Alhamdulillah sudah sembuh dan perawatan, untuk itu kita gencarkan fogging guna mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypty,” katanya Rabu, 25/1/23.

    Papi Afif sapaanya menjelaskan, penyakit DBD sangat bergantung pada periode waktu, yakni intensitas nyamuk tinggi saat musim hujan seperti saat ini.

    “Intensitas nyamuk tinggi saat musim hujan seperti saat ini, untuk itu pengasapan dilakukan di seluruh saluran air dan tempat-tempat bersarangnya nyamuk, begitu pula pada setiap sudut rumah warga,” imbuhnya.

    Dinkes Kabupaten Bima mengajak kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan 3M plus.

    “Sampai detik ini kasus DBD belum menunjukkan Kejadian Luar Biasa (KLB), masih satu atau dua yang terjangkit, sehingga belum ada lonjakan yang cukup tinggi,” tegasnya.

    Selain pengasapan, Dinkes juga menggandeng juru pemantau jentik atau jumantik untuk mensosialisasikan kepada masyarakat supaya berperilaku hidup bersih dan sehat. Sehingga penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Bima dapat teratasi dengan baik.

    “Antisipasi kami itu, seksi pengendalian dan pencegahan penyakit menular sudah kita terjunkan untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD,” pungkasnya.

    *RED*

  • Cegah DBD, Pemdes Tawali Bersama PKM Wera Berantas Jentik Nyamuk

    BIMA,OBORBIMA.ID – Pemdes (Pemerintah Desa) Tawali bersama Nakes Puskesmas Wera dan Sat Pol PP melakukan pemberantasan jentik nyamuk penyebab DBD di setiap Dusun Desa Tawali Kecamatan Wera Selasa, 24/1/23.

    Kades Tawali Abdul Muis mengatakan, pihaknya bersama Nakes PKM Wera, Bidan Desa, dan Perangkat Desa mendatangi warga dari rumah ke rumah untuk mengecek dan menaburkan serbuk Abate pada bak mandi milik warga.

    ”Hal ini dilakukan dalam upaya mengendalikan dan memberantas jenis nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD),” katanya.

    Pada kesempatan ini dirinya bersama Nakes, dan perangkat desa juga menghimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, hindari adanya genangan air, karena hanya akan menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.

    “Bahkan untuk nyamuk aedes aegypti bisa berkembang diair bersih seperti bak mandi rumah, penampungan air hujan, dan lain-lain,”terangnya.

    Ditempat yang sama, Kepala PKM Wera mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pemdes Tawali, Sat Pol PP untuk melakukan upaya pencegahan DBD melalui pemberantasan jentik nyamuk dengan cara menaburkan serbuk Abate dibak penampungan air, bak mandi serta tempat lainnya.

    Pun demikian, upaya lainnya dilakukan melalui fogging pada tempat-tempat yang digunakan nyamuk berkembak biak dengan tujuan mengurangi populasi nyamuk sehingga resiko penularan penyakit melalui gigitan nyamuk dapat ditekan.

    Tidak itu saja, lanjutnya, semua pihak turun langsung ke masyarakat memberikan himbauan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat supaya terhindar dari DBD, melalui gerakan 3M Plus yaitu menguras bak dan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur dan/atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk serta tidur menggunakan kelambu, menyalakan obat nyamuk dan hindari gigitan nyamuk.

    ”Tentunya kita berharap, dengan upaya pencegahan ini, tidak ada warga yang terpapar DBD atau paling tidak bisa meminimalisir,”harapnya.

    *OB.005*

  • Antisipasi Terjangkit DBD, Puskesmas, UPT Pertanian dan Sat Pol PP Gelar Gotong Royong

    BIMA,OBORBIMA.ID – Sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah berbagai macam penyakit yg muncul di musim hujan, Kepala UPT Pertanian, Sat Pol PP bersama Puskesmas Wera menggerakkan seluruh jajaran dan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan gotong royong bersih-bersih di lingkungan masing-masing.

    Seluruh jajaran ikut terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan pada jum’at pagi 20/1/23. Mulai dari lingkungan terkecil RT, RW Babinkamtibmas juga ikut berpartisipasi.

    Kegiatan ini dilakukan berawal dari banyaknya keluhan masyarakat yang terjangkit Demam berdarah yang makin mewabah seiring dengan hadirnya musim penghujan.

    “Oleh karena itu, gotong royong ini juga merupakan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), sehingga kedepannya dapat mengurangi adanya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk demam berdarah,”ujar Kepala UPT Pertanian Wera Nasarudin S.Pt dan Kepala Puskesmas Wera.

    Kata mereka, selain menjaga keindahan kampung, juga menjaga rasa kebersamaan dan tanggung jawab masyarakat dalam bergotong royong.

    “Dan kami berharap semoga ini terus berlanjut. Karena ini sangat berguna untuk kita bersama,” tutupnya.

    *OB.006*

  • Wali Kota Bima Letakkan Batu Pertama Pembangunan RS TNI AD Tingkat IV

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menghadiri sekaligus meletakkan batu pertama tanda dimulainya Pembangunan Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Tingkat IV Kesdam/Udayana, berlokasi di Kelurahan Rabangodu Utara, pada Selasa, 10 Januari 2023.

    Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Bima, kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Kota Bima, Kabag Prokopim Kota Bima, Camat Raba dan Lurah Rabangodu Selatan.

    Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dalam sambutannya menuturkan, pembangunan rumah sakit ini merupakan satu kepercayaan dari Kemenhan untuk diletakkan di Kota Bima.

    “Ini sejarahnya tidak disangka-sangka, saya memang merencanakan membangun rumah sakit di Kota Bima, tiba-tiba ditelepon oleh teman saya dari Jakarta, bahwa kita akan diberikan rumah sakit untuk Kota Bima, Pak Prabowo sudah menyetujuinya, dan alhamdulillah hari ini terwujud,” ujar Wali Kota meniru ucapan sahabatnya.

    H. M. Lutfi menambahkan, pada prinsipnya, jadi pemimpin itu harus berani, alhamdulillah berkat kerjasama antara Kota Bima dan Kabupaten Bima, tanah ini diberikan oleh Bupati Bima kepada TNI AD. Ini semua semata demi kepentingan bangsa dan negara, artinya kepentingan bangsa dan negara itu yang lebih diutamakan.

    “Mudah-mudahan dengan keberadaan rumah sakit TNI Angkatan Darat ini bisa mensejahterakan bagi TNI khususnya, dan bagi masyarakat yang ada diwilayah pulau sumbawa pada umumnya,”harapnya.

    Karena bagaimanapun juga, lanjut dia, harapan kita dengan adanya rumah sakit ini, kelak menjadi rumah sakit rujukan bagi rumah sakit yang ada di kabupaten/Kota di pulau sumbawa. “Kita juga meminta agar dokter spesialisnya, dan ditunjang dengan tenaga medis yang dimiliki oleh rumah sakit didaerah bisa ditampung,” tutupnya.

    Kabid Dalwaskon Puskon Barahanan Kemhan, Kolonel Laut (KH) Ir. Syaifuddin, MM mengatakan, pembangunan Rumah Sakit TNI Angkatan Darat tingkat IV di Kota Bima adalah salah satu dari 26 paket yang akan dibangun di seluruh indonesia dibawah koordinasi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, salah satunya di Kota Bima.

    “Rumah sakit ini dibangun diatas lahan seluas 4.254 meter persegi, terdiri dari bangunan utama dan bangunan pendukung lainnya, bangunan utama meliputi ruang rawat inap VIP, ruang rawat inap kelas 1 yang bisa dikonversikan ke kelas 4, poli klinik, ICU, kamar jenazah, dan lainnya, dengan jumlah tempat tidur pasien sebanyak 44 kamar,” ungkapnya.

    Kata Syaifudin, banyak kabupaten/kota lain yang menginginkan dibangunnya rumah sakit ini didaerah mereka, namun pimpinan pusat lebih mempercayakan Bima, lebih khususnya di Kota Bima untuk dibangunnya rumah sakit ini, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Bima dan TNI semakin membaik.

    “Pembangunan rumah sakit TNI AD ini akan rampung di bulan Juni 2023, yang akan diresmikan secara serentak oleh Bapak Presiden Jokowi pada bulan Juni 2023 dari Jakarta,” paparnya.

    Sementara itu, Danrem 162 Wira Bhakti, Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo, S.Sos, menyampaikan, tugasnya didaerah memang menyiapkan lahan, dan alhamdulilah telah terwujud berkat kerjasama antara Kota Bima dan Kabupaten Bima untuk kepentingan militer.

    “Ini semua atas kerjasama dan kerja kolaborasi bapak Wali Kota Bima dan Ibu Bupati Bima yang memang selama ini saya tahu hubungannya terjalin sangat baik,” ungkapnya.

    Kata Sudarwo, untuk renstra tahun 2025-2030 kedepan, konsepnya di Bima akan ada batalion 746, kemungkinan juga nantinya akan ada Korem, kemudian NTT nanti akan terbentuk satu kodam tersendiri, dan nantinya pulau sumbawa akan ada 1 korem tipe B.

    *OB.008*