Koordinator Tagana Kota Bima Bantah Tudingan Lurah Nitu, Pihak Dinsos Apatis Bantu Korban Kebakaran

KOTA BIMA,OBORBIMA.ID – Tudingan Lurah Nitu terkait Dinas Sosial apatis membantu korban kebakaran sebanyak 5 unit di Kelurahan Nitu Kecamatan Raba hangus terbakar 4 diantaranya ludes dan rata dengan tanah di lalap si jago merah pada Jumat (13/5/2022) sekitar pukul 13:40 wita dibantah oleh koordinator Tagana Kota Bima Eri Erawadin S.Pd.

Kata Erik sapaanya, bantuan yang dirinya sampaikan, bahwa bantuan yang kami sampaikan kemarin sudah lebih dari cukup, karena kami tidak hanya membangun Tenda untuk tanggap darurat, tapi juga memberikan bantuan lain, karena paska bencana kebakaran yang terjadi kemarin, begitu api mulai padam barang bantuan tanggap darurat langsung pihaknya serahkan.

“Dan keesokan harinya, kami membangun Tenda Yunit. Bukannya kami tidak Ingin membangun tenda sesuai dgn jumlah Korban, karena memang stok tenda yang ada digudang kami, memang tidak ada. Karena semua nya udah rusak dipakai Ketika terjadi bencana lain di kota Bima,”bebernya

Lalu untuk dapur umum sendiri, lanjut dia, pihaknya tidak pernah menjanjikan untuk dibangunnya dapur umum, sebab Jumlah korban tidak memungkinkan untuk dibukanya dapur umum. Sebab jumlah korban hanya 27 orang.

“Kalau urusan nasi bungkus Itu memang solusi yang ditawarkan supaya masyarakat tidak menuntut agar dapur umum dibuka. Dan kami tidak pernah menjanjikan untuk mendroping nasi bungkus sesuai perjanjian Kadis Sosial dengan Lurah Nitu,”imbuhnya.

Sebab, kata dia, bantuan untuk konsumsi korban yang diberikan oleh Dinsos, BPBD dan bantuan pribadi dari Istri Walikota Bima, sudah lebih dari cukup untuk makan Minum korban selama beberapa hari Kedepan.

“Bahkan kemarin sebelum Walikota Bima datang ke lokasi kebakaran, saya udah sampaikan Ke Lurah, agar Pak Lurah bisa sampaikan langsung ke Walikota terkait keinginannya untuk dapur umum atau Nasi Bungkus yang diberikan. Siapa tau Kepala Daerah punya kebijakan Lain,”pungkasnya.

Nyatanya, lanjut dia, Pak lurah hanya duduk diam tanpa sepatah kata. Lurah yang baik seharusnya, tidak asal ngomong seperti itu, carikan solusi yang terbaik untuk warganya.

“Seharusnya Lurah Nitu tanya ke kita seperti apa kebijakan dan SOP saat melayani masyarakat yang terdampak bencana, jangan Asbun seperti itu. Korban di Nitu Hanya Lima KK, Kok terlalu banyak nuntut, kemarin saja kita melayani masyarakat Sape dan Renda yang jumlah nya ratusan orang tidak banyak nuntut, ini itu, dan Mereka mensyukuri apa yang menjadi pelayanan kami,”tandasnya.

Ia menjelaskan, kalau pak Lurahnya Asbun seperti itu, tandanya Lurah tidak paham dengan aturan serta mekanisme yang ada.

“Kok masyarakat Sape dan Renda bisa bersatu dan bersama dalam meringankan beban keluarga mereka yang terkena bencana, mengapa masyarakat Kota Bima tidak Bisa. Keluarga dinitu yang terdampak bencana tidak pernah menuntut sesuatu yang berlebihan dengan kita, saat dua hari kita berada dilokasi. Kok justru lurahnya yang banyak Nuntut,”Pungkasnya.

*OB.007*

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *