Kategori: Kesehatan

  • Dimomen Upacara Hari Keluarga Nasional Ke 32, Kadis DPPKB Dukung Program Quick Win Asta Cita Cegah Stunting 

    Dimomen Upacara Hari Keluarga Nasional Ke 32, Kadis DPPKB Dukung Program Quick Win Asta Cita Cegah Stunting 

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional yang ke 32 tingkat Kota Bima, Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana melaksanakan upacara di halaman kantor setempat Senin, 1/7/25

    Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Bima Hj. Suharni SE, bertindak selaku Inspektur Upacara membacakan amanat Menteri KemendukBangga/BKKBN Nasional dengan Tema “Dari keluarga untuk Indonesia maju”.

    Dalam amanatnya, Keluarga merupakan pondasi utama untuk membetuk generasi emas di tahun 2045. “Untuk itu peran keluarga sangat menetukan untuk keberhasilan program pembangunan di masa yang akan datang,”katanya.

    Umi Suharni sapaanya menegaskan komitmennya untuk mendukung dan mensukseskan program Quick Win Asta Cita Presiden RI.

    “Program tersebut adalah gerakan orang tua asuh cegah stunting (genting),Taman asuh sayang anak (tamasya), Gerakan ayah teladan indonesia (gati), Lansia berdaya (si Daya) dan Super Apps keluarga,”terangnya.

    Ia menambah, Implementasi Quick Win ini diharapkan dapat memberikan hasil nyata dalam jangka pendek maupun panjang seperti penurunan angka stunting, peningkatan peran ayah dalam keluarga, pemberdayaan lansia menjadi lansia tangguh, dan penyediaan fasilitas pengasuhan anak yang berkualitas serta kemudahan dalam akses informasi mengenai keluarga.

    Di akhir sambutannya Hj. Suharni mengajak kepada semua peserta untuk mendukung program ini kota bima pasti BISA.

    (*)

  • Hj. Suharni ; Inilah Langkah-langkah Untuk Mencegah Stunting Sejak Dini

    Hj. Suharni ; Inilah Langkah-langkah Untuk Mencegah Stunting Sejak Dini

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Kepala Dinas PPKB Kota Bima Hj. Suharni SE mengatakan, bahwa untuk mencegah stunting sejak dini yakni,

    Nutrisi Selama Kehamilan : Kesehatan ibu hamil memainkan peran penting dalam mencegah stunting. Pemantauan kehamilan yang teratur dan pemberian nutrisi yang memadai kepada ibu hamil sangat penting untuk perkembangan janin.

    Pemberian ASI Eksklusif: ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang baru lahir. ASI mengandung nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi.

    Pemberian Makanan Pendamping ASI: Setelah enam bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping ASI yang kaya akan nutrisi. Makanan pendamping ini harus seimbang dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.

    Lalu, Edukasi Gizi bagi Orang Tua: Memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat kepada orang tua adalah kunci dalam mencegah stunting.

    Perbaikan Sanitasi dan Akses Air Bersih: Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak juga merupakan faktor penting dalam mencegah stunting. Air bersih diperlukan untuk persiapan makanan dan minuman anak-anak, sementara sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.

    Kata Umi Suharni, Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi jutaan anak di seluruh dunia. Namun, dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, stunting dapat dicegah sejak dini.

    Dengan memberikan perhatian yang tepat pada kesehatan ibu hamil, memberikan ASI eksklusif, memberikan makanan pendamping ASI yang sehat, memberikan edukasi gizi kepada orang tua, dan meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi, kita dapat membantu memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas.

    “Melalui upaya bersama dari berbagai pihak, kita dapat mengatasi masalah stunting dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita,”katanya.

    Apalagi, sambung mantan Lurah Pane ini, Wakil Wali Kota Bima yang juga bertindak selalu Ketua TPPA Kota Bima dalam pemaparan kegiatan Penilaian Kinerja Stunting Tahun 2024 yang digelar bersama Tim Penilai Provinsi NTB menjelaskan, Tren penurunan stunting di Kota Bima yang menunjukkan hasil menggembirakan yakni Berdasarkan SSGI, prevalensi menurun dari 31,8% menjadi 28,4% dan Berdasarkan EPPGBM, turun dari 11,32% menjadi 10,17%.

    “Mari kita jaga setiap anak dari risiko stunting, dari kekerasan, dari kehilangan haknya. Kota Bima siap bergerak bersama, demi generasi emas yang sehat, kuat, dan berdaya saing,”ajaknya mengutip pernyataan Wawali Bima.

    *OB.008*

  • Prevalensi Stunting di Kota Bima Turun Berdasarkan SSGI

    Prevalensi Stunting di Kota Bima Turun Berdasarkan SSGI

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menyebutkan, Pemerintah Kota Bima dapat menekan angka prevalensi stunting menjadi 28,4 persen. dan Berdasarkan EPPGBM, turun dari 11,32% menjadi 10,17%.

    “Artinya dalam kurun waktu satu tahun kita dapat menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 10 persen lebih, tentunya pencapaian luar biasa ini harus kita syukuri dan apresiasi,” ungkap Kadis DPPKB Kota Bima Hj. Suharni SE

    Umi Suharni menjelaskan, sejumlah inovasi percepatan penanganan stunting, seperti KAKI SI INTENS, GERCEP UMA RUKA, BESTI STUNTING, dan SI CERAH, serta kolaborasi dengan PKK, Kejaksaan Negeri, dan BAZNAS.

    “Kota Bima tidak hanya fokus pada intervensi gizi, tapi juga pada edukasi, perlindungan anak, dan penguatan keluarga. Karena menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan masa bangsa,”ujarnya.

    Mantan Camat Rasbar ini menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada segenap jajaran Forkopimda Kota Bima, OPD, tenaga kesehatan, sektor swasta dan dunia usaha, akademisi, komunitas masyarakat serta seluruh stakeholder terkait di bidang kesehatan. Baik yang ada di tingkat kota bima, kecamatan sampai di kelurahan khususnya dalam upaya penanganan permasalahan gizi.

    “Saya berharap semua program strategis tersebut dapat dilanjutkan dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Dengan kolaborasi program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat mewujudkan cita cita kita bersama, yakni “Kota Bima bebas stunting,” ujarnya.

    *OB.008*

  • Wakil Wali Kota Bima Komitmen Tuntaskan Stunting, Bukan Sekadar Data, Ini Soal Masa Depan Anak Kita

    Wakil Wali Kota Bima Komitmen Tuntaskan Stunting, Bukan Sekadar Data, Ini Soal Masa Depan Anak Kita

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Pemerintah Kota Bima menyampaikan komitmen kuat dalam menuntaskan persoalan stunting yang dinilai bukan hanya soal gizi, tapi persoalan keberlangsungan masa depan generasi.

    “Ini bukan sekadar forum evaluasi. Ini ruang refleksi. Kita sedang bicara soal hak hidup anak-anak, kualitas SDM masa depan, dan keberlanjutan pembangunan kota,” ujar Wakil Wali Kota Feri Sofiyan, SH dalam pemaparannya pada kegiatan Penilaian Kinerja Stunting Tahun 2024 yang digelar bersama Tim Penilai Provinsi NTB, Kamis (26/6) di Mataram.

    Wawali di dampingi kepala DPPKB Hj. Suharni SE menjelaskan, implementasi 8 Aksi Konvergensi yang melibatkan 12 OPD, 41 kelurahan, dan total 9 program serta 39 subkegiatan, dengan dukungan anggaran mencapai Rp117 miliar, baik dari APBD maupun non-APBD, termasuk dana PKH dan iuran PBI JKN.

    Wakil Wali Kota Bima yang juga bertindak selalu Ketua TPPA Kota Bima memaparkan Tren penurunan stunting di Kota Bima yang menunjukkan hasil menggembirakan yakni Berdasarkan SSGI, prevalensi menurun dari 31,8% menjadi 28,4% dan Berdasarkan EPPGBM, turun dari 11,32% menjadi 10,17%.

    Selain itu, Wakil Wali Kota juga memaparkan sejumlah inovasi percepatan penanganan stunting, seperti KAKI SI INTENS, GERCEP UMA RUKA, BESTI STUNTING, dan SI CERAH, serta kolaborasi dengan PKK, Kejaksaan Negeri, dan BAZNAS.

    “Kota Bima tidak hanya fokus pada intervensi gizi, tapi juga pada edukasi, perlindungan anak, dan penguatan keluarga. Karena menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa,” tegasnya.

    Pemerintah juga menargetkan seluruh kelurahan berstatus Kelurahan Layak Anak di tahun-tahun mendatang. Inisiatif seperti LABAKA, Sekolah Ramah Anak, dan masjid ramah anak menjadi bagian dari upaya komprehensif melawan stunting secara budaya dan struktural.

    Wakil Wali Kota menutup sambutannya dengan pesan kuat: “Mari kita jaga setiap anak dari risiko stunting, dari kekerasan, dari kehilangan haknya. Kota Bima siap bergerak bersama, demi generasi emas yang sehat, kuat, dan berdaya saing,”ajaknya

    *OB.008*

  • Sosialisasi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting Kader TPK Digelar

    Sosialisasi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting Kader TPK Digelar

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Bima. Kepala Dinas PPKB Kora Bima membuka Sosialisasi tentang Tim Pendamping Keluarga (TPK) di lima kecamatan se Kota Bima.

    Dalam sambutannya Kepala PPKB Kora Bima Hj. Suharni SE menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kader dalam memberikan pendampingan kepada keluarga di wilayahnya, agar dapat mencegah terjadinya stunting melalui pola hidup sehat dan gizi yang baik.

    “Para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapatkan untuk memberikan dampak positif yang besar bagi keluarga yang mereka dampingi,”katanya.

    Dengan adanya kegiatan ini, ia pun mengharapkan kader TPK semakin siap dan mampu memberikan dukungan yang maksimal kepada keluarga berisiko stunting.

    Selain itu, sambung dia, kerja sama antara berbagai pihak terkait juga diharapkan semakin solid dalam upaya mengurangi angka stunting di Kota Bima.

    “Semoga sosialisasi inii menjadi langkah awal yang efektif dalam menciptakan keluarga yang lebih sehat dan berkualitas di Kota Bima,”harapnya.

    Informasi yang dihimpun media ini, pada kesempatan itu pun Kepala PPKB Kora Bima menyerahkan  secara simbolis rompi kepada kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) .

    *OB.008*

  • Dalam Upaya Penurunan Stunting di Kota Bima, DPPKB Lakukan Advokasi Program Bangga Kencana ke OPD

    Dalam Upaya Penurunan Stunting di Kota Bima, DPPKB Lakukan Advokasi Program Bangga Kencana ke OPD

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Upaya percepatan penurunan stunting, Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) melakukan kegiatan advokasi ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki keterkaitan langsung dengan isu stunting.

    Kegiatan advokasi ini dilaksanakan oleh Tim Penanganan Stunting, dan menyasar empat OPD yakni, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) serta Dinas Ketahanan Pangan.

    Kepala Dinas DPPKB Kota Bima Hj. Suharni SE mengatakan, di masing-masing OPD dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Pembahasan meliputi data anggaran, sasaran program, hingga output yang telah dan akan dihasilkan.

    Sementara itu, sambung dia, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). Fokus diskusi sama dengan OPD Diskominfotik dan Dinas Ketahanan Pangan.

    “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menyinergikan program Bangga Kencana dengan seluruh elemen daerah dalam penanganan stunting,”Katanya.

    *OB.003*

  • Buka Mini Lokakarya Tingkat Kecamatan Asakota, Kepala DPPKB Ajak Peserta Dukung Gerakan Kota Bima “BISA”

    Buka Mini Lokakarya Tingkat Kecamatan Asakota, Kepala DPPKB Ajak Peserta Dukung Gerakan Kota Bima “BISA”

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dalam upaya serius percepatan penurunan angka stunting di Kota Bima. Lagi DPPKB Kota Bima menyelenggarakan Mini Lokakarya tingkat Kecamatan Asakota Senin, 2/6/25 di Balai Pertemuan Penyuluhan KB Kecamatan Asakota.

    Kegiatan ini di buka secara resmi oleh Kepala DPPKB Hj. Suharni, SE yang di dampingi oleh Kepala Bidang K3 Muhammad Ikbal, S.KM.MKM.

    Dalam sambutannya Kadis DPPKB Kota Bima Hj. Suharni SE mengatakan, tujuan kegiatan minilokakarya adalah untuk membahas program percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan dan kelurahan serta rencana tindak lanjut pasca pertemuan.

    Kata dia,Mini Lokakarya ini berfungsi sebagai sarana evaluasi dan pemantauan pelaksanaan pendampingan keluarga di tingkat kecamatan.

    “Dengan langkah-langkah ini, diharapkan upaya penurunan stunting di Kecamatan Asakota dapat berjalan lebih baik,”harapnya

    Di akhir sambutanya,Umi Suharni sapaanya, mengajak dan menghimbua kepada peserta untuk mendukung gerakan kota bima BISA.

    “Mari kita dukung gerakan kota Bima BISA,kalau bukan kita siapa lagi,”ajaknya.

    *OB.009*

  • Kepala DPPKB Kota Bima Buka Minilokakarya Tingkat Kecamatan RasanaE Timur

    Kepala DPPKB Kota Bima Buka Minilokakarya Tingkat Kecamatan RasanaE Timur

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bima kembali menggelar Mini Lokakarya tingkat kecamatan Rasanae Timur pada Senin, 26 Mei 2025

    Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kota bima Hj. Suharni, SE saat membuka secara resmi menjelaskan menguraikan, bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan, serta membahas kendala kendala yang ada dilapangan dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting yang ada di level kecamatan dan kelurahan.

    Kegiatan ini, sambung Umi Suharni sapaanya, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenal apa itu stunting, bagaimana menyikapi dan seperti apa peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam penanganan serta pencegahan stunting.

    “Cegah stunting itu penting! Berencana itu keren!” menjadi pesan utama dalam acara ini, menekankan pentingnya perhatian dan tindakan bersama untuk mengurangi angka stunting di Kota Bima,”pungkasnya.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan upaya penurunan stunting di Kecamatan Rasanae Timur, dapat berjalan lebih efektif dan mencapai target yang diharapkan.

    *OB.008*

  • Minilokakarya Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Rasbar Tahun 2025 Digelar

    Minilokakarya Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Rasbar Tahun 2025 Digelar

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Dalam upaya serius percepatan penurunan angka stunting di Kota Bima, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana kota Bima, melaksanakan Kegiatan Pertemuan Miniloka karya Percepatan Penurunan stunting Tingkat Kecamatan Rasanae Barat.

    Kegiatan yang dilaksakan di aula Pertemuan Balai Penyuluhan KB Kecamatan Rasanae Barat di hadiri dan di buka secara resmi Oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana kota Bima Hj. Suharni, SE di dampingi oleh Kepala Bidang Ketahanan Dan kesejahteraan keluarga Muhammad ikbal, S.KM.MKM Selasa, 27/5/25.

    Pada kesempatan ini pula kadis PPKB Hj.Suharni, SE menghimbau pada peserta pertemuan untuk mendukung program pemerintah kota bima BISA (bersih, Indah,Sehat dan Asri) di lingkungan nya masing-masing.

    Mantan Camat Rasbar ini menjelaskan, Mini Lokakarya ini berfungsi sebagai sarana evaluasi dan pemantauan pelaksanaan pendampingan keluarga di tingkat kecamatan, dengan merujuk pada Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia

    “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga dan mencari solusi strategis dalam percepatan penurunan stunting,”terangnya.

    *OB.003*

  • Bahas Pengembangan RS, Bupati Bima Sambut Jajaran RSUD Sondosia

    Bahas Pengembangan RS, Bupati Bima Sambut Jajaran RSUD Sondosia

    BIMA.OBORBIMA.ID – Komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Bima kembali ditunjukkan oleh Bupati Bima, Ady Mahyudi, saat menerima kunjungan jajaran manajemen dan dokter spesialis dari RSUD Sondosia, Jumat (2/5) di Ruang Kerja Bupati Bima

    Pertemuan yang berlangsung hangat ini menjadi momentum penting untuk membahas arah pengembangan strategis RSUD Sondosia ke depan. Dalam pertemuan tersebut, Direktur RSUD Sondosia Dr. Firman MPH bersama timnya memaparkan berbagai agenda prioritas rumah sakit.

    “Penguatan ketersediaan dokter spesialis, rencana kenaikan kelas rumah sakit dan langkah antisipatif terhadap kebijakan nasional terkait Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang akan mulai berlaku Juli 2025 menjadi agenda prioritas”. Ungkapnya pada pertemuan yang turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Fatahullah, S.Pd tersebut.

    Selain pemaparan Direktur RSUD Sondosia, para dokter spesialis turut menyampaikan aspirasi dan kebutuhan lapangan terkait pengadaan sarana dan prasarana standar, guna menunjang pelayanan klinis yang optimal bagi masyarakat. Beberapa tantangan dan peluang juga dikemukakan, termasuk perlunya dukungan lintas sektor untuk mempercepat kemajuan rumah sakit kebanggaan masyarakat Bima tersebut.

    Menanggapi pemaparan tersebut, Bupati Ady Mahyudi menunjukkan perhatian yang tinggi. Beliau bahkan langsung memanggil pejabat terkait seperti BPKAD, guna mendapatkan penjelasan menyeluruh terkait kebutuhan anggaran dan pengelolaan sumber daya.

    “RSUD Sondosia harus terus berusaha meningkatkan mutu dan akses pelayanannya. Kita ini ingin pengembangannya berjalan tepat arah dan tepat waktu,” ujar Bupati.

    Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan, harapan untuk menjadikan RSUD Sondosia sebagai rumah sakit rujukan bagi masyarakat kabupaten Bima khususnya wilayah barat dan selatan semakin nyata.

    Dihadapan Tim RSUD Sondosia, Bupati Ady Mahyudi juga menyampaikan rencana kunjungan ke RSUD Sondosia untuk melihat lebih dekat progres di lapangan dan memperkuat sinergi lintas OPD dalam mendukung percepatan pembangunan layanan kesehatan di daerah.

    *OB.006″