Kepsek SMKN 1 Kota Bima Bantah Tidak Transparan Penggunaan Dana Bos, Ini Faktanya

KOTA BIMA,OBORBIMA – Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bima membantah tidak transparan dalam penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Penggunaan dan bos selama ini sesuai dengan juklak juknis. Bahkan penggunaanya sesuai dengan pengajuan di bidang masing-masing,” ucap, Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Bima Ratna S.Pi M.Pd di ruangannya, Kamis, 20/10/22.

Di hadapan para guru dan pengawas, Kepsek menjelaskan, pihaknya bersama dengan guru, komite dan orang tua murid empat hari yang lalu menyelenggerakan rapat RKS, bagaimana mungkin dirinya menginisasi sendiri segala kebutuhan keperluan sekolah.

“Insya allah penggunaan saya transparan, apalagi, saya melibatkan guru-guru dan wakasek di setiap bidang,” bebernya.

Menurut Ratna, laporan para pemerhati pendidikan itu mengada-ngada. Semua penggunaan dana Bos terdata dan dikeluarkan berdasarkan hasil musyawarah dengan para guru. Lalu Kepsek menginisiasi sendiri segala kebutuhan dan keperluan sekolah, tidak pernah membentuk team dana BOS yaitu, team yang mengontrol dan mengawasi pembelanjaan dan pengeluaran, belanja Bahan Milik Daerah tidak dilakukan oleh pengurus barang, itu semuanya tidak benar.

“Dengan adanya laporan ini, saya sebagai kepala sekaloh akan mengefaluasi kembali penggunaan dana bos. Dan ini sebagai pembelajaran bagi saya memimpin SMKN 1 Kota Bima kearah yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Ratna menambahkan, setiap penggunaan dana bos, dirinya tetap melaporkan kepada dewan guru, apalagi sekolah ini setiap hari senin selalu menggelar rapat dinas. Yang walaupu dirinya di tuding tidak transparan.

“Untuk diketahui, bahwa penanggung jawab anggaran adalah kepala sekolah, akan tetapi penggunaan anggaran tersebut tetap saya berkoordinasi pada dewan guru,” tandasnya.

Sebab, lanjutnya, Dana bos merupakan hak dari peserta didik yang disalurkan melalui sekolah menggunakan anggaran negara yang merupakan uang rakyat.

“Dana bos dapat meningkatkan mutu sarana dan prasaran pendidikan yang berdampak secara langsung terhadap kualitas peserta didik,”terangnya.

*RED*

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *