Kategori: Kesehatan

  • Kampanye Germas di Desa Setiap Desa Terus Digaungkan Oleh Puskesmas Wera

    BIMA,OBORBIMA.ID – Kampanye gerakan masyarakat hidup sehat yang terus di gaungkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan juga kabupaten

    Kabupaten Bima juga tidak turut ketinggalan dalam mengkampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), Puskesmas Wera Kabupaten Bim terus mengaungkan kampanye Germas di beberapa Desa.

    Kepala Puskesmas Wera Hj.Evy Risdianti SKM saat di wawancarai media mengatakan, bahwa Germas ini adalah program pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan dan saat ini trend yang sedang terjadi adalah penyakit tidak menular peningkatannya sangat signifikan sehingga pemerintah perlu melakukan sosialisasi pola hidup sehat.

    “Karena penularan penyakit tidak menular menikat seperti diabetes, stroke dan jantung ini semua di karenakan pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan sehingga melalui puskesmas-puskesmas yang ada di tiap daerah melakukan kampanye Germas ini,” ungkapnya Jumat, 24/6/22

    Dewi juga mengatakan, dengan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, makan buah dan sayur, dan rutin melakukan cek kesehatan di puskesmas terdekat.

    “Jadi saat ini masyarakat harus di biasakan memeriksakan kesehatannya minimal 2-3 bulan sekali, jadi ke puskesmas jangan menunggu sakit justru mencegah lebih baik dari mengobati,” tambahnya.

    *OB.005*

  • Sambut Harganas Ke-29, DPPKB Kota Bima Gelar Berbagai Lomba

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Dalam rangka menyambut hari Keluarga Nasional (Harganas) ke -29, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima menggelar berbagai lomba.

    Kepala DPPKB Kota Bima Hj. Nurjannah, S. Sos menerangkan serangkaian mata lomba untuk memperingati harganas dan menciptakan kebersamaan antar sesama.

    Kata dia , lomba yang kita gelar adalah Lomba senam kreasi Lomba Mewarnai bertema keluarga ceria cegah stunting, Lomba kreasi MP ASI, Lomba Penyuluhan Kader TPK dengan tema stunting, Lomba Tik Tok ber edukasi stunting, Lomba senyum sehat ceria balita terhindar stunting, Lomba senam gerak dan lagu penanganan stunting.

    “Kita harapakan kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan dapat mengidupkan fungsi-fungsi yang ada dalam keluaraga secara menyeluruh dan mendalam,” tambahnya.

    Ia menjelaskan, peringatan Harganas dapat dijadikan sebagai sebuah momen untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga. Suatu bangsa, suatu negara, maupun masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika didalamnya tidak memiliki keluarga yang berkualitas.

    *OB.007*

  • Puskesmas Wera Terus Galakkan Germas

    BIMA,OBORBIMA.ID – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wera Kabupaten Bima terus menggalakkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Seperti digelarnya penyuluhan kesehatan, senam sehat dan memeriksakan kesehatan.

    “Germas merupakan salah satu program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan hidup sehat terencana, yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat. Terutama dalam hal meningkatkan kualitas hidup sehat serta menurunkan beban penyakit,” kata Kepala Puskesmas Wera Hj.Evy Rosdiyanti SKM Senin, 20/6/22.

    Germas ini, kata Umi Evi sapaanya, dapat dilakukan dengan cara aktifitas fisik, mengomsumsi sayur dan buah, membersihkan lingkungan, memeriksakan kesehatan secara rutin. Kita juga, lanjutnya, mensosialisasikan kepada masyarakat melalui Germas ini untuk mengkomsumsi buah yang ada dilingkungan masing-masing.

    “Germas ini diwajibkan digelar oleh kami di Puskesmas di Wera dengan melakukan penyuluhan kesehatan, senam sehat dan memeriksakan,” sebutnya.

    Apa lagi, sambung dia, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Puteri SE telah mengeluarkan instruksi Nomor: 440/017/06.2/2022 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

    “Dalam rangka percepatan implementasi gerakan Masyarakat hidup sehat di kabupaten Bima berdasarkan instruksi presiden RI nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat hidup sehat, surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi nomor 51 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat hidup sehat,” terangnya.

    *OB.12*

  • Kepala Dikes : Mari Kita Galakkan Hidup Sehat Lewat Kampanye Germas

    BIMA,OBORBIMA.ID – Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Puteri SE, telah mengeluarkan Instruksi kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Kepala Organisasi Perangkat daerah Se Kabupaten Bima, Camat se Kabupaten Bima, Kepala Desa se Kabupaten Bima, Pimpinan dunia usaha/Swasta Kabupaten Bima tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

    Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima terus Kampanye Germas menyasar masyarakat produktif dengan melibatkan Kepala Desa, Kader Kesehatan, Toko Masyarakat, Tenaga Kesehatan, PROMKES, dan Bidan Desa bertujuan agar masyarakat memahami tentang GERMAS, mau dan mampu untuk menerapkan dalam kehidupan sehari hari.

    Germas merupakan akronim dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Masyarakat diajak untuk bersama-sama bergerak secara fisik agar mendapatkan kondisi tubuh yang sehat, sehingga dengan kondisi yang sehat itu, masyarakat dapat beraktivitas dengan baik pula.

    “Germas ini adalah gerakan masyarakat untuk hidup sehat, yaitu bagaimana kita mengajak masyarakat untuk meningkatkan gerakan fisik mereka melalui olahraga senam dan seni,” kata Kepala Dikes Kabupaten Bima Fahrurahman SE, M.Si

    Dikatakannya, Kampanye Germas sudah kita lakukan di setiap Puskesmas Kecamatan. Ini adalah upaya preventif pemerintah melalui Dinas Kesehatan untuk mencegah agar masyarakat tetap dalam kondisi sehat.

    “Kegiatan ini sifatnya pencegahan agar masyarakat tidak jatuh sakit,” imbuhnya.

    Harapannya lanjut dia, bagaimana seluruh stakeholder dan masyarakat mau memperhatikan kesehatannya, tidak hanya melalui pengobatan, tetapi lebih kepada upaya preventif kita agar masyarakat mendapatkan kondisi kesehatan yang lebih dan semuanya memberikan nilai positif akan kegiatan GERMAS tersebut.

    *OB.008*

  • DPPKB Kota Bima Masuk Finalis Top Inovasi SIFOKER di Kancah Nasional

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – DINAS Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPKB ) Kota Bima masuk Finalis Top Inovasi SIFOKER Kota Bima dalam kancah Nasional.

    Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPKB ) Kota Bima Hj. Nurjannah, S.Sos mengucapkan rasa hormat pada Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE yang selama ini selalu memberikan arahan dan bimbingan positif sehingga DPPKB Kota Bima mendapatkan beberapa prestasi gemilang.

    “ini juga tidak terlepas dari adanya kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kota Bima dan DPPKB Kota Bima dalam Inovasi kaki si intes aplikasi Sifoker,” ujarnya.

    Kata dia, atas aplikasi SIFOKER itu pula pihaknya mendapatkan Surat Deputi Bidang Pelayanan Publik Nomor: B/273/PP.00.05/2022 tanggal 13 Juni 2022 perihal Pengumuman Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022.

    “Alhamdulilah sampai dengan Tanggal 17 Juni 2022 akan dilakukan uji publik terhadap para finalis,”ucapnya.

    Jika tidak ada sanggahan dari publik, alnjut dia, maka inovasi tersebut akan ditetapkan sebagai Finalis Top Inovasi melalui Keputusan Menteri PANRB.

    Ia menjelaskan, tahapan berikutnya bagi para Finalis Top Inovasi adalah, Rakor persiapan presentasi dan wawancara Tanggal 20 Juni 2022.

    “Presentasi dan wawancara dihadapan TPI mulai tanggal 24 juni sampai 12 juli 2022 secara virtual,”imbuhnya.

    Ia menambahkan, melalui Sistim Informasi Keren Remaja ( SIFOKER) setiap keluarga yang memiliki remaja, dapat saling bertukar informasi dan berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan remaja.

    “Dengan cara masuk atau membuka beberapa menu tampilan dalam aplikasi SI-FOKER dan bagi remaja juga dapat men share dan melihat beberapa info tentang video kreativitas remaja dengan tetap memperkenalkan budaya kota bima, dan beberapa animasi game terkait dengan kesehatan reproduksi yang bersifat mendidik dan sesuai perkembangan jaman,”terangnya.

    Tujuan inovasi KAKI SI INTENS (kasama weki dan aplikasi Sifoker dalam integrasi penanganan stunting), sambung dia, adalah pola kolaborasi penanganan stunting melalui integrasi komitmen (kasabua ade) integrasi pelaksanaan (karawi sama), integrasi perbaikan ( kataho sama karawi), serta penerapan aplikasi sifoker sebagai media KIE.

    Adapun 2 menu tampilan dalam SI-FOKER yaitu, Menu Bilik Konsultasi
    Menampilkan ruang konseling atau tempat curhat konsumen, terhadap permasalahan yang sedang di hadapi.

    “Dimana konsultasi tersebut dapat berupa masalah kesehatan reproduksi dan gizi remaja mulai dari pola makan dan pemenuhan nutrisi yang tepat dan sesuai Dengan selera remaja,”ucapnya.

    Konsultasi permasalahan tersebut akan langsung masuk pada nomor chat whatsApp konselor sehingga dapat dibalas langsung kepada klien.

    Ia menjelaskan, menu GenRe Menonton
    Menampilkan berbagai macam vidio pendek seputar kretivitas remaja, yang bersumber dari seputar informasi pembinaan program GenRe (Genersi Berencana), serta vidio tetang promosi kesehatan, pencegahan stunting dan anemia zat besi pada remaja akibat dari pola makan dan penyerapan gizi yang tidak seimbang dengan pertumbuhan, masalah pernikahan usia anak, sex bebas, NAPZA serta semua permasalahan yang dihadapi oleh remaja.

    “Kaki intens dari tahun 2020 telah berhasil menurunkan angka stunting dari 33% ke 17% sehingga pada tahun berkelanjutan kelak dengan hadirnya Sifoker di harapkan mampu menurunkan angka stunting di 14% pada tahun 2024 .sebagai media konsultasi di menu bilik konseling dan media KIE di GenRe menonton pada aplikasi Sifoker,”tandasnya.

    *OB.008*

  • Ini Instruksi Bupati Bima Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

    BIMA, OBORBIMA.ID – Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri mengeluarkan instruksi  nomor 440/017/06.2/2022 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

    Dalam rangka percepatan implementasi gerakan Masyarakat hidup sehat di Kabupaten Bima berdasarkan instruksi presiden RI nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat hidup sehat, surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi nomor 51 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat hidup sehat, (GERMAS) di instansi pemerintah dan peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat barat nomor 46 tahun 2017 tentang gerakan hidup sehat, di provinsi NTB.

    Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Puteri SE dalam surat intruksinya menyampaikan, Sehat dimaksud untuk mengubah pengelolaan kesehatan dari paradigma sakit menjadi sehat, dengan kuci pengelolaan kesehatan pada peningkatan gaya hidup sehat, dengan ini menginstruksikan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Kepala Organisasi Perangkat daerah Se Kabupaten Bima, Camat se Kabupaten Bima, Kepala Desa se Kabupaten Bima dan Pimpinan dunia usaha/Swasta Kabupaten Bima

    Kata Umi Dinda sapaanya, segera menindak lanjuti instruksi presiden RI nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, surat edaran Menteri pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi birokrasi nomor 51 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, (GERMAS) di instansi pemerintah dan peraturan gubernur Nusa Tenggara Barat nomor 46 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, di Provinsi NTB.

    “Maka perlu disampaikan bahwa gerakan masyarakat hidup sehat. Membuat kebijakakan serta melaksanakan kegiatan- kegiatan yang mendukung gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS),”katanya.

    Lalu, lanjut dia, pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) di Kabupaten Bima agar melibatkan dan kerja sama dengan melintas sektor terkait, lembaga/organisasi kemasyarakatan, sekolah/lembaga pendidikan, mengkampanyekan dan mendorong masyarakat dengan kesadaran dan kemauan untuk tercapainya masyarakat sehat di Kabupaten Bima.

    Segera melakukan kegiatan-kegiatan operasional dengan tema gerekan masyarakat hidup sehat, berupa, memberi contoh kebiasaan makan sayur dan buah dengan menambahkan menu buah di sajian dalam setiap pertemuan dan wajib menyajikan menu tradisional yang sehat dan/atau buah buah-buahan local serta mengurangi penggunaan terigu, beras dan produk turunannya sebagai sumber karbohidrat.

    Melakukan kegiatan olahraga bersama secara rutin dengan melakukan senam bersama setiap hari jumat pagi setiap minggunya. Mendorong instansi pemerintah dan swasta melaksanakan posbindu minimal 3 bulan sekali dan melakukan penerangan ditempat kerja sama 5 menit setiap jam 10.00 WIBA dan 14.00 WIBA yang ditandai dengan bunyi bel alarm atau musik.

    Melaksanakan tes kesehatan secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun untuk aparatur sipil negara, anak sekolah dan karyawan dan karyawati pekerja. Menyediakan sarana laktasi/menyusui dan perlengkapan di instansi pemerintah. Menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR) di seluruh gedung instansi pemerintah. Penerapan proses Covid-19 pada saat pandemi.

    Selanjutnya, Meningkatkan kampanyenya gemar berolahraga, memfasilitasi pelanggaran olahraga masyarakat dan meningkatkan penyediaan fasilitas sarana olahraga masyarakat, Mengawasi kemanan dan mutu pangan seger yang tidak memiliki kandungan pestisida berbahaya. Meningkatkan produksi buah dan sayur dalam negeri dan mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah  Meningkatkan dan memperluas pelaksanaan gerakan masyarakat hidup makan ikan (Gemar) pada masyarakat. Mendorong penataan sarana dan fasilitas perhubungan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda. Mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan.

    Mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan. Melakukan diseminasi informasi layanan masyarakat terkait prilaku hidup bersih dan sehat.

    Menghimbau agar seluruh masyarakat berperan aktif dalam  mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), melalui, Peningkatan edukasi perilaku hidup sehat, Peningkatan dan mengajak penggerakan untuk melakukan aktivitas fisik, Percepatan perbaikan gizi, dan penerapan gizi seimbang, Peningkatan dan pencegahan deteksi dini penyakit, Peningkatan kualitas lingkungan hidup

    “Instruksi ini, agar dilaksanakan sebagai mana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab,”tegasnya.

    *OB.006*

  • Peran Aktif Pemerintah Kota Bima Melawan Stunting

    KOTA BIMA,OBORBIMA. ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN menggelar acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kota Bima dengan tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” bertempat di halaman kantor DPPKB, Senin, 13 Juni 2022.

    Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.

    Acara tersebut dirangkaikan dengan lomba mewarnai untuk anak usia 3-5 tahun (PAUD/TK) yang menjadi momen untuk mengembalikan peran keluarga, terutama orang tua terhadap anak-anaknya.

    Kepala DPPKB Kota Bima, Nurjanah, S.Sos menyampaikan, ini adalah momentum penghargaan bagi keluarga Indonesia yang telah melaksanakan partisipasi dalam keluarga berencana atau bangga kencana.

    “Harganas 2022 ini adalah salah satu momentum baik untuk meningkatkan program kerja Bangga Kencana secara umum dan khususnya upaya penurunan stunting,” kata Nurjanah

    Lebih lanjut Nurjanah mengatakan, tujuan acara tersebut untuk meningkatkan komitmen seluruh pihak dan bersama-sama untuk mendukung pembangunan keluarga dalam mewujudkan keluarga bebas stunting dan 8 aksi penurunan angka stunting.

    “Saya harap doa dan dukungan Pemerintah Kota untuk seluruh PLKB bergerak, untuk memberikan contoh silahkan mendownload aplikasi SIFOKER dan Pemerintah Kota Bima bisa membantu memberikan bintang 5 guna memberikan sumbangsih kepada Kota Bima,” Harap Kepala DPPKB tersebut.

    Sementara itu mewakili Wali Kota Bima, Abdul Gawis selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial menyampaikan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusuri melalui berbagai indikator yang merupakan pencerminan 8 fungsi keluarga.

    “Saya mengajak untuk menerapkan 8 fungsi keluarga tersebut, sesuai dengan pepatah “Kalau terencana, semua lebih mudah” , kata Asisten I .

    Menutup sambutannya , Asisten I beharap semua pihak untuk dapat mengambil peran .

    “Tolong dikoordinasikan agar langkah-langkah cerdas dapat diambil oleh Pemerintah Daerah terutama yaitu BKKBN, Dikes dan para kepala Puskesmas,” Tutup Asisten dalam sambutannya.

    Acara Harganas dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bima, Kepala BNN Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima, Ketua OPD Lingkup Kota Bima, Ketua IBI Kota Bima, DWP KB Kota Bima , Kader KB dan Kepala Puskesmas Kota Bima.

    *OB.002*

  • Pemerintah Kelurahan Pane Adakan Sosialisasi Identifikasi Kasus Stunting TTPS

    KOTA BIMA, OBORBIMA. ID – Pemerintah Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima mengadakan sosialisasi identifikasi kasus stunting TTPS yang berlangsung di Aula Kelurahan setempat, Senin, 13/6/2022.

    Kegiatan ini dihadiri ibu-ibu hamil dan menyusui, kader PKK, dan pengurus RT RW.

    Kepala Kelurahan Pane melalui Sekretarisnya Taufik S.Sos mengatakan, bahwa sosialisasi digelar sebagai upaya memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait masalah stunting. Hal ini dilakukan lantaran wilayah Kelurahann sekitar 157 keluarga diidentifiasi stunting.

    Para peserta sosialisasi yang umumnya ibu hamil dan menyusui tersebut akan mendapatkan pemahaman tentang pencegahan stunting.

    “Kami adakan selama satu hari sosialisasi pencegahan stunting dan edukasi. Masyarakat nantinya bisa memahami langkah-langkah apa yang baik dalam melakukan pencegahan stunting,” tuturnya.

    Taufik melanjutkan, hal terpenting dalam pencegahan stunting bisa dimulai sejak masa usia remaja hingga memasuki masa pernikahan. Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan makanan bergizi pada ibu hamil.

    Melalui kegiatan ini, ia berharap masalah stunting di wilayah Kelurahan Pane, bisa teratasi. Hal ini bisa dilakukan dengan dukungan lintas sektor, mulai dari pemerintah dan elemen masyarakat lainnya.

    Sementara itu, Kepala DPPKB Kota Bima melalui Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Rasanae Barat Ati memamparkan, pihaknya akan melakukan pemahaman dan edukasi pencegahan masalah stunting di wilayah Kelurahan Pane. Pencegahan bisa dimulai sejak masa ibu hamil atau 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

    “Ini dilakukan agar mengetahui tumbuhkembang secara fisik dan mental normal dan tidak kekurangan gizi,”tuturnya.

    *OB.10*

  • Mini lokakarya Percepatan Penurunan Stunting Di Kota Bima Digelar

    KOTA BIMA,OBORBIMA. ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima menggelar kegiatan mini lokakarya dengan tema percepatan penurunan stunting di Kota Bima. Kegiatan tersebut di laksanakan di lima kecamatan yang ada di Kota Bima.

    Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima Nurjanah S.Sos menjelaskan, kegiatan mini lokakarya ini untuk itu lebih memfokuskan pada kegiatan pencegahan stunting diwilayah Kota Bima.

    Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan ini salah satu program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang terfokus untuk mewujudkan Keluarga berkualitas dalam lingkungan yang sehat.

    “Serta menjadikan sebagai entry point dalam intervensi yang dilakukan BKKBN dan perangkat daerah untuk pengelolaan program KB di daerah sebagai bentuk dalam menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk yang ada,” imbuhnya.

    Dimana, hal tersebut tidak hanya terfokus pada masalah kependudukan dan KB, namun juga pembangunan keluarga dimulai dari rencana berkeluarga yang baik dengan beberapa program lainnya, seperti Bina Keluarga Balita (BKB) untuk menurunkan angka stunting, program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) yang meliputi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), keterampilan hidup (life skill) dan pendidikan.

    *OB.006*

  • DPPKB Kota Bima Gelar Oprasional Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan (Poktan) Di Kampung KB

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima gelar Operasional Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok dengan tema ” penguatan pokja kampung kb dalam menanggulangi stunting di Kota Bima”.

    Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pembinaan terhadap keluarga melalui kelompok, kegiatan Kelompok tersebut terdiri dari BKB, BKR BKL, PIK Remaja, dan UPPKA. Sehingga, nantinya dapat menjadi keluarga yang berkualitas serta dapat mengedukasi anggota kelompok untuk mencegah meningkatnya angka kelahiran.

    “Untuk mempertahankan kelayakan penduduk, kita harus berikan pemahaman kepada remaja mengenai usia perkawinan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini serta mengedukasi mengenai KB,” ujar Kepala DPPKB Kota Bima Nurjanah S.Sos

    Sebagai informasi, Kampung KB atau Keluarga Berkualitas sendiri merupakan kampung binaan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas dan sejahtera supaya mempertahankan keluarga untuk memakai KB.

    “Sesuatu harus direncanakan, ekonominya, pendidikannya, sumber daya manusianya, makanya dalam kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat luas, salah satunya dengan melalui kegiatan ini,” ucapnya

    Dirinya juga menerangkan, untuk hari pertama pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh 5 kecamatan. Dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan manfaat.

    *OB.007*