Perkelahian Antar Pelajar Sering Terjadi, Warga Lewirato Minta Sat Pol PP Amankan Sejumlah Sekolah

Ragam169 Dilihat
KOTA BIMA,OBORbima – Di hari yang ketiga, kegiatan reses masa sidang III Tahun 2019, untuk dua wilayah Kelurahan Penatoi dan Lewirato, Kecamaran Rasanae Barat dan Mpunda. Ketua DPRD Kota Bima dan anggota lainnya asal Daerah Pemilihan (Dapil) II menyerap aspirasi yang dipusatkan di Kelurahan Lewirato, Minggu, 15 Desember 2019..
Taufik H.A.Karim SH selaku moderator reses mengungkapkan, dalam kegiatan rutinitas ini sangat diharapkan agar masyarakat dapat memberikan aspirasi dan masukannya pada kegiatan-kegiatan yang urgen, substansial dan mendesak.
“Kami meminta kepada masyarakat, agar aspirasi yang disampaikan bersifat penting dan mendesak. Tentunya semua aspirasi untuk berlandaskan pada kepentingan umum yang menjadi bahan atau dasar dalam mengimplementasikan program pemerintah ke depannya,” kata Wakil Ketua Komisi II itu.
Pada kesempatan itu, aspirasi dari Kepala Kelurahan Lewirato  yang meminta agar kelanjutan pembangunan Jembatan penghubung, dari Lewirato menuju Kantor Kecamatan Mpunda dapat segera direspon. Padahal dewan berjanji pada saat reses tahun lalu, akan segera diperjuangkan.
“Karena pembangunan jembatan tersebut sudah tujuh tahun belum juga direalisasikan. Padahal anggaran sudah di ketuk tahun lalu. Namun tidak direalisasikan,” tandas dia.
Tidak hanya jembatan, lanjut dia, di Kelurahan Lewirato, membutuhkan lampu penerangan kuburan dan gang di RT.09 mengingat kuburan dan gang RT tersebut gelap, harus di pasangkan lampu sebanyak 6 titik.
“Kiranya anggota DPR dapat merespon apa yang diusulkan, karena lampu sangat dibutuhkan oleh warga sekitar,” harapnya.
Pemuda asal Kelurahan Lewirato pun, Erwin mengharapkan satuan Pol PP Kota Bima, agar menjaga dan mangamankan sejumlah sekolah, lebih kusus di Lewirato. Mengingat perkelahian antar pelajar sering terjadi ketika pulang sekolah
“Kami masyarakat merasa resah dan terganggu ketika ada perkelahian antar pelajar sering terjadi.  Ketika ada satuan Pol PP dan dibantu oleh pihak kepolisian, mengamankan para saat pulang sekolah, bisa memanimalisir terjadi keributan antar siswa. Dan aspirasi ini mohon di respon oleh anggota dewan yang hadir ini,” harapnya.
Menanggapi pertanyaan warga, Alfian Indrawirawan berjanji akan memperjuangkan aspirasi ini dan segera berkoordinasi dengan pihak eksekutif. Diakuinya, terkait pembangunan jembatan, pihaknya sudah mengetok anggaran tersebut pada tahun lalu. Tapi terkendala masalah lahan.
“Ketika lahan tersebut di berikan oleh pemiliknya, maka sampaikan pada kami, supaya proses pengerjaan jembatan tersebut bisa dikerjakan. Tetapi ketika lahan itu belum juga dibebaskan, kami tidak bisa berbuat banyak,” tandasnya.
Sebenarnya, sambung duta Gokar itu, setiap kali kami turun reses di Kelurahan Lewirato dan Penatoi warga pasti mengusulkan pembutan jembatan tersebut. Akan tetapi lahanya belum juga dibebaskan, kami pun tidak bisa berbuat apa-apa.
“Ini menjadi PR besar bagi 10 anggota DPRD, jika lahan itu diberikan oleh pemiliknya, maka kami akan memperjuangkanya. Mengingat ada keterwakilan dari Lewirato yang akan mengawal aspirasi yang disampaikan oleh warga Lewirato dan Penatoi,” ujarnya.
 Ia menjelaskan, agar adanya satuan Pol PP Kota Bima agar menjaga dan mengawal para pelajar pada saat pulang sekolah, pihaknya akan mengkordinasikan dengan Kepalanya, karena usulan ini sangat bagus, guna memanimalisir terjadinya perkelahian antar sekolah.
“Yang jelas, usulan ini tetap akan kami prioritaskan,” janjinya.
=OB.002=

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *