KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB Dr. Lalu Makripuddin, M.Si beserta jajaran di ruang kerjanya, didampingi Kepala Dinas PPKB Ichwanul Muslimin, SP.MM.
Dalam pertemuan tersebut, BKKBN NTB melaporkan bahwa realisasi penanganan stunting di Kota Bima baru sekitar 30% sehingga perlu percepatan. Wakil Wali Kota menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya dalam pemenuhan gizi untuk 3B (Bumil, Busui, Balita) melalui dapur pelayanan gizi di tiap kelurahan.
“Kita harus memastikan pelayanan gizi berjalan tanpa penundaan. Minimal mencakup 10% atau sekitar 300 ibu menyusui dan balita,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa setiap kelurahan sudah memiliki Rumah Aspirasi sebagai ruang diskusi warga dalam mencari solusi menekan angka stunting. Pemerintah Kota Bima mendorong keberpihakan anggaran dan kerja sama dengan Pemprov NTB agar penanganan stunting mendapat porsi yang lebih memadai.
“Percuma kita lakukan kegiatan bila tidak tertib. Karena itu, perlu pemantauan berkelanjutan agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah Kota Bima memastikan program gizi untuk 3B menjadi strategi utama penurunan stunting, dan meminta seluruh kelurahan segera mengaktifkan dapur gizi tanpa penundaan.
*OB.008*
Tinggalkan Balasan