Kategori: Kesehatan

  • Lagi, 6 Orang Warga Kota Bima Positif Corona dan 2 Lainya Sembuh

    KOTA BIMA,OBORbima – Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. LALU GITA ARIADI, M.Si kasus covid-19 di Kota Bima terus bertambah, hari ini Sabtu, 19 Febuari 2021 ada 6 arang yang terpapar COVI-19, dan 2 orang yang sembuh.

    Kata dia pasien yang terpapar adalah, Pasien nomor 8935, an. N, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda.

    Pasien nomor 8936, an. LNA, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae.

    Pasien nomor 8937, an. R, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae

    Pasien nomor 8938, an. IM, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Lampe, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Rasanae Timur.

    Pasien nomor 8939, an. N, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Kelurahan Jatibaru Timur, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Jatibaru.

    Pasien nomor 8940, an. F, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    Sedangkan 2 pasien yang sembuh adalah, Pasien nomor 7410, an. S, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Kumbe, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.

    Pasien nomor 7571, an. Y, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Kumbe, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.

    “Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk memudahkan proses tracing Covid-19 serta dengan kesadaran kolektif bersedia dan siap untuk divaksin. Hal ini diperlukan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga risiko paparan Covid-19 di Kota Bima, khususnya NTB dapat ditekan seminimal mungkin,” harapnya.

    =OB.002=

  • 12 Orang Warga Kota Bima Terkonfirmasi Positif COVID-19

    KOTA BIMA,OBORbima – Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat,Drs. H. LALU GITA ARIADI, M.Si dalam siaran persnya mengungkapkan, ada 12 orang warga Kota Bima yang terpapar COVI-19 yakni Pasien nomor 8862, an. AM, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

    Pasien nomor 8863, an. N, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Rite, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae

    Pasien nomor 8864, an. NS, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

    Pasien nomor 8865, an. IF, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Manggemaci, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

    Pasien nomor 8866, an. I, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

    Lalu, Pasien nomor 8867, an. DJP, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

    Pasien nomor 8868, an. SN, perempuan, usia 70 tahun, penduduk Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    Pasien nomor 8869, an. EN, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 7823. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    Pasien nomor 8870, an. FR, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 7823. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    Pasien nomor 8871, an. MA, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 7823. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    Pasien nomor 8872, an. VPA, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 7823. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    Pasien nomor 8873, an. HYP, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

    ”Mari kita terus waspada terhadap penyebaran Covid-19, yakni dengan patuh dan taat menerapkan protokol Kesehatan. Selalu gunakan masker ketika beraktivitas diluar rumah, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer,”ajaknya Kamis, 18 Febuari 2021

  • Wakil Wali Kota Bima, Kembali Terima Vaksin Tahap Kedua

    KOTA BIMA,OBORbima – Dinas Kesehatan Kota Bima kembali melakukan suntik vaksin sinovac tahap kedua bagi peserta yang telah melakukan suntik vaksin pertama pada Selasa 16 Februari 2021.

    Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan S Adm bersama Kajari, Sekda dan sejumlah pejabat lainnya melaksanakan vaksin di Pelataran Kantor Walikota Bima. Sementara Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan SH melaksanakan vaksin kedua di kediamannya Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda.

    Sebelumnya, peserta vaksin ini sudah menerima suntikan pertama pada tanggal 2 Februari 2021, yang menjadi penanda dimulainya program vaksinasi Perdana di Kota Bima. Adapun peserta yang melakukan vaksin tahap II ini yaitu Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan SH, Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan S.Adm, Kepala Kejari, Sekda, Asisten I, perwakilan MUI, IBI, PPNI dan Kabag Prokopim Kota Bima.

    Para peserta ini sebelum menerima suntikan vaksin terlebih dahulu mendaftar dan menjalani prosedur pemeriksaan tensi darah.Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan SH merasa lebih bugar setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19.

    “Alhamdulillah lancar, badan terasa lebih segar, pikiran jadi lebih jernih, langkah kaki jadi lebih ringan,” ujarnya usai divaksin.

    Wakil Wali Kota mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi dan pemberitaan yang menakutkan tentang vaksin Covid-19. Semoga dengan melakukan vaksin ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Bima.

    =OB.002=

  • Walikota Bima Divaksin, Yakinkan Masyarakat Vaksin Aman dan Halal

    KOTA BIMA,OBORbima – Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE didampingi Istri Hj. Ellya H. Muhammad Lutfi melakukan Vaksinasi perdana sinovac oleh tenaga Kesehatan Kota Bima, kegiatan tersebut berlangsung dikediaman Walikota Bima Kelurahan Rabadompu Barat Kota Bima. Selasa, (16/2/2021).

    Sebelum dilakukan suntikan Vaksin Sinovac, H. Muhammad Lutfi, SE terlebih dahulu dilakukan screening kesehatan sebagai syarat dilakukannya suntikan vaksin sinovac dengan hasil normal.

    Vaksinasi Sinovac perdana yang dilakukan hari ini sebagai bentuk keseriusan Walikota Bima mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Bima.

    “Yang paling utama, saya ingin meyakini memberi keyakinan pada seluruh lapisan masyarakat Kota Bima, bahwa Vaksin Sinovac aman, dan tentunya halal,” katanya.

    Menurutnya, suntik vaksin pertama bagi Walikota Bima ini dengan tujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman.

    “Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada publik bahwa vaksin ini halal. Dan ini adalah salah satu upaya yang nyata yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan Covid-19,” pinta Lutfi

    =OB.007=

  • Pemkot Bima dan Pimpinan Dewan Laksanakan Vaksinasi Tahap Dua

    Pimpinan Dewan dan Pejabat Pemkot Bima Usai di Vaksinasi Tahap Dua

    KOTA BIMA,OBORbima – Setelah vaksinasi tahap awal dilakukan pada 2 Februari 2021 lalu, kali ini Pemerintah Kota Bima melaksakan vaksinasi tahap kedua di Pelataran Kantor Walikota Bima, pada 16 Februari 2021.

    Pemberian vaksinasi kali ini diberikan kepada, Ketua DPRD Kota Bima, Wakil DPRD Kota Bima, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima, Asisten I, Perwakilan MUI Kota Bima, Kepala Satuan Perawat Kota Bima, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Bima, serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Kota Bima.

    Hingga saat ini, proses vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Provinsi NTB telah mencapai 75,1%. Untuk Pemerintah Kota Bima sendiri, sekitar 55,6% atau sebanyak 622 orang telah diberikan vaksinasi kepada pejabat daerah dan tenaga kesehatan.

    Dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Bima, Alvian Indra Wirawan, S. Adm menyatakan, setelah diberikan vaksinasi tahap I dan II, Ia tidak merasakan efek samping apapun.

    “Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal bagi Pemerintah, khususnya Kota Bima untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona ini,” tegasnya.

    Untuk itu, lanjut Dae Pawan sapaanya, atas nama Pemerintah Kota Bima, Ia mengajak seluruh masyarakat pada saatnya nanti untuk melaksanakan vaksinasi dan menyambut hal tersebut dengan suka cita.

    “Sekali lagi, tidak ada hal yang kami rasakan mulai tahap I dan II. Hal ini semata-mata upaya pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.

    Terakhir, Ia memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang telah melakukan vaksinasi yang diharapkan Kota Bima dapat menekan angka penyebaran Covid-19 hingga zero (nol).

    “Terima kasih kepada tenaga kesehatan yang telah melaksanakan ini dengan baik. Oleh karena itu, seluruh warga masyarakat mari kita sambut vaksinasi ini dengan bergembira,” tutupnya.

    =OB.002=

  • Pemkab Bima Gelar Vaksin Sinovac Tahap Kedua, Sekda dan Sejumlah Pejabat Ikut Divaksin

    Sekda Kabupaten Bima Saat Dilakukan Vaksin

    KABUPATEN BIMA,OBORbima – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melaksanakan Vaksin Sinovac, untuk memberikan kekebalan kepada tubuh dari terinfeksinya Covid-19, tahap kedua, di Aula Sidang Utama Kantor Bupati Bima, Selasa, 16 Februari 2021, pagi.

    Sejumlah pejabat sebagai peserta vaksin Sinovac ini antara lain Sekretaris Daerah Drs. H Taufik HAK, para Kabag di lingkup Sekretariat Daerah, Asisten, Kepala OPD dan sejumlah staf.

    Pelaksanaan Vaksin tahap kedua ini, merupakan kelanjutan dari tahap pertama yang telah dilaksanakan pada 2 Februari lalu.

    Dari tanggal 2 Februari-15 Februari 2021, sudah 1039 Nakes se Kabupaten Bima yang telah divaksin. Dan hari ini (16 Februari) seluruh Nakes dan puskesmas se kabupaten Bima juga serentak melakukan vaksin dosis kedua.

    ”Di lingkup Pemkab Bima, beberapa pejabat yang akan divaksin, yaitu Sekda, Kadis beserta staf, dan para Kabag beserta staf,”ujar Pelaksana tugas (Plt) Kadis Kesehatan Kabupaten Bima, Rifai. M.Ap, di Kantor Bupati Bima, Selasa 16 Februari 2021.

    Sejauh ini, kata dia, testimoni terhadap Tenaga Kesehatan (Nakes) dan beberapa Pejabat daerah, setelah melaksanakan Vaksin, tidak ada gejala apapun yang mereka rasakan. Mereka tetap normal sebagaimana biasanya.

    Rifai menghimbau seluruh masyarakat tidak termakan hoax atau isu-isu yang tidak benar tentang vaksin ini. Bahkan sejak vaksin dilaksanakan, angka Corona menurun. Artinya vaksin ini tidak berbahaya, justru melindungi kita.

    Pada tahap pertama, jelas Rifai, tim Kesehatan Covid-19 ini telah menghabiskan 1039 orang. Tahap pertama akan tetap dilaksanakan sampai akhir Februari bagi para Nakes. Kemudian lanjut sampai Maret 2021 bagi ASN, TNI, Polri, dan pelayanan masyarakat lainnya.

    =OB.003=

  • Kabar Baik, 14 Warga Kota Bima Sembuh Dari COVID-19

    KOTA BIMA,OBORbima – KABAR baik, berdasarkan keterangan Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. LALU GITA ARIADI, M.Si mengungkapkan ada 14 orang warga Kota Bima yang sembuh dari Covid-19 yakni, Pasien nomor 5364, an. NM, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 6536, an. AAN, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 7151, an. JB, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 7156, an. LI, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 7162, an. FPL, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Lalu, Pasien nomor 7151, an. JB, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 7156, an. LI, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 7162, an. FPL, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 7947, an. FM, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 8024, an. E, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 8027, an. RMY, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 8028, an. I, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 8030, an. A, laki-laki, usia 62 tahun, penduduk Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Asakota, Kota Bima

    Pasien nomor 8296, an. NK, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima

    “Mari kita terus memperkuat kolaborasi, kerja sama dan tetap semangat untuk melakukan pembinaan, sosialisasi dan edukasi secara humanis dan persuasif untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat Covid-19,” pungkasnya.

  • 20 Warga Kota Bima Terinfeksi COVID-19

    Kota Bima, OBORbima – SEBANYAK 20 orang Kota Bima terinfeksi virus Corona (Covid-19). Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. LALU GITA ARIADI, M.Si menjelaskan, 20 warga Kota Bima tersebut yakni, Pasien nomor 8613, an. SKS, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae.

    Pasien nomor 8614, an. M, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae.

    Pasien nomor 8615, an. SA, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Manggemaci, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda.

  • Tambah Lagi, 16 Orang Warga Kota Bima Positif COVID-19

     

    KOTA BIMA,OBORbima – Kasus baru Covid-19 di Kota Bima setiap harinya terus mengalami peningkatan. Berdasarkan penjelasan Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. LALU GITA ARIADI, M.Si ada 16 orang kasus baru Covid-19 di Kota Bima yakni, Pasien nomor 8489, an. UA, perempuan, usia 3 tahun, penduduk Kelurahan Jatibaru Timur, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

     

    Pasien nomor 8490, an. FK, laki-laki, usia 10 tahun, penduduk Kelurahan Manggemaci, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

     

    Pasien nomor 8491, an. IN, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

     

    Pasien nomor 8492, an. IF, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

     

    Lalu, Pasien nomor 8493, an. MAB, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

     

    Pasien nomor 8494, an. N, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Matakando, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

     

    Pasien nomor 8495, an. FK, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

     

    Selanjutnya, Pasien nomor 8496, an. MLS, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

     

    Pasien nomor 8497, an. UI, perempuan, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

     

    Pasien nomor 8498, an. RF, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Paruga

     

    Lalu, Pasien nomor 8499, an. R, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Jatibaru

     

    Pasien nomor 8500, an. FR, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

     

    Pasien nomor 8501, an. NR, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae

     

    Pasien nomor 8502, an. MR, laki-laki, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae

     

    Selanjutnya, Pasien nomor 8503, an. ADP, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Bima

     

    Pasien nomor 8504, an. E, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda

     

    “Mari kita terus waspada terhadap penyebaran Covid-19, yakni dengan patuh dan taat menerapkan protokol kesehatan dan 5 T, yakni selalu gunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan. Kepada pengelola fasilitas publik, perkantoran dan pengelola tempat kegiatan usaha agar menyiapkan fasilitas pencegahan Covid-19 serta secara berkala menghimbau untuk mematuhi protokol kesehatan,” ajaknya Jumat, 12 Febuari 2021


    =OB.009=

  • Puluhan Kartu BPJS Gratis Milik Warga Miskin, Ditemukan Ngendap Dalam Laci

    KOTA BIMA,OBORbima -Puluhan kartu BPJS Kesehatan gratis milik warga miskin ditemukan mengedap di laci meja kantor Kelurahan Rontu, Kecamatan Raba, Kota Bima, Jumat (12/2/2021). 

    Berita tentang ditemukannya Kartu BPJS tersebut, seketika langsung viral di media sosial setelah dibagikan oleh beberapa akun Facebook dan mendapat beragam tanggapan dari para netizen. 

    Dari hasil postingan yang viral, bahwa ada dugaan kartu BPJS Kesehatan gratis milik warga miskin di Kelurahan Rontu tersebut, sengaja diedapkan oleh mantan Kepala kelurahan bersama kepala seksi kelurahan setempat. 

    Pasalnya, kartu tersebut telah mengedap selama dua tahun dan tidak dibagikan ke masyarakat miskin yang berhak mendapatkan. Salah satu akun Facebook bernama @Lenin Isme yang sempat memosting adanya temuan kartu BPJS Kesehatan. 

    Dari akun itu, beragam asumsi negatif dari para netizen yang dilontarkan ke mantan Lurah yang belum lama ini mendapat mutasi jabatan.  

    “Mantan lurah kurang ajar dan saya rasa ada niat tidak baik untuk menghambat kerja Wali Kota Bima,” komentar pemilik akun @Ros Ayu. 

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelurahan Rontu, Amiruddin membenarkan, jika di kantornya telah ditemukan puluhan kartu BPJS Kesehatan gratis yang ada di salah satu laci meja di kantornya. 

    Diakui Lurah, hingga kini dirinya belum sempat mengecek langsung berapa jumlah pasti dari kartu BPJS yang ditemukan oleh staf nya itu. Selain bertepatan hari libur Imlek, juga Amir sibuk memantau kegiatan perbaikan bantaran sungai yang kerap menimbulkan banjir.

    “Selesai kegiatan ini, saya akan langsung mengecek untuk kepastiannya agar tidak menjadi konsumsi negatif seperti yang sudah viral di media sosial. Saya pun baru mengetahui adanya kartu BPJS, setelah sudah diviralkan,” kata Amiruddin, saat dikonfirmasi pada Jumat (12/2/2021) sore. 

    Dari informasi sementara yang didapatnya, kartu BPJS Kesehatan yang digratiskan bagi warga miskin di Kelurahan Rontu,  terdapat pemiliknya ada yang telah meninggal dunia, telah pindah domisili, double kartunya serta terdapat nama warga di luar kelurahan setempat. 

    Meski demikian, diperkirakan dari sekian kartu yang ada, sebagian besar belum dibagikan  ke warga yang berhak. Hal ini pun menjadi tanda tanya publik yang benar benar prihatin dengan kondisi masyarakat miskin terlebih dimasa pandemi Covid-19. 

    “Besok pagi sudah ada kepastian. Jika pun ditemukan ada kejanggalan setelah di cek semua kartu, saya sendiri akan turun memanggil dan melakukan klarifikasi pada pihak pihak yang telah membagikan kartu tersebut waktu itu. Saya akan tanyakan kenapa sampai ada yang tersisa hingga mencapai puluhan seperti ini,” tegasnya

    Hingga saat ini, Amiruddin belum mengetahui secara pasti apakah kartu BPJS gratis tersebut merupakan sumber anggaran dari APBN, APBD I atau memang ABPD II, “Besok saya menginformasikan secara detail semua tentang data kartu itu serta seperti apa kronologisnya,” pungkasnya.

    =RED=