Inspiratif Mahasiswa STIE Bima Ini Jadi Pengusaha Sukses Omset Ratusan Juta

Pendidikan192 Dilihat

KOTA BIMA,OBORbima – MASIH muda, sukses dan berbakti kepada orang tua. Inilah contoh yang patut ditiru anak muda jaman sekarang dari sosok Muh Syahrul Sa’ban, pengusaha muda yang punya omset ratusan juta dan memiliki sekitar dua puluh ribu pelanggan tetap di wilayah kota dan kabupaten Bima.
Kesuksesan yang diraih oleh mahasiswa semester 7 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima itu tidak diperoleh dengan mudah. Diakui mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan ini, banyak cobaan dan derita yang sudah dilalui sampai pada keberhasilan yang didapat sekarang. 
Pria kelahiran Tente 6 November 1997 ini, rupanya sudah memiliki jiwa bisnis sejak kelas 3 SD. Ia bercerita, pada masa kecilnya dulu sepulang sekolah langsung membantu orang tuanya yang hanya penjual telur rebus di pasar Tente. 
“Saya masih ingat dulu, saya jualan keliling disekitar pasar Tente. Meski teman-teman yang melihat menertawai apa yang saya lakukan, tapi saya tak pernah merasa malu. Karena sejak kecil saya sudah dididik orang tua agar tidak malu jika apa yang dilakukan itu hal yang baik dan halal. Apalagi yang saya lakukan adalah untuk membantu orang tua,” ujarnya saat ditemui di Pantai Lawata, Sabtu, (7/12/2019).
Pemuda yang akrab disapa Lerry ini melanjutkan, jika usaha yang ia jalani sekarang bermula pada tahun 2016. Pada saat itu secara mandiri ia merintis usaha menjadi distributor salah satu produk rokok dan berbagai macam sembako.
Awalnya produk yang ia tawarkan tidak diminati pemilik kios dan masyarakat karena mereka belum mengenal produk yang ia bawa. Namun karena kegigihan dan sikap tidak mudah putus asa ia terus turun langsung ke kios-kios untuk menawarkan dan mayakinkan kepada pemilik kios dan masyarakat perihal produknya tersebut.
Kerja keras yang lakukan membuahkan hasil karena sekarang malah para pembeli yang selalu antri untuk membeli produk miliknya yang bertempat di toko Bram di wilayah Tente, Kabupaten Bima. Kini usaha yang pada awalnya hanya beromset sekitar 5 juta perbulan, tapi sekarang telah mencapai sekitar 200 juta.
“Pas rintis awal tak ada uang. Manalagi produk yang saya bawa belum banyak orang yang kenal. Untungnya orang tua selalu mendukung dan diingatkan untuk tidak mudah putus asa. Sekarang produknya mulai banyak yang kenal. Di toko kalau pas tiba dan diturunkan pasti langsung ludes terjual. Alhamdulillah omset terus meningkat,” ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komunitas TDA Kampus STIE Bima ini menambahkan, setelah mencapai kesuksesan saat ini ia tidak melupakan jasa kedua orang tua. Dari hasil usahanya sekarang, anak kedua dari pasangan bapak Ibrahim dan ibu Nurjanah ini telah berangkatkan kedua orang tuanya ibadah Umroh. Tidak hanya itu, ia juga telah hadiahkan mobil serta jalan-jalan ke luar negeri seperti di Turki dan Singapura.
Ia berharap supaya anak-anak muda Bima dan para mahasiswa bisa berpikir kreatif dan memiliki jiwa entrepreneur. Ia juga berpesan agar dalam berbisnis jangan takut mengambil resiko. Karena dalam usaha bisnis gagal adalah hal yang biasa.
“Lowongan kerja sekarang semakin sedikit dan susah didapat. Tidak ada salahnya anak-anak muda di Bima dan para mahasiswa mencoba untuk memulai usaha. Selain keuntungan secara pribadi kita peroleh. Secara tidak langsung kita membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengganguran karena kita membuka lapangan kerja baru untuk orang lain,” tutupnya.
=OB.002=

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *