BIMA,OBORbima – Selasa, 18 Mei 2021, sejumlah warga Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima memblokade jalan Provinsi NTB berlokasi di kompleks pasar Tente. Aksi spontan warga menanam pohon pisang di jalan raya itu, sebagai bentuk kecewa terhadap Gubernur NTB yang tidak kunjung mengerjakan jalan rusak bertahun-tahun.
Idrus Muhsen yang memimpin puluhan warga menutupan jalan Provinsi NTB menggunakan batu, kayu dan sampah serta menanam pohon pisang di badan jalan mengaku, melakukan aksi spontan ini, untuk menagih janji Gubernur NTB memperbaiki jalan.
“Jalan Provinsi ini sudah rusak parah bertahun-tahun, setelah renovasi drainase tahun lalu, jalan ditinggalkan tanpa ada kejelasan untuk perbaikan lanjutan. Makanya kami menuntut supaya jalan ini dapat diperhatikan untuk dikerjakan,”keluhnya.
Camat Woha Irfan Dj SH didampingi Sekcam Amiruddin hi S.Sos dan unsur Muspika tiba di tempat pemblokiran jalan, memberikan tanggapan pada massa aksi.
“Saya berterima kasih terhadap warga Tente yang menunjukan kepedulian terhadap jalan jalur pertokoan yang rusak. Ruas ini kewenangan Provinsi yang berada di Woha, pekerjaannya menggunakan anggaran APBD II,” katanya.
Irfan mengakui kerusakan jalan ini sudah di koordinasikan tahun 2020 lalu bahkan telah direnovasi drainase oleh Pemerintah Provinsi NTB.
“Saya laporkan ke Gubernur soal deker yang bermasalah di cabang pertigaan Telkom Tente dan depan Kantor Koramil Woha, alhamdulillah hari ini airnya sudah tersedot dan lancar sisanya hari ini tinggal jalan raya,” terangnya.
Menurutnya, tahun 2020 melalui program jangka panjang, Gubernur sudah tanda tangan kontrak bahkan pemenang tender serta besaran anggaran Rp. 38M telah diumumkan.
“Paketnya bukan saja jalan Lintas Talabiu-Parado, tapi Waro-Langgudu sampai Sape berdasarkan hasil konfirmasi saya dengan PU Kabupaten dan PU Provinsi, katanya sedang melaksanakn pelaksanaan fisik di Lambu,” ujarnya
Kata dia, pihaknya belum bisa memberikan kepastian kapan dikerjakan disini, kontraktor pekerjaan beberapa ruas jalan ini hanya satu orang.
“Saya sudah langsung menyampaikan laporan pemblokiran jalan hari ini ke pak Gubernur melalui Whatsap pribadinya,” ucapnya.
Irfan berharap pada masyarakat jangan mengatakan pengerjaan jalan ini adalah PHP, namun tinggal kita tunggu saja teken kontraknya.
“Saya sudah wanti-wanti agar kiranya setelah selesai di lambu agar langsung kerjakan di Woha ,” tegasnya.
Setelah mendengar penjelasan Camat Woha, massa aksi meninggalkan lokasi penutupan jalan, Camat Woha dan Muspika langsung membuka kembali jalan sehingga arus lalulintas kembali normal.
=OB.005=