KOTA BIMA,OBORbima – TP PKK Kota bima bersama Gabungan dari organisasi wanita Kota bima lainnya hari ini tepatnya pada hari Selasa tanggal 24 Desember 2019 melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Ibu yang ke 91 Tahun 2019 Tingkat Kota Bima yang bertempat di Gedung Convention Hall Paruga Nae Kota Bima.
Sebelum upacara Peringatan Hari Ibu dimulai kegiatan diawali dengan laporan Ketua Panitia Penyelenggara yang disampaikan oleh Hj. Siti Salmah H. Mukhtar MH menyampaikan, bahwa TP-PKK Kota Bima bersama Gabungan Organisasi Wanita sebelumnya telah melakukan beberapa kegiatan lomba yang telah dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Ibu yang ke – 91.
Bertindak selaku inspektur Upacara Ketua TP PKK Kota Bima Hj Ellya HM Lutfi dan Ketua Iswara Kota Bima Sari Desiaty Alfian Indrawirawan selaku Pembaca Sejarah Singkat Hari Ibu.
Puncak acara PHI yang dilaksanakan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar MH, Wakil Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih SH dan Hj Anggraini SE, Ketua Pengadilan Negeri Raba Bima Harris Tewa SH MH, Kasdim 1608 Bima, Anggota Forkominda Kota Bima, Ketua TP PKK Kabupaten Bima juga sekaligus Ketua GOW Kabupaten Bima, Ketua MUI Kota Bima, Ketua Iswara Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima, Istri Pimpinan BUMN/BUMD, beserta ibu-ibu yang tergabung dalam PKK dan Organisasi Wanita lainnya. Tampak pula Ibu dari Hj Ellya H Muhammad Lutfi, dan beberapa sesepuh dan tokoh Wanita di kota Bima.
Acara puncak PHI ke-91 tahun 2019 ini bertemakan “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Dalam Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Repuboik Indonesia menjelaskan lahirnya Hari Ibu dari Pergerakan Perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Tema sentral pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan Anak, poligami dan pendidikan perempuan.
“Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia,” jelas Ketua TP PKK.
Hj. Ellya juga menambahkan, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional. Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua pihak.
PHI diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus agen perubahan (Agent of Change).
“Semoga dengan Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan, ” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Bima dalam pesannya yang disampaikan oleh Sekretaris Saerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar MH menyampaikan ucapan selamat hari ibu buat seluruh ibu-ibu. Berbahagialah kita yang masih memiliki seorang ibu, karena ibu adalah segala-segalanya.
“Ibu sangat berperan penting dalam kehidupan keluarga, ibu tidak pernah mengeluh dalam mengurus keluarga, ibu rela melakukan apa pun demi kebahagiaan anaknya,” ujarnya penuh haru.
Diajaknya para undangan yang hadir merefleksikan dan merenungkan apa saja yang telahdilakukan untuk seorang Ibu. Apakah kita kalang kabut kalau ibu sakit? Apakah kita mampu begadang kalau ibu kita sakit? Apa yang telah kita persembahkan pada momen hari ibu ini.
“Berbaktilah selagi kita masih bisa berbakti dan Bahagiakanlah ibu selagi kita masih bisa membahagiakannya,” katanya.
Diakhir sambutannya Sekda membacakan pesan khusus Walikota Bima untuk seluruh ibu-ibu, terutama untuk istrinya Hj. Ellya Alwaini Hj. Muhammad Lutfi.
Pesan tersebut berisikan puisi tentang Kehebatan Seorang Wanita. Berikut Cuplikannya: “Wanita hebat adalah wanita yang mampu terus berdiri menyelesaikan masalahnya sendiri, Wanita hebat adalah wanita yang mampu berdoa dan percaya bahwa semua masalah akan berlalu.
Menurutnya, wanita hebat adalah wanita yang selalu melukis kekuatannya melalui proses kehidupan, Wanita hebat adalah wanita yang selalu bersabar saat tertekan, Wanita hebat adalah wanita yang selalu tersenyum saat dia menangis, Wanita hebat adalah wanita yang selalu diam saat terhina.
“Wanita hebat adalah wanita yang mempesona karena sering memaafkan, Wanita hebat adalah wanita yang mampu membalut luka hati dengan sabar, Wanita hebat adalah wanita yang mampu memadam amarah dengan tersenyum dan Wanita hebat adalah wanita yang mampu menghapus dendam dengan maaf,” tandasnya.
=OB.003=