KOTA BIMA,OBORbima – Kehadiran perusahaan retail moderen Alfamart di Kota Bima menjadi ancaman besar bagi masyarakat lokal pemilik usaha toko sejenisnya. Alfamart merupakan salah satu perusahaan retail raksasa yang mampu mendominasi pasar Indonesia.
“Kehadiran Alfamart di Kota Bima, akan menjadi pesaing berat bagi toko-toko masyarakat lokal yang bergantung dengan modal kecil serta modal pinjaman Bank. Sementara Alfamart hadir dengan kekuatan modal yang sangat besar. Sebenarnya ini tidak seimbang mengingat Alfamart merupakan komplotan raksasa yang sewaktu-waktu menerkam pengusaha kecil dan mematikan usaha rakyat,” ungkap Ardiansyah pemilik Toko di Kelurahan Jatiwangi Jumat, 2 April 2021.
Kata dia, Pemkot Bima yang seharusnya melindungi usaha ekonomi rakyatnya, justru menjadi musuh bagi rakyatnya. Munculnya retail Alfamart di kota Bima bahkan sampai ke kelurahan-kelurahan merugikan masyarakat terkusus para pengusaha yang bergerak di usaha kecil menengah (UKM).
“Usaha kecil menengah (UKM) banyak bergerak pada bidang perdagangan grosiran dan eceran. Kegiatan ini banyak diminati, karena mudah dilakukan, tidak membutuhkan modal yang besar, tidak memerlukan tempat kusus dan tidak memerlukan administrasi pengurusan usaha,” kata Zangaji sape sapaanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, munculnya Alfamart sampai ke kelurahan-kelurahan merugikan masyarakat. Walaupun pada dasarnya banyak kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh Alfamart. Akan tetapi, perekonomian masyarakat yang hidupnya bergantung dari toko eceran dan grosiran sangatlah penting.
“Jika Alfamart dapat berdiri secara mudah di Kota Bima bahkan sampai kelurahan, dapat mematikan warung-warung tradisional yang berada di wilayah pemukiman. Banyak pemilik warung kehilangan pelanggan yang dapat mengurangi omset penjualan sehingga berpengaruh kepada Produk Domestik Bruto (PDB). Keberadaan minimarket yang jaraknya sangat berdekatan tentu akan memunculkan persaingan dan monopoli di wilayah tersebut,” tandasnya.
Ia menjelaskan, UMKM Kedok Alfamart Untuk Ijin. Perubahan bergelora sejak H.M. Lutfi Lutfi memimpin Kota Bima, pemimpin wajib membela rakyatnya seharusnya demikian pemikiran bagi seorang Wali Kota yang ingin membawa perubahan di Kota Bima, tapi pada kenyataannya itu tidak terjadi.
“Perubahan seyogyanya mengarah kepada sesuatu yang lebih baik, ini berbanding terbalik dengan keadaan Kota Bima. Kehadiran Alfamart yang direstui oleh Pemkot Bima akan menjadi pembunuh bagi usaha kecil dan grosiran masyarakatnya,” pungkasnya.
Menurutnya, Iming-iming prodak UMKM yang akan ditampung pada Alfamart justru akan menjadi permasalahan kedepannya, hasil prodak UMKM tidak akan mungkin ditampung kalau tidak memenuhi standar dari Alfamart. Janji ini justru menjadi kedok Alfamart agar mendapatkan ijin operasional, dilain pihak Pemkot Bima sudah terlanjur membangun perangkap untuk memusnahkan usaha kecil masyarakat kedepannya.