KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Para petani sekarang mengeluhkan langkanya pupuk subsidi. Untuk mengantisipasi langkanya pupuk bersubsidi yang terjadi saat ini, sehingga para petani memilih untuk mencari pupuk alternatif yakni Pupuk produksi Rojo Koyo Manunggal (RKM)
A Haris petani asal Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima melalui testimoninya mengaku, sudah menggunakan RKM sejak musim tanam tahun 2021, selain jumlah pupuk digunakan lebih hemat juga harga lebih terjangkau.
Kata dia, kalau selama ini pupuk lainnya dala satu hektar bisa sampai 10 zak, kalau RKM hanya 5 zak saja, pun hasilnya lebih benyak, dari biasanya 5-6 ton, sementara saat gunakan RKM bisa mencapai 7.5 ton per hektarnya.
“Alhamdulilah tahun ini diwilayahnya sudah mulai banyak petani jagung menggunakan pupuk RKM dan penambahan permintaan,”terangnya.
Dirinya pun mengajak petani lainnya segera beralih ke RKM, selaih lebih hemat juga lebih mudah didapatkan dari pada susah payah mencari pupuk saat ini sangat langka.
“Buktinya hasil panen jagung saya juga bagus, padi juga sama saja,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan pupuk RKM wilayah Pulau Sumbawa Syaiful mengungkapkan, bahwa para petani saat ini sangat kesulitan mencari pupuk bersubsidi, sehingga keberadaan pupuk RKM di Bima, dan Kota Bima ini dapat memberi solusi atau alternatif.
“Salah satu yang menjadi percontohan yaitu kelompok tani di Desa Ntori serta beberapa desa lainya yang sudah pakai pupuk RKM dan hasil panennya sangat memuaskan,” tutur mantan wartawan Obor Bima ini.
Ipul sapaanya menjelaskan, produsen pupuk RKM ini dari Gresik, untuk fungsi utamanya memperbarui unsur tanah masam atau jenuh karena menggunakan kimiawi dari pupuk sebelumnya. Selain itu, pupuk RKM juga banyak memberikan hasil positif terhadap kondisi tanah pertanian, sehingga mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
“Dan kehadiran pupuk RKM ini tidak untuk pembanding, namun sebagai solusi para petani untuk melengkapi dan mendampingi pupuk yang sudah ada sebelumnya,” ucapnya.
Ipul juga menyampaikan bahwa pupuk RKM memiliki tiga jenis merk yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian (Kementan) dan Direktorat Jenderal HKI, yaitu merk RKM warna abu-abu, RKM warna merah, dan RKM warna biru.
Menurutnya, RKM warna abu-abu itu dianjurkan atau untuk digunakan sebagai pemupukan dasar atau pemupukan awal untuk lahan sawah, sebelum dilakukan penanaman, yang fungsinya untuk menetralisasi keasaman tanah serta mengembalikan unsur-unsur hara yang sudah rusak karena zat kimia.
Sedangkan RKM warna merah digunakan untuk pemupukan pada saat masa trik generatif, untuk memperbesar biji, dan menjadikan buah atau isi lebih berat, serta menjadikan isi tahan dengan penyakit.
“Kalau masyarakat ingin beli bisa langsung datang di Kelurahan Matakando Kecamatan Mpunda. Dan insya Allah harganya juga terjangkau,” pungkasnya.
*OB.006*
Tinggalkan Balasan