Kategori: Kesehatan

  • Bupati Bima : Peran PPNI Banyak Memberikan Kontribusinyata Tangani Sektor Kesehatan

    BIMA,OBORBIMA.ID – Pemukulan Gong oleh Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri, SE menandai pembukaan secara resmi Musyawarah Daerah (MUSDA) ke-VI Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bima Sabtu (22/7) berlangsung di Hotel Mutmainnah Kota Bima.

    Bupati Bima dalam sambutannya mengapresiasi kiprah PPNI Kabupaten Bima yang telah banyak memberikan kontribusi nyata, baik oleh anggota yang bekerja di lingkup pemerintah daerah pada instansi lainnya.

    “PPNI kabupaten Bima baik yang berada di Dinas Kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, maupun Pustu di seluruh wilayah telah memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” Ungkap Bupati.

    Dalam MUSDA PPNI ke-VI yang mengusung tema “Perawat Bersama Rakyat Menuju Bima Sehat dan Ramah” yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bima Drs.H.Dahlan M.Noer, Ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad Putera Ferriyandi, S.IP, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad Aminurlah, SE, Ketua DPW PPNI Prov NTB H.Munir, S.Kep.,NS, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fachrurahman, SE, Direktur RSUD Bima, dan Ketua DPD PPNI Kabupaten Bima Fitri Kurniati, S.Kep.Ners tersebut, Bupati Bima mengungkapkan dukungan dan kontribusi dari Ketua, Pimpinan dan anggota DPRD kabupaten Bima terutama dalam mensupport tersedianya tenaga PTT di tiap puskesmas di kabupaten Bima.

    Terkait penyelenggaraan MUSDA, forum ini merupakan ajang evaluasi bagi para pengurus dan merumuskan secara berkala kegiatan tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh pengurus terpilih.

    “Mudah-mudahan forum berjalan demokratis dan menghasilkan rumusan keputusan yang akan bermanfaat bagi organisasi, khususnya para anggota yang bernaung dalam PPNI,” Tutup Bupati.

    Ketua DPW PPNI Provinsi NTB H.Munir, S.Kep.,NS dalam sambutannya mengatakan, sinergitas antara PPNI dengan pemerintah daerah dalam penanganan masalah kesehatan.

    “Terutama dalam pengendalian mobiditas dan mortalitas Covid 19, pencegahan stunting, pencegahan penyakit menular dan kronis, penurunan AKI/AKB, dalam mewujudkan pembangunan daerah dalam bidang kesehatan,” Ujar H.Munir.

    Senada dengan H. Munir, Ketua DPD PPNI Kabupaten Bima Fitri Kurniati, S.Kep.Ners mengungkapkan, sebagai organisasi profesi PPNI terus berkomitmen menjadi bagian dari sumber daya potensial bagi daerah, yang dapat bersinergi dengan pimpinan daerah beserta perangkat-perangkatnya dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan daerah kabupaten Bima di bidang kesehatan.

    “Dukungan pemerintah daerah sangat kami rasakan terutama dalam mendukung kegiatan operasional melalui dana hibah Pemda. Bersama pemerintah daerah dan dukungan lembaga legislative dapat mewujudkan One Village One Nurse (OVON),” Ungkap Fitri Kurniati.

    Sementara itu, Ketua Panitia Hj.Nuraini, S.Kep dalam laporannya menyampaikan, Musda dihadiri sejumlah 56 orang dan rangkaian kegiatan terdiri dari sesi yaitu pembukaan Musda, pelaksanaan sidang pleno, dan pelantikan ketua.

    *OB.009*

  • Bupati Bima Terima Hasil Verifikasi STBM Pilar 1 dan 2

    BIMA,OBORBIMA.ID – Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Fahrurahman, SE.,MM dan Kepala BAPPEDA dan Litbang Kabupaten Bima, Suwandi, ST.,MT, menandatangani dan menerima Berita Acara Hasil Verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 1 dan 2, di ruang rapat Bupati Bima, Kamis (22/07/2022) malam.

    Penandatanganan dan Penyerahan Berita Acara Hasil Verifikasi dilakukan bersama Bupati Bima dengan Koordinator Pembangunan Bidang Kesehatan Sosial Budaya BAPPEDA Provinsi NTB, Taufiq Hari Suryanto, SKM selaku Ketua Tim Verifikator STBM NTB. Berdasarkan hasil verifikasi oleh tim, Kabupaten Bima dinilai dengan kualifikasi baik (Kabupaten ODF).

    Dalam pengantarnya, Bupati Bima mengatakan, dengan pendekatan STBM ini, dapat merubah perilaku hidup sehat masyarakat sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    Umi Dinda sapaanya menyampaikan ucapan terimakasih atas kerja sama yang baik antara semua pihak, sehingga STBM 1 dan 2 dapat terselesaikan secara bersama-sama wilayah Kabupaten Bima.

    “Hari ini diselenggarakan kegiatan verifikasi dua pilar STBM oleh tim verifikator provinsi NTB Alhamdulillah kita bersyukur mendapatkan nilai baik,”tutur Bupati.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Fahrurahman, SE.,MM menuturkan, masih ada pilar ke tiga dan empat STBM yaitu, permasalahan pengelaan limbah cair dan pengelolaan sampah yang harus diselesaikan untuk dapat mewujudkan daerah kita menjadi daerah yang bersih dan sehat.

    Ia menjelaskan, permasalahan limbah cair dan sampah hingga sekarang masih menjadi pekerjaan bagi kita bersama.

    “Kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dengan baik sehingga menghasilkan nilai verifikasi di 41 Desa dan 14 kecamatan baik juga,”ucapnya.

    Dengan usainya verifikasi yang dilakukan, sambung dia, maka selanjutnya bagaimana kita memelihara apa yang telah dicapai dan diperoleh untuk selanjutnya kita akan melanjutkan ketahapan berikutnya yaitu pilar ke tiga dan empat.

    Ditempat yang sama, Koordinator Pembangunan Bidang Kesehatan Sosial Budaya BAPPEDA Provinsi NTB, Taufiq Hari Suryanto, SKM menjelaskan, bahwa Kabupaten Bima dinilai dengan kualifikasi baik, ada beberapa catatan dan rekomendasi untuk dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Bima, diantaranya menyusun rencana kerja tindak lanjut.

    “Diketahui Tim Verifikasi STBM Pilar 1 dan 2 hadir di Kabupaten Bima dalam rangka melakukan verifikasi di 41 desa pada 16 kecamatan di wilayah Kabupaten,”bebernya.

    Kata dia, indikator output STBM antaralain, Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar, sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF)

    Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga, Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.

    *OB.13*

  • Kepala Dikes : “Mari Kita Optimalkan Kesehatan Melalui Germas”

    BIMA,OBORBIMA.ID – Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan terus berusaha meningkatkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman SE,Msi mengatakan, program Germas ini harus bisa meningkatkan kesehatan masyarakat. Bukan meningkat secara kuantitas, tetapi kualitas masyarakat juga bisa kita tingkatkan, karena kesehatan merupakan masalah sangat mendasar dan sangat hakiki.

    “Melalui Germas ini, salah satunya bisa melakukan pencegahan, terutama terkait penyakit masyarakat, baik itu penyakit menular maupun yang tidak menular utamanya. Melalui Germas ini bisa dicegah sedini mungkin,” paparnya Jumat, 22/7/22

    Dia menambahkan, Kesehatan merupakan masalah sangat mendasar dan sangat haqiqi. Melalui Germas ini, salah satunya bisa melakukan pencegahan, terutama terkait penyakit masyarakat, baik itu penyakit menular maupun yang tidak menular utamanya.

    “Melalui Germas ini bisa dicegah sedini mungkin. Mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Bima selalu sehat,” harapnya.

    *OB.13*

  • Wali Kota Bima Isi Materi Webinar Nasional Percepatan Penurunan Stunting

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE mengisi Webinar Indonesia dengan tema Generasi Bebas Stunting (GENTING,) bertindak sebagai Pemateri dengan tema “Praktik Baik Pembentukan TPPS dalam Percepatan Penurunan Stunting” yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB pada hari Rabu 6 Juli 2022 pukul 14.00 bertempat di Hotel Santika Medan.

    Kepala Dinas DPPKB Kota Bima Nurjanah S.Sos mengatakan, Webinar tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan dan kapasitas daerah untuk merencanakan dan melaksanakan intervensi percepatan penurunan stunting yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, serta Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).

    Pada saat itu, kata dia, Wali Kota Bima dalam menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bima yang telah terbentuk pada Tahun 2002 dengan jumlah penduduk sebesar 157 ribu Jiwa, diperlukan adanya penanganan stunting yang menjadi perhatian pemerintah pusat dan telah dicanangkan sejak tahun 2018.

    “Setelah terpilih sebagai Walikota Bima, mulai mencanangkan visi-misi dalam mewujudkan masyarakat berkualitas dan berdaya saing dan selanjutnya dijabarkan dalam program RPJMD, berkolaborasi melibatkan OPD yang ada,”ungkap Nurjanah mengutip pernyataan Wali Kota Bima.

    Dalam cara pandang Wali Kota, lanjut dia, domain penanganan stunting tidak saja menjadi tugas Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bima, tapi melibatkan Dinas Kesehatan, Dukcapil, dan OPD lainnya, sehingga penanganannya tidak secara parsial, tetapi kita lakukan secara holistik dan terintegrasi.

    Didalam RPJMD dan RKP Kota Bima pada tahun 2018-2019 terkait penanganan stunting, Kota Bima berada pada angka 36 %, sampai dengan tahun 2021 mencapai angka 17,56 %, kemudian pada tahun 2022 berada pada angka 16,67 % kurang 14 % dari angka target capaian Nasional Tahun 2024.

    “Kebijakan yang kita ambil membangun kolaborasi semua OPD selain dengan adanya Inovasi Kasama weki, juga telah dilakukan dengan menerbitkan kartu BPJS Gratis untuk masyarakat kita yang kurang mampu,” ungkapnya.

    Selanjutnya disampaikan adanya pelaksanaan bedah rumah yang tidak layak huni, juga mempenetrasi sanitasi/WC bagi masyarakat kurang mampu, air bersih, kebutuhan listrik, dan bantuan modal usaha.

    “Sehingga dengan itu semua menjadi wujud bahwa pemerintah hadir menjamin kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

    Hadir pula dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Utara, Walikota Medan, Kepala BKKBN Pusat, berserta Kepala Daerah dari berbagai wilayah di Indonesia.

    *OB.10*

  • Mari Menggalakkan Masyarakat Hidup Sehat Lewat Kampanye Germas

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bima terus melakukan Kampanye Germas. Kampanye Germas dilakukan di setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Bima.

    Germas di sini merupakan akronim dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Di mana masyarakat diajak untuk bersama-sama bergerak secara fisik agar mendapatkan kondisi tubuh yang sehat, sehingga dengan kondisi yang sehat itu, masyarakat dapat beraktivitas dengan baik pula.

    “Kampanye Germas bertujuan mengajak masyarakat bergerak melalui kegiatan olahraga dan seni. Melalui olahraga dan seni itu, kata dia, masyarakat diharap mendapatkan kondisi kesehatan yang ideal,”ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman SE, M.Si belum lama ini.

    Kata dia, Germas ini adalah gerakan masyarakat untuk hidup sehat, yaitu bagaimana kita mengajak masyarakat untuk meningkatkan gerakan fisik mereka melalui olahraga senam dan seni.

    “Kampanye Germas yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas rupanya mendapat respon yang tinggi. Masyarakat senang mengikuti Kampanye Germas yang juga merupakan program nasional. “Alhamdulillah, masyarakat berbondong-bondong ikut kegiatan ini,” ungkap dia.

    Ia pun berharap, bagaimana seluruh stakeholder dan masyarakat mau memperhatikan kesehatannya, tidak hanya melalui pengobatan, tetapi lebih kepada upaya preventif kita agar masyarakat mendapatkan kondisi kesehatan yang lebih baik.

    *OB.09*

  • Walikota Bima Hadiri Puncak Hari Keluarga Nasional Ke XXIX Tahun 2022

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE didampingi Ketua TP-PKK Kota Bima Hj. Ellya H.M. Lutfi mengikuti secara langsung acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke – XXIX Tahun 2022 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Medan, Sumatera Utara, Kamis , 7 Juli 2022.

    Hari Keluarga Nasional (Harganas) digelar secara secara daring dan luring. Acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2022 mengusung tema “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting”.

    Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan bahwa, sekarang semua negara tidak berada di posisi yang tidak aman, dan pangan diseluruh Dunia harganya sedang naik. Harapannya kata dia, stunting 20 % di tahun 2021 bisa turun menjadi 14% ditahun 2024, dan seluruh petani bisa memanfaatkan lahan-lahan sekecil pun untuk menanam dan mengelola kebutuhan sehari-hari untuk menaikkan gizi-gizi anak kita.

    “Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa,”katanya.

    Dengan memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) setiap tanggal 29 Juni ini, lanjut dia, akan ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.

    Hadir secara virtual, Sekda Kota Bima,Drs. H. Mukhtar Landa bersama Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Kepala BKKBD Kota Bima, Kabag Prokopim Setda Kota Bima Staf Ahli, Kepala DPPKB, dan Kepala Dikes Kota Bima mengikuti jalannya acara Harganas di ruang rapat Wali Kota Bima.

    *OB.11*

  • Fahrurahman : Pentingnya Pola Hidup Sehat Melalui GERMAS

    BIMA,OBORBIMA.ID – Dinas kesehatan kabupaten Bima mengajak warga untuk rutin menggelar 7 pesan gerakan hidup sehat (Germas) kepada seluruh masyarakat kabupaten Bima

    Hal itu sebagaimana himbauan Kadis Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman SE,M.Si

    “Berhasil atau tidaknya program ini, tidak terlepas dari peran masyarakat maupun lintas sektor. Dengan Germas kami mengajak kerjasama lintas sektor dan lintas program, mewujudkan masyarakat berperilaku hidup sehat. Pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat,”terang mantan Kadis Kominfostik ini.

    Kata dia, adapun kedudukan Germas tersebut yakni, pertama melakukan aktivitas fisik sekitar 10 hingga 15 menit, kedua mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran, dan ketiga memeriksa kesehatan secara rutin pada pusat layanan kesehatan warga setempat.

    Selanjutnya, tidak merokok atau berhenti merokok, kelima biasakan membersihkan lingkungan sekitar maupun rumah pribadi, keenam menggunakan jamban sehat dan berakhir tidak mengkonsumsi alkohol

    “Kami kita terus berupaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat l, mulai dari lingkungan keluarga,”pungkasnya.

    *OB.009*

  • Perkuat Langkah Cegah Stunting, DPPKB Kota Bima Audit Kasus Stunting Dengan Tim SATGAS

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari terjadinya stunting, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan pertemuan Audit Kasus Stunting di aula Kantor Dinas PPKB.

    “Insyaa allah, dengan audit ini kita bisa mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab stunting pada Balita ini. Apakah Ia kurang gizi kronis atau Ia memang memiliki penyakit manahun serta lain sebagainya,” ungkap kepala DPPKB Kota Bima Nurjanah S.Sos

    Selain itu, sebut Nurjanah, pernikahan dini juga cukup berpengaruh. Inilah terkadang turut mempengaruhi kasus-kasus stunting, karena dinilai belum siap secara keseluruhan, yang bukan hanya dari sisi ekonomi saja, melainkan pula di sisi lainnya.

    “Untuk tim audit stunting ini kita melibatkan satuan tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima,”katanya.

    Menurut Nurjanah, setelah terjun langsung ke lapangan, maka akan diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari stunting itu. Karena untuk diagnosis stunting memiliki banyak variabel, apakah itu dari penyakit bawaan, pola asuh yang salah dan lain-lain.

    “Pola asuh yang salah terhadap anak sangat mempengaruhi terjadinya stunting pada anak. Karena untuk anak-anak yang berada di usia 10 tahun ke bawah masih sangat-sangat butuh pendampingan orangtua dalam hal pemberian asupan gizi maupun makanan,” jelasnya.

    *OB.12*

  • Hebat, Genarasi Berencana Kota Bima Mengukir Sejumlah Prestasi di Kancah Nasional

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – HEBAT, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima dibawah kendali Kepala Dinas Nurjanah, S. Sos menorehkan banyak prestasi gemilang.

    Kepala Dinas DPPKB Kota Bima Nurjanah, S. Sos pada media ini mengatakan, bahwa dengan adanya raihan prestasi yang diperoleh DPPKB Kota Bima pihaknya mengucapkan rasa Terima kasih kepada Ayah GenRe dalam hal ini Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE (HML) dan Bunda GenRe Ketua TP. PKK Kota Bima Hj. Elly Alwaini

    “Terima kasih pada Ayah GenRe dan Bunda GenRe atas apresiasi dan dukungannya yang Alhamdulillah Kota Bima memborong piala dan piagam” ungkapnya

    Kadis DPPKB Kota Bima menyampaikan, bahwa Dinas DPPKB Kota Bima meraih Juara 1 JAK (Jambore Ajang Kreatifitas GenRe), Juara 2 Duta GenRe, Juara 2 PIK R Karawi SMKN 3 KOBI, Juara 3 PIK R SMPN 6 KOBI, Juara 3 BKR Melati Kelurahan Sambinae Kecamatan Mpunda KoBi, Vidio Pendek Kespro dgn judul PEREMPUAN DAN LUKA meraih Juara 1 Propinsi NTB dan juara 2 Tingkat Nasional.

    “Alhamdulillah Kota Bima meraih banyak juara ini tentunya berkat dukungan dan support dari pak Walikota HM Lutfi dan Bunda GenRe Kota Bima Umi Elly,”pungkasnya

    *OB.11*

  • Orientasi Verifikasi dan Validata Data Keluarga Beresiko Stunting Tingkat Kecamatan Digelar

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Dinas PPKB Kota Bima menggelar Orientasi Verifikasi dan Validata Data Keluarga Beresiko Stunting Tingkat Kecamatan Tahun 2022. Kegiatan tersebut berpusat di aula Dinas PPKB Kota Bima.

    Kata Kepala Dinas PPKB Kota Bima Nurjanah, S.Sos, peserta kegiatan adalah kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) masing-masing Kelurahan se Kota Bima sebanyak 41 orang, yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2022.

    Menurutnya, pendekatan berbasis keluarga beresiko stunting merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan sebagai upaya memastikan seluruh intervensi, baik spesifik mupun sensitif dapat menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai resiko melahirkan anak stunting.

    “Pendekatan keluarga beresiko dalam upaya penurunan stunting memiliki sedikitnya 5 kegiatan perioritas yaitu, penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/catin pasangan usia subur (PUS), surveilans keluarga beresiko stunting dan audit kasus stunting,”ujarnya

    Ia menjelaskan, data merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kelima kegiatan prioritas dengan pendekatan keluarga beresiko stunting.

    “Tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah mendapatkan data sasaran yang valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran, maupun intervensi program dalam rangka penurunan keluarga beresiko stunting maupun kasus stunting,”pungkasnya.

    *OB.02*