Peran Ketua PKK UMI ELY Dalam Mendorong Kebijakan Pembagunan Walikota Bima

Opini91 Dilihat
Para Rivalis menganggap Umi Ely adalah Kekuasaan Baru di atas Kekuasaan walikota itu sendiri!. Jawaban saya? Tidak! Artinya bisa tidak, tergantung sudut pandang dalam perspektif situasi interaksi kepemimpinan baru pasca pilkada Kota Bima, karena situasinya baru, semua di anggap tabu selagi belum terbiasa dan menggurita dalam interaksi kekuasaan yang baru pula.
Hal ini akan berangsur menepis, manakala opini itu akan di counter oleh para followers dan simpatisan serta tim pemenangan pasangan Lutfi-Feri yang merasakan dampak langsung dari buah kemenangan itu sendiri, dampak yang di maksud adalah, bisa bersifat psikologis personifikasi maupun sosial publik buah dari kebijakan pembangunan pak walikota Bima dalam proses kepemimpinannya kedepan
Dalam situasi yang baru, sudah barang tentu menuai perbedaan-perbedaan cara pandang, karena bisa saja hal itu belum ada perilaku sebelumnya atau malah membandingkan dengan perilaku dan gaya kepemimpinan sebelumnya pula, sehingga menuai banyak kontroversi terutama sekali bagi para Rivalis maupun para simpatisan yang merasa diri kurang diperlakukan dalam situasi-situasi tertentu sehingga pada akhirnya mereka memilih untuk tidak lagi menjadi followers.
Menurut saya: hal itu sudah lumrah dan biasa dalam kehidupan banyak orang, apalagi dalam situasi kepemimpinan publik. Situasi kepemimpinan yang baru, pasti akan mempunyai ciri khas tersendiri dalam proses kebijakan maupun kerberterimaan publik lebih-lebih para followers untuk menyelami dan menyelaraskan situasi yang baru tersebut.
Sebagai ibu Wali Kota Bima, beliau menjadi bagian terpenting dalam kehidupan politik suaminya, terutama sekali dalam hal dukungan proses kepemimpinan Walikota Bima kedepan. Sosok publik figur selaku ibu ketua PKK Kota Bima, Umi Ely mempunyai peran strategis dalam mendorong kebijakan politik pembangunan kota Bima. Mengenai opini, bahwa peran umi Ely telah mengambil alih kekuasaan pak walikota Bima, hal itu juga adalah bagian dari politisasi atau upaya penggembosan dalam giringan narasi politik para oposan dan Rivalis.
Disamping sebagai seorang pengusaha, Umi Ely juga sebagai seorang ibu rumah tangga sudah sewajarnya akan mengetahui kondisi rumah tangganya, seperti halnya, mastikan semua penghuni rumah dalam kondisi dan situasi aman dan nyaman, serta memiliki rasa kepekaan sosial yang tinggi dalam menghadapi realitas sosial yang ada, tentunya dalam mendampingin suami tercinta donk.

Setiap ada gebrakan dan kebijakan pak walikota Bima, Umi Eli selalu mendampingin dan menemaninya sebagai seorang ketua PKK juga sebagai seorang istri yang selalu setia mendampingi suami walau dalam keadaan dan situasi apapun, dan hal itu adalah tugas mulia, kewajiban seorang istri terhadap suami.

(Oleh: Dino Marahu) Mantan Sekertaris Umum Angkatan Muda Partai Golkar Kota Bima

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *