Kategori: Kesehatan

  • Wabup Dahlan Hadiri Reakreditasi PKM Woha

    BIMA.OBORBIMA.ID – Kegiatan reakreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Woha Senin (11/12) oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) yang dipimpin Ketua tim surveyor dr Ika Putri Agustita dan anggota Hermansah, SKM.

    Kepala Dikes Kabupaten Bima

    Pembukaan reakreditasi PKM Woha sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi lokasi reakreditasi tahun ini dihadiri Wakil Bupati Drs.H. Dahlan M.Noer dan dihadiri oleh Sekretaris Dike Nurul Wahyuti SE.,MM, Kabid Yankes, Kabid Kesmas beserta Jajaran, Camat Woha Irfan H.M.Nur, S.Sos beserta Unsur Muspika Kepala KUA, kepala UPT KB, para Kepala desa dan unsur lainnya di Kecamatan Woha.

    Wabup Dahlan dalam sambutannya mengatakan, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pelayanan dasar. Pelayanan dasar itu salah satunya dalam budaya kesehatan. itu sebabnya, diperlukan akreditasi. untuk mengetahui apakah sudah melayani sebaik-baiknya sesuai standar dan egaliter (sama) tanpa membedakan ketika berhadapan dengan pasien.

    “Saya berharap nantinya di PKM Woha, meskipun tidak bisa memuaskan semua pihak mampu meningkatkan pelayanan. Oleh karena itu, PKM Woha harus melakukan evaluasi terus-menerus melihat kekurangan untuk dapat meningkatkan pelayanan. Karena hal ini juga akan terkait dengan peningkatan pendapatan PKM,” terang Dahlan dihadapan Kepala PKM Woha dr. Dewi P dan para petugas PKM setempat.

    Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman,SE.,M.Si beserta jajaran menghadiri kegiatan yang sama di Puskesmas Ambalawi.

    “Akreditasi bukan merupakan akhir dari tujuan tetapi merupakan awal bagi jajaran Dinas Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Melalui akreditasi PKM, kita akan terus memacu diri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” Tandas Fahrurahman.

    *Red*

  • Pj. Wali Kota Bima : Terima Kasih Pengabdian serta Dedikasi IDI Kota Bima

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Penjabat Wali Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT menghadiri kegiatan Bakti Sosial dalam rangka hari Bakti Dokter Indonesia tahun 2023. Bertempat di halaman Madrasah Iptidaiyah Yasin Ndano Nae, Kelurahan Ntobo. Sabtu, 9 Desember 2023.

    Kegiatan Bakti Sosial dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bima dirangkaikan dengan penyuluhan stunting, pengobatan gratis, screening katarak dan pemberian makan tambahan (PMT) bagi balita penderita stunting.

    Ir. H. Mohammad Rum, MT mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Ikatan Dokter Indonesia Kota Bima atas dedikasi dan pengabdian melayani kesehatan masyarakat.

    Ada 4 tugas yang diamanahkan kepada beliau oleh Mendagri untuk menjadi Penjabat Wali Kota Bima. Pertama, memastikan pemilu 2024 berjalan sukses, menurunkan stunting, inflasi serta menghapus kemiskinan ekstrim.

    “Amanah ini tugas tambahan bagi saya, sampai saat ini saya masih menjabat sebagai Kepala PUPR Provinsi NTB,” kata H. Rum.

    “Terima kasih dedikasi teman-teman IDI. Insya Allah, kedepan di Ndano Nae harus ada Puskesmas Pembantu, membangun SD yang layak, serta kita upayakan jaringan komunikasi”. Pungkasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua IDI Kota Bima, Dr. Nurayu, SpA mengatakan, Bakti sosial IDI ke 73 pada tahun 2023 rutin dilakukan sekali dalam setahun. Pada bakti sosial tahun ini dirangkaikan dengan pembagian PMT bagi balita, penyuluhan stunting, pengobatan gratis dan screening katarak.

    “Balita penderita stunting khusus di Ndano Nae cukup tinggi sebanyak 16 balita. Angka ini cukup besar dari rasio jumlah penduduk sebanyak 98 KK”, ujarnya.

    Dr. Nurayu mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Penjabat Wali Kota Bima yang saat ini konsen menangani masalah stunting di Kota Bima selain tugas yang lain.

    “Semoga dengan ikhtiar ini, SDM masa akan datang akan lebih baik,” jelasnya.

    *Red*

  • Keroyok Tekan Stunting, Pemkot Bima Gandeng BUMN/BUMD

    KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Penjabat Wali Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT menghadiri acara Intervensi Pemerintah Daerah terhadap penderita stunting berupa bantuan telur bagi ibu dan balita, bertempat di Aula Kantor Lurah Ntobo, Rabu, 6 Desember 2023.

    Dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045 bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

    Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Guna mencapai target tersebut, seluruh pihak diminta berkolaborasi menuntaskan Percepatan Penurunan Stunting.

    Berdasarkan laporan sistem elektonik pencatatan dan pelaporan Gizi berbasis masyarakat atau E-PPGBM yang memuat data hasil pengukuran dan pelaporan gizi yang dientri setiap bulan oleh Pengelola Gizi di tiap-tiap Puskesmas, angka stunting di Kota Bima per 30 Oktober 2023 sebesar 11.52 %.

    Ir. H. Mohammad Rum, MT menyampaikan rasa terima kasih dan mengapresiasi Bank BSI cabang Bima dan Kejaksaan Negeri Raba Bima yang pada hari ini bersama-sama pemerintah Kota Bima berupaya mengintervensi penurunan angka stunting di Kota Bima.

    H. Rum mengaku, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak untuk menekan dan menurunkan angka stunting khususnya di Kota Bima. Sebagaimana lazimnya program nasional serta tugas beliau di Kota Bima yang diamanatkan Mendagri menjadi Pejabat Wali Kota Bima salah satunya berupaya menekan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14 %.

    “Ini memang tidak mudah, tapi saya meyakini dan optimis dengan kolaborasi intervensi seperti ini, tahun depan stunting di Kota Bima mampu kita tekan 1 porsen dari angka saat ini 11.52 porsen per Oktober 2023,” ujar Penjabat Wali Kota H. Rum pada acara penyerahan bantuan telur bagi ibu dan balita penderita stunting.

    HM Rum berharap upaya dan ikhtiar intervensi seperti ini tidak saja berhenti di Kelurahan Ntobo, melainkan dapat menyebar di kelurahan-kelurahan lain di Kota Bima. Sehingga kemiskinan ekstrim pun mampu dituntaskan bersama dan mewujudkan Indonesia generasi emas 2045. Tutupnya.

    Pada acara tersebut, intervensi bantuan telur hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Bima bersama BUMN/BUMD berupa telur sebanyak 100 krak yang diperuntukkan bagi 88 orang ibu dan balita di Kelurahan Ntobo dari 4 posyandu yang menjadi cakupan wilayah kerja Puskesmas Penanae.

    Hadir pada acara ikhtiar menurunkan stunting di Kota Bima tersebut yakni Staf Ahli Wali Kota bidang hukum dan politik, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Kepala Puskesmas Penana’E, Camat dan Lurah Ntobo. Selain itu juga dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Raba Bima serta Kepala BSI Cabang Bima.

    *OB.009*

  • Posyandu Mori Sama Rasabou-Sape Ikuti Penilaian Tingkat Provinsi NTB

    Posyandu Mori Sama Rasabou-Sape Ikuti Penilaian Tingkat Provinsi NTB

    BIMA.OBORBIMA.ID – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mori Sama Desa Rasabou Kecamatan Sape menjadi duta Kabupaten Bima untuk mengikuti Penilaian oleh Tim Provinsi pada Lomba Posyandu Tingkat Provinsi NTB Tahun 2023 yang dilaksanakan Selasa, (21/11) bertempat di Balai desa Rasabou, Sape.

    Dalam penilaian tersebut, Bupati Bima yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Bima Fatahullah, S.Pd dalam sambutan penerimaan tim menyampaikan bahwa, Posyandu terintegrasi telah berperan penting dalam memperluas dan mendekatkan akses pelayanan Kesehatan masyarakat.

    Akses tersebut antara lain mencakup, program Keluarga Berencana yang terbukti mampu menjalankan fungsi mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memelihara kesehatan reproduksi.

    Pada kegiatan yang juga dihadiri Kepala DPMD Kabupaten Bima Kamaruddin, S.Sos, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan S.Pd, Camat Sape Muhammad Akbar, SP, M.Si beserta MUSPIKA Kecamatan Sape, Kepala desa Rasabou Maaruf, S.Adm, Fathullah yang membacakan sambutan Bupati Bima mengapresiasi kinerja seluruh lini dalam penanganan stunting di Kabupaten Bima.

    “Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras sampai pada penilaian hari ini, dan tentunya kita sama-sama berharap Kabupaten Bima yang diwakili Posyandu Mori Sama desa Rasabou-Sape dapat meraih prestasi terbaik menjadi Juara I tingkat Provinsi NTB tahun 2023,” Ujar Asisten I Setda ini.

    Sementara itu, Ketua Tim Penilai yang dipimpin oleh Kabid Kelembagaan dan Sosial Budaya DPMD Dukcapil Provinsi NTB Teguh Gatot Yuwono, S.Hut, M.Eng yang hadir bersama 9 anggota tim lainnya menyatakan bahwa, kegiatan ini menjadi agenda tahunan lingkup Pemerintah Provinsi NTB.

    Dielaskanya, Posyandu keluarga adalah terobosan dan program unggulan NTB Gemilang, sehingga diharapkan seluruh masyarakat dapat menjadikan Posyandu sebagai wadah pelayanan kesehatan terdekat di keluarga.

    “Lomba ini menjadi instrumen bagi pemerintah Provinsi NTB melalui dinas terkait untuk melakukan monitoring dan evaluasi serta pembinaan capaian kinerja Posyandu yang ada di kabupaten/kota,”Ungkapnya.

    Setelah prosesi penyambutan, Kepala Desa Rasabou Maaruf, S.Adm menyerahkan Dokumen penilaian kepada Ketua Tim Penilai Teguh Gatot Yuwono, S.Hut, M.Eng, dan selanjutnya dilakukan penilaian oleh tim provinsi NTB.

    *OB.006*

  • Dinkes Kabupaten Bima Gelar Pelatihan Entomologi Malaria Bagi Tenaga Puskesmas

    BIMA.OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima bekerjasama dengan Bapelkes Mataram mengelar Pelatihan Entomologi Malaria bagi Tenaga Puskesmas angkatan kedua di Hotel Lombok Astoria Senin lalu.

    Kepada media ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Fahrurahman SE, M.Si mengatakan, tujuan pelatihan entomologi malaria bagi tenaga puskesmas adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga medis di puskesmas dalam mengenali, mengendalikan, dan mencegah penyebaran penyakit malaria yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles.

    “Mudah mudahan dengan Pelatihan ini, para tenaga puskesmas dapat memahami tentang siklus hidup nyamuk Anopheles, faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran malaria, serta strategi pengendalian dan pencegahan yang efektif,”katanya.

    Ia menambahkan, tenaga puskesmas akan dapat mengidentifikasi jenis-jenis nyamuk Anopheles yang berpotensi sebagai vektor malaria, memahami perilaku dan habitat nyamuk tersebut, serta mengenali tanda-tanda infeksi malaria pada pasien.

    “Mereka juga akan dilatih dalam teknik pengendalian vektor, seperti penggunaan insektisida, pengelolaan lingkungan, dan penggunaan kelambu berinsektisida,”imbuhnya.

    Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan entomologi malaria, sambung dia, tenaga puskesmas akan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dalam deteksi dini, pengendalian, dan pencegahan penyakit malaria di masyarakat.

    “Hal ini akan membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat malaria, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang terkena dampak penyakit ini,”tandasnya.

    *Red*

  • Berikan Palayanan Kesehatan, Puskesmas Wera Rutin Gelar Posyandu Setiap Bulan

    BIMA,OBORBIMA.ID – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wera Kecamatan Wera Kabupaten Bima rutin mengelar posyandu setiap sebulan ke masing-masing desa di Kecamatan Wera.

    Kepala Puskesmas Wera Hj. Evy Rosdianti SKM mengungkapkan, tujuan dari posyandu tersebut antara lain, unyuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), angka kematian Ibu Hamil. Kemudian, meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) serta kegiatan yang lainya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera dalam berumah tangga.

    “Fungsi dan tujuan dari Posyandu itu, sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera. Serta untuk memantau gerakan ekonomi keluarga sejahtera,” terangnya Rabu, 29/3/23.

    Diungkapkan Umi Evi sapaanya, dalam melaksanakan kegiatan posyandu tersebut pelayanan yang diberikan oleh pihaknya seperti pelayanan Ibu Hamil (Bumil) dan menyusui, program pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB).

    “Manfaat dari posyandu itu sendiri, untuk Ibu seperti pemeliharaan kesehatan ibu di Posyandu. pemeriksaan kehamilan nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, imunisasi dan untuk ibu hamil,” bebernya

    *OB.004*

  • Nurjanah : Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK), Cegah Stunting dan Tumbuhkan SDM Berkualitas

    KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting, Dinas Pengendalin Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima melaksanakan pelatihan Orientasi bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan Raba, Senin, 27/3/23 di Aula Balai Penyuluhan KB Kecamatan Raba

    Kadis DPPKB Nurjanah, S.Sos dalam sambutannya pada acara pembukaan Orientasi TPK Tingkat Kota Bima se Kecamatan Raba mengatakan, bahwa kader TPK harus mampu memberikan edukasi pada masing-masing keluarga sasaran bahwa stunting sangat genting dan harus dituntaskan.

    Kata dia, penyebab stunting tidak hanya masalah kekurangan asupan makanan bergizi, tetapi banyak faktor penyebab yang lain seperti sanitasi dan lingkungan yang kurang sehat, kurangnya ketersediaan sarana air bersih, dan juga kebiasaan merokok bapak-bapak di lingkungan keluarga.

    “Oleh karena itu saya berharap agar peserta mengikuti kegiatan orientasi ini dengan penuh perhatian dan keseriusan dari awal sampai akhir kegiatan,”harapnya.

    Ia menjelaskan, menyiapkan generasi yang berkualitas harus dimulai dari awal. Peran keluarga inilah hal yang perlu dioptimalkan, dalam membentuk generasi yang berkualitas dan unggul.

    “Tugas dari TPK adalah mendampingi keluarga. Komunikasi, edukasi, dan laporkan. Sasarannya, yakni calon pengantin (catin), ibu hamil, pasca persalinan dan baduta/balita. Dengan harapan tidak akan ada stunting-stuntig baru di Kota Bima,” bebernya.

    *OB.002*

  • Dinkes Kabupaten Bima Ingatkan Warga Waspadai Penyebaran Penyakit saat Cuaca Berubah-Ubah

    BIMA,OBORBIMA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai penyebaran berbagai jenis penyakit saat musim hujan.

    “Saat ini wilayah Kabupaten Bima semakin sering diguyur hujan, karena itu kita imbau kembali kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang muncul,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bima Fahrurahman SE, MM

    Kata mantan kadis Kominfo ini, beberapa penyakit yang sering muncul saat musim hujan seperti flu, batuk, diare, disentri, cacingan, infeksi saluran pernafasan (ISPA), malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Salah cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi penyakit pancaroba itu, dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

    Batuk dan pilek serta demam merupakan penyakit yang memiliki potensi paling tinggi, dan dapat dicegah oleh masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih yang dimulai dari lingkungan rumah masing-masing.

    “Untuk itu, warga harus secara rutin bersama-sama dapat melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, seperti parit atau selokan agar tidak terjadi genangan, karena genangan air dapat menjadi sarang nyamuk yang bisa saja membawa DBD,” katanya

    Warga juga harus rutin memantau dan mengecek kondisi lingkungan sekitar rumahnya, seperti membuang genangan air di berbagai tempat, karena dapat menjadi sarang nyamuk yang berpotensi membawa penyakit DBD.

    Ia menambahkan, saat musim hujan dan pada umumnya suhu tubuh seseorang tidak stabil dan mudah menurun, sehingga rentan terserang berbagai penyakit.

    Apalagi, saat ini kondisi cuaca di Kabupaten Bima ini sering berubah-ubah dari cuaca panas tiba-tiba berubah hujan dan sebaliknya.

    “Selain menerapkan pola hidup bersih masyarakat juga harus menjaga pola hidup sehat, yakni dengan memakan sayur dan buah, berolahraga rutin, serta cuci tangan dengan sabun untuk mencegah penyebaran penyakit musim hujan yang dapat terjadi dengan cepat,” katanya.

    Dengan melakukan pencegahan tersebut, daya imunitas dapat menangkal bibit penyakit yang menghampiri tubuh, apabila daya imunitas berkurang, penyakit tersebut akan mudah menyerang tubuh dan penyebaranya sangat cepat.

    *OB.008*

  • Nakes Puskesmas Lambu Rutin Laksanakan Posyandu Lansia di Desa

    BIMA,OBORBIMA.ID – Puskesmas Lambu Kecamatan Lambu Kabupaten Bima terus meningkatkan kepeduliannya terhadap orang dengan usia lanjut. Hal itu dibuktikan dengan rutinnya pelaksanaan Posyandu Lansia di setiap desa wilayah kerja Puskesmas Lambu.

    Pada media ini Kepala Puskesmas Lambu Sulaiman S.Kep mengatakan,
    dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia masyarakat Kecamatan Lambu diharapkan agar dapat menurunkan angka kesakitan akibat penyakit tidak menular seperti Hipertensi dan agar pengobatannya lebih Terkontrol.

    Ia pun menghimbau masyarakat khususnya para lansia agar senantiasa menjaga kesehatan, dengan selalu membudayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

    “Kita berkomitmen agar para lansia ini mendapatkan pelayanan secra optimal, maka kita harapkan merek agar selalu datang jika dilaksanakan Posyandu Lansia,” ajaknya.

    Selain itu kata Sulaiman, untuk masyarakat yang mengalami hipertensi dan penyakit lainnya agar minum obat rutin dan berkala sesuai yang dianjurkan.

    *OB.009*

  • Puskesmas Lambu Bentuk TP UKS Tingkat Kecamatan

    BIMA,OBORBIMA.ID – PUSKESMAS Lambu menggelar kegiatan pembentukan TP. UKS Tingkat Kecamatan Lambu.

    Kepala Puskesmas Lambu Sulaiman S.Kep pada media ini Selasa, 21/3/23 mengatakan, Usaha Kesehatan sekolah atau disingkat dengan UKS adalah merupakan program Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.

    “Dengan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal sehingga bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,”ujar Sulaiman

    Sulaiman menjelaskan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diselenggarakan bertujuan secara umum untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta bisa menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis serta optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

    “UKS bertujuan secara khusus juga untuk memupuk kebiasaan hidup sehat serta meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Sasaran UKS ini meliputi seluruh peserta didik baik pada tingkat sekolah Taman Kanak-Kanak, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Agama, Pendidikan Kejuruan maupun Pendidikan Khusus (Sekolah Luar Biasa),”bebernya.

    Ia pun berharap, setiap TP UKS tingkat Kecamatan diharapkan untuk mampu menjalankan program UKS dengan baik dan saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman serta yang terpenting saling mendukung untuk meningkatnya kualitas kesehatan di wilayahnya masing-masing.

    *OB.009*