KOTA BIMA.OBORBIMA.ID – Setelah secara resmi membuka MTQ ke-XVIII Tingkat Kecamatan Rasana’e Barat yang digelar di halaman Pondok Pesantren Al-Ikhwan Kelurahan Salama, Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE langsung meninjau progres pemasangan lampu taman dan penerangan jalan di kawasan batas Kota Bima sebelah barat pada Selasa malam (15/7).
Didampingi sejumlah kepala OPD teknis, pengecekan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bima untuk mempercantik wajah kota, terutama pada titik-titik perbatasan yang menjadi gerbang masuk wilayah administrasi Kota Bima.
Dalam keterangannya, Wali Kota menyampaikan bahwa pemasangan lampu taman ini merupakan bagian dari program penataan kawasan strategis kota. Penataan ini tidak hanya menyangkut estetika kota, tetapi juga mendukung aspek keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
“Gerbang kota adalah wajah pertama yang dilihat pendatang. Maka harus kita pastikan tampil bersih, terang, dan tertata. Ini juga bagian dari gerakan Kota Bima BISA: Bersih, Indah, Sehat, dan Asri,” ujar Wali Kota.
Ia menegaskan, selain pembangunan infrastruktur skala besar, pemerintah juga terus memperhatikan detail-detail kecil yang berdampak langsung pada rasa nyaman masyarakat. Termasuk di antaranya adalah penerangan di malam hari, baik di jalur protokol maupun kawasan perbatasan.
Peninjauan ini sekaligus sebagai bentuk respons langsung Wali Kota terhadap aspirasi masyarakat yang sebelumnya mengeluhkan minimnya penerangan di area batas kota, khususnya di malam hari.
“Ini bukan soal terang atau tidak terang. Ini soal rasa aman warga. Kalau jalan gelap, potensi kejahatan meningkat. Maka kami pastikan semua titik gelap segera kita terangi. Kota ini milik kita semua, dan kenyamanan masyarakat adalah tanggung jawab kami,” tegasnya.
Wali Kota juga menginstruksikan kepada Dinas PUPR dan OPD terkait agar penyempurnaan pemasangan lampu taman dilakukan secara optimal, baik dari sisi fungsi pencahayaan maupun aspek keindahan tata kota.
Wali Kota berharap, pembangunan seperti ini tidak hanya dilihat dari sisi proyek, tetapi sebagai ikhtiar menciptakan kota yang lebih manusiawi dan ramah untuk semua kalangan.
“Penataan kota adalah kerja peradaban. Bukan soal membangun taman atau lampu, tapi membangun rasa cinta warga terhadap kotanya sendiri. Kita ingin Kota Bima ini jadi rumah yang nyaman, bukan sekadar tempat tinggal,” tuturnya.
Kegiatan malam ini menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bima hadir secara nyata di tengah masyarakat bekerja siang dan malam, untuk sebuah kota yang lebih terang, lebih tertib, dan lebih berkarakter.
*OB.009*