BIMA,OBORBIMA.ID – Mendekati akhir tahun 2022, harga garam rakyat di wilayah Kabupaten Bima melambung tinggi hingga mencapai Rp 150 ribu sampai 200 perkarung.
Bahkan, menurut petani setempat, harga garam saat ini merupakan harga tertinggi beberapa tahun terakhir.
“Alhamdulilah saat ini harga garam tinggi, dan petani beruntung,” kata H Umam, warga Kecamatan Woha.
Ia menambahkan, harga garam tersebut bukan termasuk ongkos angkut dari lahan garam ke angkutan. Artinya, petani hanya menjual garam saat di lahan, kemudian tangungjawab pembeli yang mengakut ke tempat penampungan.
“Petani menerima uang tanpa dibebani dengan biaya angkut lagi, dan harga nya kisaran antara Rp 150 ribu sampai tertinggi Rp 200 ribu perkarung,” imbuhnya.
Terpisah, petani garam lainya, Julfikar berharap bahwa mahalnya harga garam ini bisa bertahan lama sampai musim produksi selesai. Sebab, jika pemerintah melakukan impor garam maka akan berpengaruh kepada menurunya harga garam.
“Mudah-mudahan pemerintah tidak mengimpor garam, agar harga di tingkat bawah stabil yang berdampak kepada kesejahteraa petani,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima Ir. Rendra Farid pada media ini menjelaskan, merasa bersyukur dengan naiknya harga garam di Kabupaten Bima.
“Mudah-mudahan harga tersebut bisa bertahan lama, sehingga petani garam di Kabupaten Bima bisa menikmati hasil yang mereka kerjakan selama ini,”harapnya.
Ia menjelaskan, Pemerintah tetap akan mengawal terkait harga garam ini. “Saya sangat mengapresiasi para petani garam saat ini, memproses pengelolaan garam yang bagus, sehingga hasilnya pun sudah di rasakan oleh mereka sendiri,”pungkasnya.
*OB.003*
Tinggalkan Balasan