Kategori: Kesehatan

  • Dinkes Kabupaten Bima Gelar Pelatihan Keterampilan Dasar Bagi Petugas Promkes

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Dasar Posyandu bagi Tenaga Kesehatan (Petugas Promkes) Puskesmas se-Kabupaten Bima.

    Kabid Kesmas melalu Ketua tim kerja Promosi Kesehatan Agus Herijaya, SKM menyampaikan, bahwa Kegiatan akan berlangsung selama lima hari, dari Selasa hingga Sabtu tanggal 1-5 Oktober 2024, bertempat di Hotel Puri Indah Mataram.

    Acara pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Bapak Supratman, S.Sos., yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Bapak Fahrurahman, SE, M.Si.

    Kata dia, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya petugas promosi kesehatan (Promkes) dalam mengelola dan mengembangkan Posyandu di wilayah kerja masing-masing.

    “Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan Posyandu, termasuk:
    Manajemen Posyandu,Teknik komunikasi efektif dengan masyarakat,Pencatatan dan pelaporan kegiatan Posyandu, Pemantauan tumbuh kembang balita
    Penyuluhan kesehatan dan gizi,”bebernya.

    Ia menjelaekan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh petugas Promkes dari Puskesmas se-Kabupaten Bima, yang diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk mengoptimalkan pelayanan Posyandu di wilayahnya masing-masing.

    “Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis masyarakat melalui Posyandu. Kami berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan kesehatan masyarakat di Kabupaten Bima,” ujar Bapak Supratman dalam sambutannya.

    *Red*

  • Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima Semester I Tahun 2024

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – PJ Sekretaris Daerah Kota Bima, Drs. H. Supratman, M. AP,  menghadiri Rapat Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Semester I Kota Bima Tahun 2024  Senin, 30 September 2024.

    Acara ini dihadiri juga oleh Kepala OPD yang mendapat undangan, Camat serta Lurah se Kota Bima. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Maja Labo Dahu Kantor Walikota. Rapat ini bertujuan untuk mengoptimalkan program penurunan stunting di Kota Bima.

    Dalam sambutan H. Supratman menyampaikan, bahwa masalah stunting Kota Bima saat ini adalah menjadi masalah yang butuh perhatian serius dari kita semua, karena keadaannya sangat memprihatinkan, sebagaimana data yang saya peroleh bahwa keadaannya stunting Kota Bima saat ini, naik 0.6%, atau bertambah dari 31.2% menjadi 31.8%, angka ini sangat tinggi menurut H. Supratman, dan ini menjadi tugas kita bersama, perlu perhatian serius, perlu kerja keras, dan sinergi semua pihak untuk mencapai target penurunan stunting pada angka yang lebih baik.

    “Mari kita bekerja dengan sungguh-sungguh, dalam upaya memperbaiki stunting di Kota Bima ini, yang akhir-akhir ini sangat memprihatinkan”. Katanya

    Sebagai langkah tindak lanjut, H. Supratman mengharapkan adanya tindakan serius yang di ambil oleh semua pihak, dengan memperhatikan keadaan ataupun kasus-kasus yang ada di masyarakat yang berdampak pada bertambahnya stunting, misalnya kasus gizi buruk, kasus anak-anak yang berat badannya menurun, atau anak-anak yang berat badannya tidak naik-naik, kebiasaan pola hidup kurang sehat, ini semu perlu kita intervensi, dalam artian, adanya penanganan dan perhatian dari kita semua, karena kalau tidak kita tangani, maka keadaan-keadaan ini akan berpotensi terjadinya stunting.

    Rapat ini juga diwarnai dengan pemaparan materi dari beberapa narasumber, diantaranya dari Kepala BPPKB Kota Bima, Kadis Kesehatan Kota Bima, dan lain-lain.

    Diakhir kata sambutan H. Supratman berterima kasih kepada Camat, dan Lurah yang telah menginisiasi pola hidup sehat dengan telah melakukan kegiatan gotong royong di tiap-tiap wilayahnya, karena ini termasuk salah satu program prioritas Kepala Darah.

    Rapat ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk lebih mengoptimalkan program penurunan stunting di Kota Bima, menuju masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

    *RED*

  • Dinkes Bersama Bappeda Bentuk Forum Kabupaten Kota Sehat

    Dinkes Bersama Bappeda Bentuk Forum Kabupaten Kota Sehat

    BIMA.OBORBIMA.ID  – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bima mengadakan pertemuan penting untuk pembentukan dan peningkatan kualitas Forum Kabupaten Kota Sehat.

    Acara ini diselenggarakan di kantor Bappeda Kabupaten Bima dan dihadiri oleh berbagai perangkat daerah terkait antara lain BPBD, DPMDES, PU Perkumpulan Kemenag, Pariwisata , Perhubungan, LSM, Sekdis Kesehatan, DIrut RS Sondosia, Kabid Lingkup Dinas Kesehatan serta beberapa pejabat fungsional yang ada di Bappeda dan Dinas Kesehatan.

    Pertemuan ini menandai langkah signifikan dalam upaya Kabupaten Bima untuk meningkatkan kualitas hidup warganya melalui konsep Kota Sehat.

     Narasumber utama dalam acara tersebut adalah Rizal Smith dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Dalam presentasinya, Smith memaparkan, secara rinci tentang berbagai tatanan yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan Kabupaten Kota Sehat.

    Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor dan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan ini.

    Para peserta yang hadir, yang terdiri dari perwakilan berbagai dinas dan badan di lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, terlibat aktif dalam diskusi dan perencanaan strategi untuk mengimplementasikan konsep Kota Sehat di wilayah mereka.

    Alamsyah SKM melalui Ketua Tim Kerja Kesehatan lingkungan H. ibnu Dzubair menyampaikan, bahwa Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal bagi Kabupaten Bima dalam memperkuat komitmen Daerah terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

    “Langkah selanjutnya akan melibatkan penyusunan rencana aksi konkret dan pembentukan tim kerja lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program Kabupaten Kota Sehat di Kabupaten Bima,”terangnya.

    *Red*

  • Dinkes Kabupaten Bima Gelar Orientasi Integrasi Layanan Primer Bagi Puskesmas

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima menyelenggarakan kegiatan Orientasi Integrasi Layanan Primer bagi Puskesmas se-Kabupaten Bima, Selasa, 24 September 2024.

    Acara yang berlangsung di Hotel Lila Graha ini dihadiri oleh berbagai pejabat terkait dari lingkup Dinas Kesehatan dan Puskesmas.

    Hadir dalam acara tersebut, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Kepala Bidang di lingkup Dinas Kesehatan, Ketua Tim Kerja Integrasi Layanan Primer Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bima

    Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Bima Fahrurahman, SE, M. Si, menekankan pentingnya integrasi layanan primer untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas.

    “Integrasi Layanan Primer akan memungkinkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan terpadu,” ujarnya.

    Kata dia, untuk meningkatkan layanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu, penting adanya kelengkapan sarana dan prasarana di Fasilitas kesehatan.

    “Tanpa infrastruktur yang memadai, upaya untuk memberikan pelayanan berkualitas akan terhambat, oleh karena itu, investasi dalam pembangunan dan pemeliharaan fasilitas kesehatan sangatlah vital,”ujarnya.

    Selain itu, sambung dia, pembiayaan kest juga menjadi kunci untuk menciptakan sistem kesehatan yang berkelanjutan. Sumber-sumber pembiayaan, seperti dana kapita si puskesmas, dana pokok pikiran dewan perlu dimaksimalkan, dengan adanya dana yang cukup, Dinas kesehatan dapat menyediakan layanan yang lebih baik, papar pria berkacamata ini.

    Sementara itu, Kabid Kesmas Sitha isa Arahmawati , S. tr Keb. melalui ketua tim kerja Agus Herijaya menyampaikan, bahwa Orientasi ini akan dilaksanakan selama 5 hari mencakup berbagai sesi, termasuk pemaparan konsep Integrasi Layanan Primer, diskusi tentang tantangan implementasi, serta perencanaan strategis untuk penerapan program di masing-masing Puskesmas.

    “Diharapkan, melalui orientasi ini, seluruh Puskesmas di Kab. Bima dapat segera menerapkan Integrasi Layanan Primer, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Bima,”harapnya.

    *Red*

  • Cegah Stunting, Dinas Kesehatan dan DPPKB Kota Bima Gelar Aksi Bergizi Bersama Mitra

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Keberhasilan pencegahan stunting tidak terlepas dari kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya lintas sektor dan mitra pembangunan kesehatan.

    Untuk itulah, dalam rangka kolaborasi dan meningkatkan komitmen mitra dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat untuk pencegahan stunting, Dinas Kesehatan bersama Dinas DPPKB Kota Bima melaksanakan gerakan cegah stunting, aksi bergizi bersama mitra yang bertempat di SMPN 8 Kota Bima Rabu, 11 November 2024.

    Kadis DPPKB Kota Bima Hj. Suharni SE mengungkapkan, gerakan cegah stunting merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh dikes dan DPPKB dalam upaya pencegahan sejak dini terhadap resiko stunting yaitu dengan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di sekolah.

    “Remaja putri yang mengalami anemia, berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi stunting. Untuk itu, remaja putri disarankan minum Tablet Tambah Darah,” Tambah beliau.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Ahmad mengatakan, aksi ini memiliki tiga sasaran intervensi utama yakni, sarapan bersama dan minum Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu di sekolah, edukasi gizi yang melibatkan berbagai sektor.

    “Program aksi gizi ini diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah sehat melalui TRIAS UKS, yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat,” bebernya.

    *Red*

  • Percepatan Penurunan Stunting, DPPKB Kota Bima Gelar Pertemuan Mini Loka Karya Tingkat Kecamatan Mpunda

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, menggelar kegiatan mini lokakarya percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan Mpunda.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Kadis PPKB Hj.Suharni, SE dan Kepala Bidang K3,Muhammad Ikbal, S.KM.MKM. Kegiatan yang dilaksanakan di aula Dinas PPKB Kota Bima.

    Dalam sambutanya Kadis PPKB Hj.Suharni, SE menjelaskan, ini agenda yang dibahas  adalah evaluasi pelaksanaan program bangga kencana di tingkat kecamatan, serta kendala-kendala yang dihadapi di lapangan yang berkaitan dengan pendampingan pada keluarga beresiko stunting oleh kader TPK.

    Mantan Camat Rasbar ini mengharapkan kepada kader TPK lebih optimal lagi dalam melakukan pendampingan pada sasaran keluarga beresiko stunting yang  terdiri dari remaja putri, catin, pus hamil, pasca salin, baduta/balita, sehingga pencapaian di aplikasi elsimil dapat terus ditingkatkan lagi,”harapnya.

    *Red*

  • Kasus Diare Akut di Kecamatan Sape dan Wera Meningkat, Ini Yang Dilakukan Dinkes dan Puskesmas

    BIMA.OBORBIMA. – Sejak tanggal 26 Agustus 2024 hingga hari ini, kasus diare akut meningkat signifikan di Kecamatan Sape dan Kecamatan Wera.

    Tercatat kasus diare akut di Kecamatan Sape sampai  7 Agustus mencapai 216 kasus. Sedangkan kasus diare akut di Kecamatan Wera mencaoai 29 kasus.

    “Merujuk pada KMK No. 1501 tahun 2010 dan UU Kesehatan No. 17 tahun 2023, kasus diare di Kecamatan Sape termasuk dalam  kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB),”ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman SE,M.Si dalam siaran persnya.

    Kata dia, tanggal 28 Agustus 2024 Puskesmas Sape mengirimkan laporan W1 (Lapiran Krjadian KLB) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dan diteruskan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

    Menanggapi laporan kejadian ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima bersama Puskesmas Sape yang di dampingi oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB melakukan respon cepat dengan beberapa kegiatan strategis antara lain, melakukan penyelidikan Epidemiologi untuk menentukan faktor risiko, pola penyebaran penyakit dan determinan kekadian diare akut, sehingga kasus bisa segera dihentikan.

    Selanjutnya, melacak kasus tambahan untuk segera diobati, melakukan pengambilan sampel air dan sampel faces, melakukan koordinasi dg lintas program dan lintas sektor.

    “Dari hasil penyelidikan epidemiologi kasus tertinggi pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu, sebanyak 80%. Menandakan kelompok umur yang belum sekolah (kasus bisa tertular dalam  lingkungan rumah),”bebernya.

    Ia menjelaskan, Faktor risiko yang ditemukan awal saat ini yaitu, kebiasaan masyarakat menum air mentah yang langsung diambil dari sumber air bor tertutup. Hal ini didukung demgan hasil pemeriksaa  sampel air yang diambil dari tempat/wadah siap minum dengan hasil positif E-coly.

    “Ini memberikan informasi bahwa minum penderita tercemar dengan adanya E-coly. Dinas kesehatan bersama puskesmas Sape melakukan pemaggulangan kejadian ini dengan meningkatkan penyuluhan kesehatan, agar mengkonsumsi air masak secara masih di lokasi kejadian,”jelasnya.

    Tidak lupa juga, sambung dia, melakukan kaporisadi pada sumber air tertular. Walaupun KLB diare belum selesai, namun menunjukan  penurunan, hingga hari ini kasus diare di Kecamatan Sape mencapai 116 kasus dan masih rawat 3 kasus.

    “Dinas kesehatan Kabupaten Bima dan Puskesmas Sape masih terus mencari faktor risiko yang lain dan penyebab lainnya. Semoga kasus KLB diare di kecamatan Sape segera berakhir,”harapnya.

    *Red*

  • Imunisasi Polio Tahap Dua di Kabupaten Bima Baru Mencapai 84 Persen

    BIMA.OBORBIMA – Imunisasi polio pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Bima telah mencapai 84 persen dari target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

    “Persentase cakupan pelaksanaan PIN Polio per kecamatan mencapai 84, sekian persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Melalui Kabid P2PL Alamsyah S.KM Selasa, 3 September 2024

    Kata dia, Program PIN tahap 2 ini merupakan kelanjutan dari PIN Polio yang dilaksanakan pada bulan Agustus lalu.

    “Pemberian imunisasi pada PIN Polio sangat penting untuk mencegah virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap,”terangnya.

    Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

    “Kami juga berterimakasih kepada orangtua yang ikut mendukung kegiatan imunisasi polio,”pungkasnya.

    *Red*

  • Tangani Penyebaran Rabies, Sekda Adel Pimpin Rakor

    Tangani Penyebaran Rabies, Sekda Adel Pimpin Rakor

    BIMA OBORBIMA – “Rabies merupakan kasus nasional yang membutuhkan perhatian secara nasional, demikian halnya di tingkat daerah.

    Dalam rapat ini akan dibahas koordinasi penanganan kasus gigitan hewan termasuk progres laporan penanganan yang sudah dilakukan oleh OPD terkait. Juga langkah tidak lanjut untuk menangani beberapa kasus yang terjadi di kecamatan,” Demikian Ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Adel Linggi Ardi, SE saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Hewan Penular Rabies (HPR) Selasa (27/8) di Ruang Rapat Sekretaris Daerah.

    Sekda yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Fatahullah S.Pd, Kalak BPBD Drs.Israh, Kadis Kesehatan Fahrurrahman SE, M.Si dan Plt. Kadis Peternakan dan Keswan Drh.Joko Agus Guyanto dan para pejabat Eselon III dan Fungsional OPD tersebut menekankan pentingnya penanganan secara dini.

    “Dinas Peternakan harus mendata semuanya, baik manusia maupun ternak yang berpotensi terdampak gigitan anjing karena tidak tertutup kemungkinan itu akan bisa menyebabkan penularan rabies dan yang terpenting melakukan deteksi dini untuk mengurangi dampak penyebaran,”Jelas Adel dihadapan 45 peserta rapat yang merupakan Kepala UPT Peternakan dan Keswan, Kepala UPT Puskesmas Se-Kabupaten Bima dan para surveilans.

    Plt. Kadis Peternakan dan Keswan Drh.Joko Agus Guyanto memaparkan, target vaksinasi hewan 70 ribu ekor dan sudah 10 ribu anjing yang telah divaksin dan untuk mencapai target, diperlukan lebih banyak dosis vaksin yang disiapkan.

    Menanggapi arahan Sekda, Joko menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan dan pengambilan sampel otak anjing dan dikirim untuk dilakukan pemeriksaan ke Laboratorium kesehatan hewan di Denpasar.

    Terkait penanganan anjing gila ini Kadis Kesehatan Fahrurrahman SE., M.Si para petugas kesehatan di seluruh Kecamatan telah dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan penanganan kasus gigitan anjing liar.

    “Namun demikian lanjut mantan Kadis kominfo dan statistik ini, untuk menekan angka kematian akibat gigitan anjing liar ini, perlu peningkatan langkah preventif antara lain memastikan kepada masyarakat untuk langsung meminta penanganan kepada Puskesmas jika terjadi kasus,” Urainya.

    *Red*

  • Pemkab Bima Kini Memiliki Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah

    Pemkab Bima Kini Memiliki Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah

    BIMA.OBORBIMA – Kabupaten Bima memiliki Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang Representatif. Pasalnya dalam waktu dekat Laboratorium Kesehatan Daerah bakal diresmikan

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima melalui Sekretarisnya Nurul Wahyuni SE, ME saat di konfirmasi media ini usai acara Toksow  menyampaikan, pembangunan Laboratorium ini dalam upaya untuk menjawab tuntutan layanan masyarakat.

    “Dinkes berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas dan mutu kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Bima,”katanya.

    Nurul menambahkan, dengan adanya Laboratorium Kesehatan Daerah masyarakat kabupaten Bima tidak lagi memeriksa hasil lebnya di daerah lain, tidak lagi mengunakan hasil leb milik swasta.

    “Alhamdulillah pemkab Bima sudah memiliki gedung laboratorium kesehatan daerah yang representatif, diharapkan dengan adanya Laboratorium kesehatan daerah /laboratorium kesehatan masyarakat ini nantinya, dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan klinis kesehatan, sehingga nantinya dapat memudahkan akses layanan kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan serta menurunkan angka kesakitan/kematian pada masyarakat,”terangnya.

    Pihak Dinkes pun, sambung nya, dalam waktu dekat sembari menunggu kelengkapan admistrasi, Labkesda bakal di resmikan.

    “Insya Allah tahun ini Labkesda akan resmikan,”tandasnya.

    “Red*