Nurjanah : Pencanangan Minum TTD Sebagai Upaya Penanggulangan Stunting Bagi Remaja Putri

KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Sebagai Upaya Pencegahan Stunting, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) Kota Bima menggelar kegiatan Pencanangan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri di SMKN 1 Kota Bima Senin, 27/2/23.

Kepala DPPKB Kota Bima Nurjanah, S. Sos. yang didampingi oleh Kabid K3 Muhammad Ikbal, SKM. MKM berpesan agar para remaja putri agar selalu menjaga kesehatannya dengan rajin mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, serta rutin minum suplemen penambah darah seperti tablet tambah darah (TTD).

Kata dia, hal tersebut penting sebagai bentuk pencegahan diri dari terjadinya Anemia yang dapat berdampak pada turunnya kondisi kesehatan, gampang sakit serta dapat terjadi Stunting pada keturunan jika tidak segera dicegah.

“Apalagi siklus menstruasi pada remaja putri semakin potensial meningkatkan resiko tersebut, dan minum TTD adalah salah satu solusi jitu menghindari dari masalah kesehatan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, remaja putri rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi. Remaja yang menderita anemia berisiko tinggi untuk mengalami anemia pada masa kehamilannya.

Hal ini akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, remaja dan wanita usia subur (WUS) perlu meminum Tablet Tambah Darah sebanyak satu kali dalam seminggu. Sementara, ibu hamil mengkonsumsi sebanyak 90 tablet atau lebih selama masa kehamilannya untuk mencegah anemia saat hamil.

“TTD penting dikonsumsi oleh wanita usia subur. Nah remaja putri ini kan sudah masuk dalam kategori usia subur. Jadi pemberian TTD ini dimaksudkan mencegah anemia zat besi. Yang nantinya jika mereka sudah menginjak masa kehamilan tidak mengalami anemia. Karena kalau anemi saat hamil nanti akan membahayakan janin dan juga ibu hamil itu sendiri. Maka penting sekali konsumsi TTD setiap minggu,” terangnya.

Ibu Janu sapaanya juga mengatakan, upaya percepatan penurunan Stunting di Kota Bima ada 3 upaya intervensi yang dilakukan untuk mencegah stunting Ketiga intervensi ini dimulai pada wanita sebelum kehamilan.

“Jadi yang intervensi akan fokus diarahkan pada wanita sebelum melahirkan, baik remaja di usia sekolah dan juga pada saat ibunya hamil,dan ini adalah titik yang paling rawan menyebabkan stunting,” Terangnya.

Menurutnya, upaya ini bermanfaat untuk mencegah anemia yang berakibat pada kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa, penurunan produktivitas dan prestasi siswa serta menyiapkan mereka untuk melahirkan bayi yang sehat terhindar dari Stunting.

“Upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak masa remaja, khususnya pada remaja putri. Kecukupan gizi remaja putri harus dipersiapkan sejak awal masa menstruasi agar saat melahirkan nanti status gizinya baik, sehingga bayi yang lahir akan terhindar dari resiko stunting,”ujarnya.

Informasi yang dihimpun media ini, tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala SMKN 1 Kota Bima, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Bima, Kepala Puskesmas Paruga serta rombongan ibu-ibu Dharma wanita SMKN 1.

*RED*

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *