KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menyebutkan, Pemerintah Kota Bima dapat menekan angka prevalensi stunting menjadi 28,4 persen. dan Berdasarkan EPPGBM, turun dari 11,32% menjadi 10,17%.
“Artinya dalam kurun waktu satu tahun kita dapat menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 10 persen lebih, tentunya pencapaian luar biasa ini harus kita syukuri dan apresiasi,” ungkap Kadis DPPKB Kota Bima Hj. Suharni SE
Umi Suharni menjelaskan, sejumlah inovasi percepatan penanganan stunting, seperti KAKI SI INTENS, GERCEP UMA RUKA, BESTI STUNTING, dan SI CERAH, serta kolaborasi dengan PKK, Kejaksaan Negeri, dan BAZNAS.
“Kota Bima tidak hanya fokus pada intervensi gizi, tapi juga pada edukasi, perlindungan anak, dan penguatan keluarga. Karena menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan masa bangsa,”ujarnya.
Mantan Camat Rasbar ini menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada segenap jajaran Forkopimda Kota Bima, OPD, tenaga kesehatan, sektor swasta dan dunia usaha, akademisi, komunitas masyarakat serta seluruh stakeholder terkait di bidang kesehatan. Baik yang ada di tingkat kota bima, kecamatan sampai di kelurahan khususnya dalam upaya penanganan permasalahan gizi.
“Saya berharap semua program strategis tersebut dapat dilanjutkan dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Dengan kolaborasi program pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat mewujudkan cita cita kita bersama, yakni “Kota Bima bebas stunting,” ujarnya.
*OB.008*
Tinggalkan Balasan